TRIBUNWOW.COM - Nama pendakwah Gus Miftah banyak menjadi pembicaraan saat video dirinya mengisi ceramah di tempat hiburan malam beredar luas di media sosial.
Kegiatan berdakwah di tempat hiburan ini ternyata sudah lebih dari 14 tahun lamanya dilakoni Gus Miftah.
Dilansir TribunWow.com dari tayangan YouTube Kompas TV hari Kamis (13/9/2018), Gus Miftah telah berdakwah di sejumlah klub di Yogjakarta.
Walaupun sering mendapatkan cacian, Gus Miftah tetap mengadakan kelas pengajian dan berdakwah bagi para pekerja di tempat hiburan malam.
Pendakwah ini pun menceritakan awal mula dirinya mulai memberikan pengajian di tempat yang tidak biasa itu.
"Itu banyak temen-temen kafe, temen-temen LC (pemandu karaoke) itu yang sempat japri (menghubungi secara personal) saya waktu itu sms kok rasanya pengen ngaji ya? tapi gak tau di mana.
Sementara kalau mereka berkumpul dengan majlis ta'lim itu banyak mudhorotnya (keburukan)," ujar Gus Miftah.
• Faktor-faktor di Balik Fenomena Candaan Gaya Berbahasa Anak Jaksel yang Kini Viral
Daripada mendatangkan keburukan, Gus Miftah pun memutuskan untuk mendatangi tempat-tempat hiburan malam.
"Mereka dipandang sebelah mata, apalagi temen-temen yang bertato, telinganya tindikan, dll, akhirnya itu jadi fitnah.
Trus masak sih kami gak punya kesempatan yang sama untuk dapat dekat dengan Allah, akhirnya saya memutuskan untuk jemput bola untuk mendatangi tempat-tempat seperti ini," tambahnya.
Lihat videonya:
Sementara itu, diberitakan sebelumnya, Wakil Sekretaris Jenderal Majelis Ulama Indonesia (Wasekjen MUI) Amirsyah Tambunan memberikan tanggapan terkait dakwah yang dilakukan di tempat klub malam.
Dilansir TribunWow.com, hal itu diungkapkan Amirsyah Tambunan melalui tayangan 'Kabar Siang' yang tayang di tvOne, Kamis (13/9/2018).
Amirsyah Tambunan menilai dakwah yang dilakukan di klub malam dapat merendahkan nilai dakwah itu sendiri.
"Ada praktik-praktik dakwah yang kurang sesuai dengan nilai-nilai dakwah maka harus kita kembalikan kepada laku dan tujuan dakwah itu sendiri," kata Amirsyah Tambunan.
"Agar dakwah itu tidak kontraproduktif, agar dakwah itu tidak terkesan mendegradasi nilai-nilai dakwah itu sendiri," imbuh dia.
Dikatakannya, jika ada dakwah yang dilakukan di tempat yang kurang 'layak' maka perlu dilakukan klarifikasi.
"Kalau praktik-praktik dakwah yang disinyalir seperti yang dilakukan oleh beberapa orang yang terkesan kurang layak, kurang bermartabat. Maka saya kira perlu dilakukan klarifikasi perlu dilakukan tabayyun," ucap Amirsyah Tambunan.
"Agar dakwah yang diinginkan oleh masyarakat itu tidak terkesan merendahkan nilai dakwah," tandas dia.
• Jaga Independensi Lembaga, Maruf Amin Kini Nonaktif sebagai Ketua Umum MUI
Video dakwah dari Gus Miftah juga diunggah sendiri di akun Instagram miliknya, @gusmiftah.
Terlihat di tengah kerumunan perempuan-perempuan berpakaian seksi dan berpoles riasan di wajah mereka, Gus Miftah mendendangkan salawat.
Suara-suara perempuan itu mengikuti lantunan salawat yang dibawakan Gus Miftah di atas panggung.
Sesi pengajian yang dibawakan Gus Miftah itu berlangsung di sebuah klub malam yang berlokasi di Bali pada Kamis (6/9/2018).
Sontak video tersebut langsung viral dan mendapat tanggapan positif dari warganet lantaran cara berdakwahnya dinilai tidak biasa.
(TribunWow.com/Tiffany Marantika)