Mahfud MD: Pancasila Itu Sakti, Dilawan dengan Makar dan Pemberontakan Selalu Menang

Penulis: Laila N
Editor: Astini Mega Sari
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Mahfud MD

TRIBUNWOW.COM - Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Mahfud MD turut menyampaikan ucapan untuk memperingati Hari Kesaktian Pancasila.

Dilansir TribunWow.com, hal tersebut tampak dari laman Twitter @mohmahfudmd  pada Senin (1/10/2019), yang bertepatan dengan Hari Kesaktian Pancasila.

Mahfud MD mengatakan jika Pancasila memang sakti, lantaran selalu menang, meski dilawan dengan makar hingga argumen.

Ia kembali mengingatkan semua elemen masyarakat bahwa Pancasila merupakan kesepakatan luhur dalam berbangsa dan bernegara.

Video Detik-Detik Rumah Roboh dan Amblas saat Gempa di Sulteng hingga Penjelasan BNPB

"Pancasila itu sakti. Dilawan dgn makar dan pemberontakan selalu menang.

Diadu dgn argummen selalu menang.

Diperdebatkan dlm lembaga konstitusional (pemilu dan sidang MPR) selalu unggul.

Hai warga bangsa, hai geerasi muda, Pancasila adl kesepakatan luhur berbangsa dan bernegara," tulis Mahfud MD.

Postingan itu pun kemudian mendapat lebih dari 2,4 ribu likes, hingga di-retweet lebih dari 1,5 ribu kali.

Sejumlah warganet pun turut memberikan komentar.

"Bagi saya Pancasila itu Anugrah dari Tuhan YME, #Kesaktian nya sudah terUji, saya dan keluarga yg paling merasakan, hidup ‘nyaman’ diTengah2 Saudara saya yg mayoritas berbeda keyakinan dg saya, IndahnyaNKRI," tulis akun @simkuringporsea.

"Betul prof..jangan main main dengan pancasila," kata akun @adesuci36741631.

"Pancasila Itu membanggakan dan patut di perjuangkan, karena sudah bertahun tahun sudah berhasil menyatukan Semua Suku Ras Agama dan Budaya, dengan sebuah perbedaan yang begitu banyak kita bersatu menghormati nya karena kita adalah bagian dari Indonesia merdeka," tulis akun @Indra_BiruMuda.

Dipeluk Korban Gempa di Palu Sulawesi Tengah, Jokowi: Dampak Bencana Ini Kita Hadapi Bersama

Tragedi Dibalik Hari Kesaktian Pancasila

Hari Kesaktian Pancasila berkaitan dengan peristiwa Gerakan 30 September (G30S) 1965.

Dilansir TribunWow.com dari TribunJogja, Senin (1/10/2018), hingga kini, insiden G30S masih menjadi perdebatan di lingkungan akademis terkait motif dan penggiat di baliknya.

Otoritas militer dan kelompok besar saat itu menyebut jika insiden G30S merupakan usaha Partai Komunis Indonesia (PKI) untuk mengubah Pancasila menjadi ideologi komunis.

Pemerintah saat itu menggambarkan oknum-oknum tertentu melakukan upaya kudeta dengan membunuh enam jenderal, satu orang kapten dan beberapa orang lainnya.

3 Pemain Australia yang Wajib Diwaspadai Timnas U-16 Indonesia untuk Dapatkan Tiket ke Piala Dunia

Otoritas militer Indonesia akhirnya berhasil meredam gejolak yang timbul dari G30S.

Atas insiden yang telah terjadi, pemerintah Orde Baru akhirnya menetapkan tanggal 30 september sebagai Hari Peringatan G30S.

Sedangkan tanggal 1 Oktober ditetapkan sebagai Hari Kesaktian Pancasila. (TribunWow.com/Lailatun Niqmah)