TRIBUNWOW.COM - Kepala Divisi Advokasi dan Bantuan Hukum DPP Partai Demokrat Ferdinand Hutahaean memberikan jawabannya atas sindiran pegiat media sosial Denny Siregar terkait 'iklan Jokowi'.
Dilansir TribunWow.com, hal tersebut disampaikan Ferdinand Hutahaean melalui laman Twitter miliknya, @LawanPoLitikJW yang diunggah pada Kamis (13/9/2018).
Awalnya, Ferdinand Hutahaean menuliskan sebuah sindiran untuk Presiden Joko Widodo (Jokowi) terkait viralnya video berisi iklan pembangunan pembangunan dan Asian Games yang terdapat pernyataan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dengan layar Bioskop sebagai medianya.
"Steve Jobs tdk pernah mengiklankan dirinya, Jack Ma juga tidak. Itulah orang orang yang berhasil..!!
Ngiklanin diri koq berlebihan ampe masuk ranah private bioskop.
Sadar ya kalau sudah tidak diinginkan rakyat lagi?" kicau Ferdinand, Rabu (12/9/2018).
• Media Asing Sebut Ada Konspirasi Uang Besar Era SBY, Andi Arief Harap Sri Mulyani Beri Penjelasan
Atas kicauan Ferdinand ini, Denny Siregar melalui @Dennysiregar7 pun tampak memberikan balasan.
Bahkan Denny tak segan menautkan akun Twitter Ferdinand dalam cuitannya itu.
"Doi lagi ngomongin iklannya Agus yang kabarnya sampe keluar 88 milyar rupiah itu ya ?
@LawanPoLitikJW," tulis Denny, Kamis (13/9/2018).
Tak tinggal diam, Ferdinand kembali membalas cuitan Denny dengan menyebutkan iklan AHY yang dimaksud Denny berbeda dengan iklan Jokowi di Bioskop.
"AHY tidak sedang bicara tentang dirinya tapi memberikan spirit bagi yang muda.
Beda dengan bosmu, ngomongin dirinya merasa orang hebat padahal ngga hebat sama sekali," tulis Ferdinand.
Diberitakan sebelumnya, Video iklan Jokowi menjadi viral dan ramai dibicarakan warganet di Twitter setelah akun @nynazka menceritakan pengalamannya di bioskop yang melihat iklan tersebut.
Ia mengaku jika iklan ini merusak suasana.
• Ridwan Kamil Minta Sandiaga Uno Bercermin sebelum Memberikan Statement
Atas kritikan yang terus berdatangan terkait pemasangan iklan capaian pemerintah di bioskop tersebut, Kementerian Komunikasi dan Informatika diwakilkan Pelaksana Tugas Kepala Biro Humas Kemenkominfo, Ferdinandus Setu memberikan klarifikasi melalui halaman Facebook pribadinya, Rabu (12/9/2018) malam.
Dalam videonya, Ferdinandus mengungkapkan hal tersebut bukan bagian dari kampanye.
“Yang kami sampaikan tersebut bukan bagian dari kampanye. Kementerian Kominfo tidak sama sekali melakukan kampanye terkait dengan pencapresan Pak Jokowi pada periode mendatang,” ujar Ferdinandus.
Dalam keterangan videonya, Ferdinandus menulis poin-poin klarifikasi Kemenkominfo.
• Viral Iklan Jokowi di Bioskop, Sejumlah Tokoh Beri Tanggapan
Yang pertama, "Kementerian Komunikasi dan Informatika RI menjalankan tugas sebagai Humas Pemerintah (Government Public Relation) sebagaimana amanat UU No 39 Tahuh 2008 tentang Kementerian Negara, Peraturan Presiden No 54 Tahun 2015 dan Inpres No 9 Tahun 2015."
"Sebagai Humas Pemerintah, Kementerian Kominfo RI selalu berupaya menyampaikan program, kebijakan, kegiatan dan capaian, baik yang sudah, sedang, dan akan dilakukan pemerintah kepada publik melalui berbagai saluran yg tersedia, termasuk melalui iklan layanan masyarakat."
Ferdinandus juga menuliskan penayangan iklan layanan masyarakat di bioskop dipilih karena jumlah penonton yang terukur.
"Penayangan iklan layanan masyarakat di bioskop dipilih sebagai salah satu kanal karena dinilai tepat sasaran mengingat jumlah penontonnya terukur.
Untuk diketahui, pengelola bioskop menyediakan space utk iklan sebelum penayangan sebuah film."
Lanjutnya, ia menuliskan anggaran pembuatan iklan tersebut dibebankan kepada Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) Kemkominfo.
"Anggaran yg digunakan utk iklan layanan masyarakat tersebut dibebankan pada DIPA Kementerian Kominfo Tahun 2018, yg mana proses perencaannya telah disiapkan sejak pertengahan 2017," imbuhnya.
(TribunWow.com/ Ananda Putri Octaviani)