Pilpres 2019

Tanggapi Isu Politik Dua Kaki Partai Demokrat, AHY: Urusan Internal Biarkan Kami yang Membahasnya

Penulis: Ananda Putri Octaviani
Editor: Lailatun Niqmah
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Agus Harimurti Yudhoyono (AHY)

TRIBUNWOW.COM - Komandan Satuan Tugas Bersama (Kogasma) Partai Demokrat Agus Harimuri Yudhoyono (AHY) menegaskan Partai Demokrat akan terus memberikan suaranya untuk pasangan capres-cawapres Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.

Dilansir TribunWow.com, hal tersebut disampaikan AHY seperti yang tampak dalam video yang diunggah oleh Politisi Partai Demokrat Cipta Panca Laksana di laman Twitternya, @panca66 pada Kamis (13/9/2018).

Dalam video tersebut tampak AHY berbicara dengan didampingi oleh Prabowo, Sandiaga, dan Sekjen Partai Demokrat Hinca Pandjaitan.

Dibelakang mereka, tampak pula orang-orang yang berkumpul mendengarkan pernyataan AHY.

Dapat Ancaman dari Nasdem, Rizal Ramli: Tidak Ada Niat dan Kata-kata Menghina Surya Paloh, Kok Baper

AHY menyebutkan, setiap partai punya kedaulatan, begitu pula dengan Partai Demokrat juga punya kedaulatan.

Untuk itu ia ingin agar urusan internal yang terjadi di Partai Demokrat untuk diselesaikan secara internal.

"Urusan internal biarkan kami yang akan membahasnya dengan baik sesuai dengan meknisme dan juga kelaziman yang berlaku di Partai kami," kata AHY.

"Yang jelas tidak berubah, sampai dengan hari ini, dan insya allah sampai akhir masa kampanye pemilu 2019 ini, Partai Demokrat akan terus bersama Pak Prabowo dan Bang Sandi untuk bisa menyukseskan beliau, mengantar beliau-beliau ini menjadi pemimpin yang amanah yang adil utk kita semua," tegasnya.

Terkait isu politik dua kaki yang beredar, AHY menjelaskan, kaki kanan digunakan untuk menyukseskan pemilihan presiden, sedangkan kaki kiri untuk pemilihan legislatif yang tidak boleh ditinggalkan.

"Yang jelas kalau ada yang bicara dua kaki, ya memang harus berjalan dua kaki. Kalau satu, pincang dong?" kelakar AHY yang kemudian disambut tawa oleh orang-orang yang mendengarkan.

AHY meyebutkan, tahun 2019 merupakan momentum yang berbeda.

Menurutnya, hal tersebut dikarenakan pada pemilu pada tahun ini memiliki karakter yang berbeda dibandingkan dengan pemilu sebelum-sebelumnya.

"Mudah-mudahan tidak usah terlalu panjang kita membicarakan urusan internal yang harus di tabrak-tabrakkan satu sama lain, nanti tidak produktif, sayang waktu kita terbatas, kita lebih baik membicarakan apa yang dibutuhkan rakyat Indonesia hari ini," pungkasnya.

Unggah Foto Berdua dengan Prabowo Subianto, Andi Arief: Saya Tidak Pernah Mengkhianati Kebenaran

Diberitakan sebelumnya, Partai Demokrat ramai dibicarakan setelah disebut menggunakan politik dua kaki.

Menanggapi hal tersebut, sejumlah kader Demokrat kompak mengunggah gambar animasi tokoh superhero Superman, pada Rabu (12/9/2018).

Kader-kader itu antara lain Sartono Hutomo, Redi Susilo, Muhammad Natsir Ubaya, dan Renanda Bachtar.

Pada gambar yang mereka unggah melalui Twitter, gambar Superman tampak memakai baju khas tokoh superhero itu.

Namun, tulisan logo S yang terpampang di dada Superman itu diganti dengan logo partai Demokrat.

Gambar tersebut juga bertuliskan 'Partai Demokrat Kokoh Berdiri di Dua Kaki'.

Sementara kaki kanan dan kaki kiri dari Superman diibaratkan dengan pemilihan presiden (pilpres) dan pemilihan legislatif (pileg).

"PARTAI DEMOKRAT KOKOH BERDIRI DG DUA KAKI SATU PILEG-SATU PILPRES!#S14P!," tulis Sartono Hutomo melalui Twitter @SartonoHutomo.

"Inilah @PDemokrat 1 kaki untuk memenangkan pileg dan 1 kaki lagi untuk memenangkan pilpres. semua kader partai apa saja akan melakukan hal yang sama.

Inilah konsekwensi dari pemilu serentak, ketika kalian melakukan hal sama kenapa harus risih dgn kami. Ketakutan itu nyata !," tulis Redi Susilo melalui Twitter, @MrReady3.

"Biar gampang jelaskan soal "dua kaki". Dua2nya berkaitan & bergantung satu sama lain.

Ga bs kita berdiri di atas salah satu kaki. Kepentingan Pileg tdk bs dilepaskan dr strategi Pilpres & krn itu hal kekhas-an & aspirasi khusus/unik di 1-2 Propinsi hrs disikapi khusus pula," tulis Renanda Bachtar melalui Twitter, @renandabachtar.

"Selamat pagi TweePD tetaPD semangat. Kuatkan kaki untuk menangkan Pileg dan Pilpres 2019. #MNU #DemokratS14P #17TahunPartaiDemokrat #KamiRinduSBY @SBYudhoyono @hincapandjaitan @prabowo @sandiuno @didiklpambudi @via_jayabaya1 @UM_Sajim @caknawa @panca66 @SartonoHutomo @SWasinthon," tulis Muhammad Natsir Ubaya melalui Twitter, @m_natsirdmokrat.

Sementara itu, Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrat, Andi Arief, juga membahas mengenai politik dua kaki dalam menghadapi Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019.

Hal ini disampaikan melalui laman Twitternya, @AndiArief__, Selasa (11/9/2018).

Andi Arief menyebut perintah Ketua Umum Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) jelas memang dua kaki.

Menurut Andi, dua kaki yang dimaksud adalah satu kaki di pilihan legislatif (pileg), dan satu kaki di pilihan presiden (pilpres).

Andi Arief berpendapat justru aneh jika main satu kaki dalam Pilpres 2019.

Nursaka, Bocah WNI yang Tiap Hari Melewati 2 Negara untuk Berangkat Sekolah Dapat Hadiah dari Jokowi

Menurutnya, ujung tombak pileg adalah calon legislatif, sedangkan ujung tombak pilpres adalah pengurus pusat.

"Soal Demokrat dua kaki jadi rame. Perintah Ketua Umum SBY itu jelas memang dua kaki.

Satu Kaki di pileg, Satu kaki di Pilpres.

Justru yang main satu kaki itu yang aneh dalam pemilu berbarengan. ujung tombak pileg adalah Caleg, Ujung tombak pilpres adalah Pengurus Pusat," tulis Andi Arief dalam akun Twitternya.

Unggahan Andi Arief pada Twitter (Twitter @AndiArief__)

(TribunWow.com/ Ananda Putri Octaviani)