TRIBUNWOW.COM - Wakil Sekjen Partai Demokrat Andi Arief memberikan komentar terkait hasil survei Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA.
Dilansir TribunWow.com, hal itu ia sampaikan melalui akun Twitter-nya, @AndiArief__, yang ditulis Rabu (12/9/2018).
Awalnya, Andi Arief mentautkan pemberitaan terkait hasil survei LSI Denny JA yang menyebut ada sejumlah partai politik yang tidak lolos ke DPR periode 2019-2024.
• Soal Kabar Pembongkaran Prasasti Peresmian Bandara Lombok, Andi Arief Beri Tanggapan
Dalam pemberitaan itu, disebutkan PKS dan PAN termasuk partai yang terancam tidak lolos ambang batas parlemen sebesar 4 persen.
Lantas, Andi Arief mengatakan jika pihaknya tidak akan melupakan PKS dan PAN yang berada dalam koalisi Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.
"PKS dan PAN ada dalam koalisi Prabowo Sandi.
Apa yang saya bilang dua kaki dalam pengertian pileg dan Pilpres adalah jangan lupakan pertimbangan nasib kawan koalisi," tulis Andi Arief.
Cuitan Andi Arief (Capture Twitter)
Sementara itu diberitakan Kompas.com, hasil survei Lingkaran Survei Indonesia ( LSI) Denny JA menunjukkan jika pemilu diselenggarakan saat survei dilakukan, sejumlah partai tidak lolos ambang batas parlemen sebesar 4 persen.
Survei ini dilakukan pada tanggal 12-19 Agustus 2018 dengan melibatkan 1.200 responden di 33 provinsi Indonesia.
Peneliti LSI Denny JA Adjie Alfaraby menyebutkan, ada enam partai politik yang diprediksi tidak lolos ke DPR periode 2019-2024.
"Saat ini elektabilitas dari keenam partai tersebut di bawah 1 persen. Bahkan jika disimulasikan dengan menambah margin of error survei 2,9 persen elektabilitas keenam partai tak cukup lolos untuk ambang batas parlemen 4 persen," papar Adjie dalam rilis survei di kantornya, Jakarta, Rabu (12/9/2018).
• Andi Arief Bocorkan Strategi 55 yang akan Dipakai untuk Menangkan Prabowo-Sandiaga
Enam parpol yang diprediksi tidak lolos adalah:
1. Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura) dipilih 0,6 persen responden
2. Partai Bulan Bintang (PBB) dipilih 0,2 persen responden
3. Partai Solidaritas Indonesia (PSI) dipilih 0,2 persen responden
4. Partai Berkarya dipilih 0,1 persen responden
5. Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI) dipilih 0,1 persen responden
6. Partai Garuda dipilih 0,1 persen responden
Sementara itu, ada lima partai yang terancam tidak lolos ambang batas parlemen, yaitu:
1. Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dipilih 3,9 persen responden
2. Partai Persatuan Pembangunan (PPP) dipilih 3,2 persen responden
3. Partai Nasional Demokrat (Nasdem) dipilih 2,2 persen responden
4. Partai Persatuan Indonesia (Perindo) dipilih 1,7 persen responden
5. Partai Amanat Nasional (PAN) dipilih 1,4 persen
• Ramai soal Demokrat 2 Kaki, Andi Arief: Perintah SBY Jelas, Satu Kaki di Pileg dan Satu di Pilpres
Kendati demikian, kata Adjie, jika disimulasikan dengan menambah margin of error survei sebesar 2,9 persen, kelima partai yang terancam itu masih berpeluang lolos menembus ambang batas parlemen.
Di sisi lain, partai politik juga masih bisa merebut 25,2 persen pemilih yang belum menentukan pilihannya pada Pemilu 2019.
Oleh karena itu, ia menilai masih ada upaya bagi setiap partai untuk mengubah peta dukungan jelang Pemilu 2019.
Margin of error dalam survei ini adalah plus minus 2,9 persen.
Artinya, data survei bisa bertambah atau berkurang sebesar 2,9 persen.
Pengumpulan data melalui wawancara tatap muka dengan kuesioner.
Survei menggunakan metode multistage random sampling. (TribunWow.com/Rekarinta Vintoko)