TRIBUNWOW.COM - Indonesia kembali berduka setelah gempa dan tsunami yang terjadi di Donggala, Palu, Sulawesi Tengah kembali mengingatkan pada duka gempa tsunami yang terjadi di Aceh tahun 2004.
Dampak dari kedua gempa ini juga dirasakan masyarakat di Pulau yang sama hingga ke negara tetangga.
Dirangkum TribunWow.com, inilah perbedaan dan persamaan dari kedua gempa yang berujung tsunami tersebut, yang dikutip dari Kompas.com, Tribunnews, serta Instagram @voaindonesia.
Kekuatan Gempa
Gempa yang terjadi di Aceh 26 Desember 2004 berkekuatan 9,1 Skala Richter.
Setelah gempa berkekuatan besar tersebut, gempa susulan terus terjadi di lokasi yang sama.
Tercatat gempa pada Maret 2005 menyusul dengan kekuatan 8,6 SR.
Sementara gempa di Palu yang terjadi pada 28 September 2018 berkekuatan 7,4 Skala Richter.
Gempa susulan juga terus terjadi di lokasi tersebut.
Tercatat, 3 hari setelah gempa pada Senin (1/10/2018) setidaknya ada 254 kali gempa susulan.
Namun dari sejumlah gempa tersebut, hanya 9 kali gempa yang dirasakan.
Seorang lelaki melintasi reruntuhan yang terempas tsunami dari Samudera Hindia hingga ke depan Masjid Raya di Banda Aceh, Nanggroe Aceh Darussalam. Gambar diambil pada 29 Desember 2004. (AP/Dita Alangkara )
• Sejumlah Tokoh Minta Jokowi Serahkan Penanganan Gempa dan Tsunami Sulteng ke Jusuf Kalla
Efek Tsunami
Tsunami datang setelah dua gempa yang terjadi di Aceh dan Palu.
Diketahui, tsunami yang terjadi di Aceh memiliki tinggi hingga 30 meter lebih.
Tsunami tersebut menyapu Banda Aceh dan kota-kota lain di pesisir barat Pulau Sumatera.
Bahkan, tsunami Aceh disebut paling mematikan dalam catatan sejarah karena menelan banyak korban.
Sementara tsunami yang terjadi di Donggala, Palu memiliki tinggi sekitar 3 meter.
Tsunami ini dihasilkan dari gempa terakhir yang berkekuatan 7,4 Skala Richter.
Tsunami yang terjadi di Pantai Talise ini juga sempat diabadikan oleh orang yang berada di atas mall sekitar pantai.
Namun, hingga kini belum diketahui berapa korban yang meninggal akibat tsunami, Selasa (2/10/2018).
• Dapat Tawaran Bantuan dari Para Pemimpin Dunia, Jokowi: Kita Tak Sendiri Hadapi Masa Sulit Ini
Korban Jiwa
Gempa dan tsunami di Aceh mencatatkan lebih dari 230 ribu korban.
Korban tersebut tersebar di 14 negara yang juga terkena dampak dari gempa dan tsunami tersebut.
Sementara di Indonesia, terdapat 160 ribu jiwa menjadi korban.
Pada gempa dan tsunami di Palu, tercatat hingga hari ketiga tercatat sebanyak 925 korban meninggal dunia.
Sementara korban luka mencapai 799 jiwa dan korban yang masih tertimbun sebayak 152 jiwa.
Korban meninggal belum sepenuhnya diidentifikasi karena masih ada beberapa daerah yang belum dijangkau oleh Tim SAR.
Proses evakuasi korban tertimbun reruntuhan di Hotel Roa-Roa Palu, Sulteng, Minggu (30/9/2018). Sebanyak 50 orang dalam proses evakuasi. (Capture Twitter Sutopo)
Dana Bantuan
Pemerintah saat itu telah menetapkan Aceh sebagai bencana nasional.
Bantuan dari pihak asing pun banyak berdatangan.
Dana dan bantuan obat-obatan hingga pakaian pun diterima para korban.
• Mendapat Telepon dari Raja Arab Saudi, Jokowi: Kita Tidak Sendiri Menghadapi Masa Sulit
Dicatatkan dana sebanyak 10,3 miliar dolar AS telah digelontorkan pemerintah dan internasional guna pembangunan dan rekonstruksi.
Sementara di Palu, pemerintah telah membuka jalan bagi internasional untuk menyalurkan bantuan pada korban.
Setidaknya, ada 10 negara yang bersedia memberikan bantuan untuk korban Palu.
Negara tersebut adalah Australia, Amerika Serikat, Maroko, Korsel, Uni Eropa, Tiongkok, Singapura, Turki, Filipina, dan Swiss.
Namun, hingga kini belum ada informasi berapa jumlah data yang dikeluarkan pemerintah dan disalurkan dari negara lain. (TribunWow.com/Tiffany Marantika)