TRIBUNWOW.COM - Dahnil Anzar Simanjuntak mengungkapkan satu hal yang yang tidak dilakukan oleh Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, tapi digunakan oleh pasangan Joko Widodo (Jokowi)-Ma'ruf Amin.
Dilansir TribunWow.com, hal tersebut tampak dari laman Twitter, @Dahnilanzar, yang diunggah pada Jumat (28/9/2018).
Koordinator Juru Bicara Badan Pemenangan Nasional Prabowo-Sandi itu mengatakan apabila petahana, Jokowi memanfaatkan kekuatan para menteri hingga para kepala daerah untuk mendulang suara.
Menurut Dahnil Anzar, hal tersebut sangat berbeda dengan kubu Prabowo-Sandiaga yang justru sama sekali tidak meminta kepala daerah untuk masuk dalam tim sukses (timses).
• Tanggapi Keputusan Yenny Wahid, Gerindra: Gus Dur Pernah Sampaikan, Orang Paling Ikhlas Ya Prabowo
Ketua Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah ini mengatakan jika kekuatan Prabowo adalah kekuatan rakyat melalui relawan.
"Selain kekuatan para menteri.
Petahana juga memaksimalkan pengaruh para kepala daerah sebagai Timses, yang sama sekali tidak dilakukan oleh Prabowo-Sandi, Kepala Daerah diminta tdk masuk Timses.
Kekuatan rakyat melalui relawan adalah kekuatan utama Prabowo-Sandi," tulis Dahnil.
Sebelumnya, Dahnil Anzar Simanjuntak juga menyindir Jokowi dengan menyebutnya sebagai presiden survey, sementara Prabowo merupakan presiden rakyat.
Dia menyebutkan jika ada 15 orang menteri yang menjadi tim sukses Jokowi.
Hal ini menurutnya mencerminkan ketidakhadiran etika politik yang tinggi dalam mempertahankan kekuasaan.
"Presiden Survey vs Presiden Rakyat.
15 orang menteri jd Timses.
Etika politik yang tinggi tidak lagi dihadirkan, keinginan besar mempertahankan kekuasaan membuat petahana mengerahkan semua kekuatan eksekutif yg seharusnya fokus pd tugas2 kenegaraan dan pembangunan. #AdilMakmur," unggahnya.
• Soal Dukungan pada Jokowi-Maruf, Alissa Wahid: Nama yang Benar adalah Kader Gus Dur, Bukan Gusdurian
Banyak Kepala Deerah Dukung Jokowi