Gampa Bumi

Beredar Kabar di Media Sosial, 3 Orang Meninggal karena Terinjak-injak saat Penjarahan di Minimarket

Penulis: Ekarista Rahmawati P
Editor: Claudia Noventa
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ratusan warga Palu mengambil makanan di gudang Alfa Midi

TRIBUNWOW.COM - Beredar foto dan video ketika ratusan warga Palu mengambil bahan makanan di gudang sebuah minimarket pasca gempa 7,4 SR yang mengguncang Palu dan Donggala, pada Jumat (28/9/2018).

Foto dan video tersebut diunggah oleh akun @makassar_iinfo, Selasa (2/10/2018).

Dalam video terlihat banyak warga merengsek masuk ke gudang dan membawa makanan yang mereka tempatkan dalam karung atau kardus.

Lewat caption yang ditulis akun tersebut, dikabarkan ada tiga orang yang meninggal dunia karena terinjak.

Korban Gempa-Tsunami Palu dan Donggala Mulai Dievakuasi ke Balikpapan

"Akibat keterlambatan bantuan ke posko-posko mengakibatkan banyak warga Palu yang mengalami kelaparan, para wargapun terpaksa mengambil makanan di gudang Alfa midi dan di minimarket Alfa midi.

Kabarnya ada 3 orang meninggal dunia yang terinjak-injak oleh warga karena berdesak-desakan.

Di kutip dari caption ACT (Aksi Cepat Tanggap) ada seorang warga palu mengatakan "lebih baik saya berdarah-darah atau mati tertimbun dari pada saya atau anak istri saya mati kelaparan," tulis akun @makassar_iinfo dalam caption unggahannya.

Khawatir dengan Kondisi Ratna Sarumpaet, Prabowo Subianto Langsung Menemuinya

Meski begitu, hingga kini belum ada keterangan resmi yang dikeluarkan terkait adanya korban meninggal dalam insiden tersebut.

Namun dalam akun resmi Lembaga Kemanusiaan Aksi Cepat Tanggap mengabarkan bahwa situasi beberapa titik di kota Palu memang tidak terkendali (chaos).

Kehancuran atau kerusakan tempat tinggal para warga, ketiadaan listrik dan air bersih, terhambatnya jalur komunikasi, terputusnya beberapa jalur darat, terbatasnya akses transportasi udara, minimnya pasokan logistik serta krisis bahan bakar minyak menimbulkan situasi yang tidak dapat dikendalikan.

Warga Palu menghadang truk pembawa bahan bakar minyak dan berebut mengambil bensin (Instagram @actforhumanity)

Tolak Pertemuan IMF-World Bank di Bali, Gerindra: Indonesia Sama Sekali Tak Dapat Dampak Positif

Banyak warga mengambil makanan, menjarah minimarket bahkan menghadang truk pengangkut logistik karena kondisi ini.

"Kabar terkait penjarahan baik di minimarket, SPBU, maupun konvoi logistik di tengah jalan itu benar adanya. Meski tentu perbuatan sebagian oknum warga tersebut jelas kriminal, yang ingin saya ajak untuk bersama kita renungi adalah tindakan atau respon kita setelah mengetahui rentetan kejadian di Palu tersebut.

Warga Palu mengambil makanan di minimarket (Instagram @actforhumanity)

Apakah kita hanya prihatin? Atau justu mengutuk tindakan kriminalitas tersebut tanpa berupaya mencari tahu apa penyebab atau alasan mereka melakukannya?

Rekan saya sempat mendengar ada warga yang berkata, 'Lebih baik saya berdarah-darah atau mati tertimbun, daripada saya atau anak-istri saya mati kelaparan!'. Ya, di fase awal emergency ini, memang pangan lah yang paling berharga," tulis akun tersebut dalam caption unggahannya, Senin (1/10/2018).

Dahnil Anzar Beberkan Kronologi Penganiayaan Ratna Sarumpaet: Dikeroyok lalu Dimasukkan ke Mobil

Sementara itu diberitakan sebelumnya, Menteri dalam Negeri (Mendagri) Tjahjo Kumolo mengatakan jika masyarakat boleh mengambil barang di minimarket karena ditanggung pemerintah.

Namun, Mendagri memberi bantahan dan menegaskan itu bukan menjarah minimarket.

"Tidak begitu (sebenarnya) berita yang ditulis," kata Tjahjo, Minggu (30/9/2018) seperti dikutip dari Kompas.com.

Pernyataan sebelumnya dikemukakan saat Tjahjo Kumolo meninjau lokasi gempa namun hampir semua toko tutup dan listrik padam.

"Dalam rapat saya minta pemda fasilitasi beli minuman, makanan, di toko yang jual. Berikan dulu kepada pengungsi dan yang dirawat di rumah sakit. Cari yang punya toko, dibeli dulu dan saya minta pengawalan Satpol PP dan Polri kemudian bagikan makanan tersebut," lanjut Tjahjo.

"Karena darurat listrik mati dan bantuan baru masuk malam dari daerah tetangga. Kondisi darurat. Makanan, minuman belum masuk. Dan saya minta langsung ke gubernur. Beli minuman dari toko yang tutup. Uang gotong royong. Kemendagri ikut beli juga," tambahnya. (TribunWow.com/Ekarista R.P)