Gempa Bumi

Sulteng Diguncang Gempa, Anies Baswedan: Mari Turun Tangan, Sisihkan Rezeki bila Ada Kelapangan

Penulis: Mutmainah Rahmastuti
Editor: Lailatun Niqmah
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Gubernur DKI Anies Baswedan mengajak semua pihak turun tangan membantu korban gempa di Sulawesi Tengah, Sabtu (29/9/2018)

TRIBUNWOW.COM - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengajak masyarakat untuk turun tangan membantu korban gempa Donggala dan Palu, Sulawesi Tengah.

Hal tersebut terlihat dalam unggahan Instagram pribadi @aniesbaswedan pada Sabtu (29/9/2018).

Melalui Instagram pribadinya, Anies mengunggah nomor rekening dari lembaga kemanusiaan yang menggalang dana untuk korban gempa Sulawesi Tengah.

Di antaranya adalah ACT, Dompet Dhuafa, Radio Elshinta, Turun Tangan, Baznas, Lazismu, Nu Care-lazisnu.

Anies juga menambahkan tagar 'BantuSulteng' pada unggahannya tersebut.

"Foto dan video itu semua menggambarkan sekelumit suasana di Sulawesi Tengah.

Ada duka, beban dan derita.

Mari turun tangan, mari terlibat, mari kita mengirimkan doa dan juga membantu sisihkan rejeki bila ada kelapangan. *ABW #BantuSulteng," tulis Anies.

BACA JUGA: Gempa dan Tsunami Terjadi selang Sehari setelah Hari Jadi Kota Palu

 

Diberitakan sebelumnya, gempa berkekuatan 7,7 SR mengguncang wilayah Sulawesi Tengah tepatnya 27 km Timur Laut Donggala, Jumat (28/9/2018) sekitar pukul 17.02 WIB.

Dikutip dari akun Twitter BMKG @BMKG, gempa 7,7 SR terjadi di kedalaman 10 kilometer, dan berpusat di 0,18 LS dan 119,85 BT.

Arie Untung Kenang Foto saat di Jembatan Ponulele yang Kini Runtuh akibat Gempa Palu

Gempa yang mengguncang wilayah Sulawesi Tengah dirasakan beberapa kali karena adanya gempa susulan.

"#Gempa Mag:7.7, 28-Sep-18 17:02:44 WIB, Lok:0.18 LS,119.85 BT (27 km TimurLaut DONGGALA-SULTENG), Kedalaman:10 Km, Potensi tsunami utk dtrskn pd msyrkt #BMKG," tulis BMKG dalam twitternya, Jumat (28/9).

Data terbaru dari Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPT Sutopo Purwo Nugroho saat melakukan konferensi pers mengatakan sampai Sabtu (29/9/2018) pukul 10:00 WITA, 48 orang meninggal sementara 356 korban terluka.

Data tersebut diambil dari 4 rumah sakit di Palu.

RS Woodwaar Palu mencatat 2 orang meninggal dunia dan 28 orang terluka, lalu RS Budi Agung Palu mencatat 10 orang meninggal dan 114 orang terluka.

Rumah Sakit Samaritan Palu mencatat 6 orang meninggal dan 54 orang terluka dan Rumah Sakit Undata Palu mencatat 30 orang meninggal dan 160 orang terluka.

Data tersebut adalah data yang diambil di daerah Palu, sementara untuk daerah Donggala sedang dilakukan pencatatan data korban jiwa.

“Laporan sementara, terdapat beberapa korban yang meninggal karena tertimpa bangunan roboh,” ujar Sutopo, Jumat (28/9/2018).

Sutopo menegaskan bahwa jumlah korban dan dampaknya masih terus berada dalam pendataan dan akan terus berubah.

Sementara itu, pasokan listrik dari PLN terputus.

Menurut Sutopo ada 276 base station yang tidak dapat digunakan.

“Terdapat 276 base station yang tidak dapat dapat digunakan,” kata Sutopo.

BACA JUGA: Petugas ATC Bandara Palu Meninggal usai Memastikan Pesawat Selamat saat Terjadi Gempa

Akibat dari putusnya aliran listrik tersebut menyebabkan jaringan komunikasi di Donggala juga tidak dapat beroperasi.

Operator komunikasi masih terus berusaha memulihkan pasokan listrik secara darurat.

Selain itu, Sutopo menginformasikan bahwa Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) telah melakukan langkah-langkah penanganan untuk memulihkan komunikasi yang putus tersebut.

Sutopo juga menyampaikan, bahwa Kepala BNPB Willem Rampangiley bersama pejabat BNPB berangkat ke Palu pada Jumat (28/9/2018) melalui Makassar kemudian melanjutkan ke Kota Palu dan Donggala menggunakan helikopter.

(TribunWow.com/Mutmainah Rahmastuti)