Demokrat TV: Ada Manipulasi Digital yang Dilakukan Asia Sentinel, Mereka Takut Hadapi Gugatan

Penulis: Fachri Sakti Nugroho
Editor: Lailatun Niqmah
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Capture Asia Sentinel

TRIBUNWOW.COM - Akun Twitter @Demokrat_TV memberikan penjelasan mengenai 'manipulasi digital' yang dilakukan oleh media asing, Asia Sentinel.

Tudingan manipulasi yang dimaksud adalah terkait tindakan Asia Sentinel yang menghapus dan mengedit beritanya yang menyangkut nama Presiden ke-6 RI, Susilo Bambang Yudhoyono.

Penjelasan dari akun @Demokrat_TV ini juga diunggah di laman website resmi Partai Demokrat, www.demokrat.or.id.

Dalam unggahan tersebut ada sepuluh poin yang dijelaskan oleh @Demokrat_TV.

Hinca Pandjaitan Mengaku Siap ke Hong Kong untuk Menelusuri Media Asia Sentinel

Berikut ini penjelasannya sebagaimana dirangkum oleh TribunWow.com.

"Penjelasan admin @Demokrat_tv soal Fitnah Asia Sentinel terhadap SBY dan Partai Demokrat

1. Pada tanggal 11 september 2018 asia sentinel memposting berita dgn judul “Indoensia’s SBY Government: Vast Criminal Conspiracy’

2. Bukti dari postingan itu tersimpan dalam web.archive.org per tanggal 12 sept 2018 dengan tautan spt ini

https://web.archive.org/web/20180912113648/https://www.asiasentinel.com/politics/indonesia-sby-government-criminal-conspiracy/

3. Pada tanggal 14 sept 2018 asian sentinel memposting berita dengan judul yang sama lalu kemudian menghapus berita tersebut

4. Bukti dari postingan tgl 14 sept 2018 tsb tersimpan dalam web.archive.org per tanggal 15 sept 2018 setelah berita itu kembali dihapus, dengan tautan spt ini

https://web.archive.org/web/20180915034240/https://www.asiasentinel.com/politics/indonesia-sby-government-criminal-conspiracy/

Capture Asia Sentinel (Capture Asia Sentinel)

5. Kemudian pada tanggal 16 september 2018 asia sentinel mengganti judul dan isi berita dan diposting pada dasboard berita yg tertanggal 11 sept 2018 sptr link berikut ini

https://www.asiasentinel.com/politics/indonesia-sby-government-criminal-conspiracy/

Capture Asia Sentinel (Capture Asia Sentinel)

6. Perubahan judul itu, awalnya “Indonesia’s SBY Government: Vast Criminal Conspiracy” menjadi “UPDATE: Asia Sentinel Story on Indonesian Corruption Goes Viral”

7. Ulah licik digital asia sentinel ini kurang memperhitungkan bahwa setiap konten yg diposting di sebuah website secara otomatis akan disimpan oleh web.archive.org

8. Dalam dunia IT jejak digital sulit dimanipulasi. Berbohong adalah cara terbodoh untuk mengelabui sebuah informasi berbasis IT. Asia sentinel adalah contoh konkritnya. Mereka takut hadapi gugatan.

9. Temuan kami ini membuktikan bahwa asia sentinel adalah portal berita propaganda dan HOAX yg gunakan cara licik dan murahan utk tujuan tertentu.

10. Demikian kami, Penjelasan admin @Demokrat_tv soal Fitnah Asia Sentinel terhadap SBY dan Partai Demokrat."

Demokrat Laporkan Asia Sentinel, Andi Arief Sebut Ada Aktor Intelektual Indonesia yang Terlibat

Laporkan ke Dewan Pers

Diberitakan sebelumnya di Tribunnews.com, Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Hinca IP Panjaitan memimpin rombongan partai melayangkan laporan resmi pemberitaan media asing Asia Sentinel kepada Dewan Pers di Jalan Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Senin (17/9/2018).

Beberapa loyalis Partai Demokrat juga turut hadir dalam rombongan yakni Ketua Divisi Komunikasi Publik DPP Partai Demokrat Imelda Sari dan Kepala Divisi Advokasi dan Hukum Ferdinand Hutahaean bersama enam orang lainnya.

Hinca mengatakan tujuan pihaknya ke Dewan Pers untuk menjaga kebebasan pers di Indonesia sesuai dengan kode etik jurnalistik.

Dianggap Melakukan Penghinaan ke Surya Paloh, Rizal Ramli Dilaporkan Nasdem ke Polda Metro Jaya

Karena menurutnya salah satu hal yang menjadi masalah adalah media-media dalam negeri Indonesia turut menyebarkan berita tersebut.

“Kasus ini sudah lama ditutup secara hukum dan politik tapi kemudian muncul kembali dengan mengutip media asing yang belum tentu kredibel, ini menjadi pembelajaran bagi media-media di Indonesia,” terang Hinca.

Kemudian Hinca dan kawan-kawan diterima oleh anggota komisi pengaduan Dewan Pers yaitu Hendry Chairudin Bangun dan Ahmad Djauhar.

Dalam diskusi dengan Dewan Pers, Hinca memaparkan usaha Partai Demokrat untuk menyelesaikan masalah tersebut.

“Kami sudah investigasi dan anehnya ketika kami telusuri mereka tidak cantumkan alamat, hanya ada email dan media sosial mereka, itu juga kami pertanyakan,” ungkapnya.

“Lalu kami jelaskan bahwa berita naik 11 September 2018 pukul 06.45, kami protes tapi kemudian hilang lalu naik lagi 15 September 2018 pukul 23.00 dengan judul yang seolah-olah mengolok bahwa beritanya yang tidak penting itu menjadi viral,” imbuhnya.

Hinca mengakui bahwa pemberitaan tersebut merugikan bagi Partai Demokrat.

“Di dunia politik ‘image’ sangat penting, bisa anjlok dalam hitungan detik dan ada pihak yang bisa mengambil keuntungan dalam hitungan detik juga, jadi hak kami untuk meluruskannya,” tegas Hinca.

Sebelumnya media Asia Sentinel yang disebut berbasis di Hongkong dan melalui penulis John Berthelson menulis tentang skandal Bank Century yang melibatkan Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono.

Dalam tulisan tersebut juga menuding Bank Century digunakan untuk tempat cuci uang bagi Partai Demokrat. (TribunWow.com/Fachri Sakti Nugroho)