TRIBUNWOW.COM – Politisi senior PDI-Perjuangan Budiman Sudjatmiko turut memberikan tanggapan terkait Indonesia yang mengambil alih 51 persen saham Freeport.
Dilansir TribunWow.com, Budiman Sudjatmiko melalui akun Twitternya @budimandjatmiko mengatakan Freeport adalah perusahaan raksasa yang menguasai tambang karena dilindungi oleh Orde Baru (Orba).
• Disaksikan 3 Menteri, Indonesia Sah Kuasai 51 Persen Saham Freeport Indonesia
Namun pada saat pemerintahan Jokowi, Indonesia bisa mengambil alih 51 persen saham PT Freeport Indonesia, sehingga Indonesia lah yang memegang saham mayoritas dari PT Freeport Indonesia.
Budiman mengatakan bahwa sekarang ini klan politik dan bisnis pada masa Orba yang mau mengganti kepemimpinan Jokowi, menuduh Jokowi berpihak pada asing.
Politisi PDI-P ini juga mengajak agar masyarakat tidak tertipu dengan narasi pihak-pihak yang ingin mengganti kepemimpinan Jokowi.
"Presiden @jokowi mengambilalih 51% saham PT Freeport Indonesia perusahaan raksasa asing yangg menguasai tambang karena dilindungi Orba. Dan sekarang klan politik/ bisnis Orba mau mengganti Jokowi dgn menuduhnya sebagai antek asing..Ayo #2019WarasBareng supaya tidak ketipu," tulis Budiman
Budiman Sudjatmiko menjelaskan para periode pertama Jokowi mengurus tanah dan air.
Yang dilakukan oleh Jokowi adalah menghubungkan antar titik daerah dengan membangun jalan dan pelabuhan.
Tidak hanya itu, menurut Budiman, Jokowi juga berusaha mengamankan tambang di bawah tanah dan kekayaan ikan di dalam laut dari pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab.
Budiman kembali mengajak agar 2019 nanti Jokowi bisa mengurus nalar manusianya.
"Pak @jokowi pd periode I mengurus tanah & air. Jalan2 menyambungkan antartitik tanahnya. Pelabuhan2 laut menaklukan airnya. Tambang di bawah tanah & ikan dlm lautnya jg diamankan. Ayo #2019WarasBareng spy nanti juga mengurus nalar manusia2nya," tambahnya lagi.
Sebelumnya Freport McMoran induk usaha dari PT Freeport Indonesia menandatangain Sales and Purchase Agreement (SPA) dengan PT Indonesia Asahan Alumunium (Persero) (INALUM) dan PT Rio Tinto Indonesia pada Kamis (27/9/2018) sore.
Dengan kesepakatan ini, Indonesia resmi memiliki 51 persen saham PT Freeport Indonesia dengan kata lain Indonesia menjadi pemegang saham mayoritas.
Penandatanganan perjanjian ini disaksikan oleh Menteri ESDM Ignasius Jonan, Menteri BUMN Rini Soemarno dan Menteri Keuangan Sri Mulyani.
Menteri ESDM, Ignasius Jonan mengatakan semua proses divestasi telah selesai, hanya tinggal mengurus persoalan administrasi saja.