Gejolak Rupiah

Nilai Tukar Rupiah Menguat, Rachland Nashidik: Hanya Menggeliat

Penulis: Ananda Putri Octaviani
Editor: Lailatun Niqmah
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Rachland Nasdidik

TRIBUNWOW.COM - Wakil Sekretaris Jenderal DPP Partai Demokrat Rachland Nashidik memberikan tanggapan soal menguatnya nilai tukar rupiah.

Seperti diketahui, nilai tukar rupiah berhasil menguat pada perdagangan, Kamis (6/9/2018).

Mengutip Bloomberg di pasar spot, rupiah ke Rp 14.893 per dollar Amerika Serikat (AS) atau menguat 0,30 persen.

Diinformasikan bi.go.id, berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR), nilai tukar rupiah, pada Kamis (6/9/2018), berada di posisi Rp 14.891 per dolar AS.

Ini menunjukkan rupiah berhasil menguat jika dibandingkan hari sebelumnya,Rabu (5/9/2018), dimana nilai tukar rupiah berada di Rp 14.927 per dollar AS.

Terkait dengan hal ini, Rachland pun langsung memberikan komentar.

Tanggapi Ancaman Sri Mulyani pada Spekulan, Kwik Kian Gie: Keterangan Menkeu Aneh

Dilansir TribunWow.com, hal tersebut disampaikan Rachland melalui laman Twitter miliknya, @RachlanNashidik pada Jumat (7/9/2018).

"Bukan 'menguat', hanya menggeliat," tulisnya singkat.

Disisi lain, diberitakan Kontan.co.id, Analis Valbury Asia Futures, Lukman Leong berpandangan rupiah mulai menguat akibat intervensi BI.

"Intervensi BI saja. Penting bagi BI untuk menjaga rupiah tidak tembus ke Rp 15.000 per dollar AS," kata Lukman, Kamis (6/9/2018).

Untuk perdagangan Jumat (7/9/2018), Lukman memproyeksikan rupiah masih akan tertekan.

Rupiah Bergejolak, Said Didu: Pemerintah Jangan Memberikan Pernyataan yang Tidak Masuk Akal

Namun, pelemehan rupiah masih akan tertahan atau tidak jatuh terlalu dalam kembali karena BI terus mengintervensi.

Lukman melihat berbagai kebijakan yang pemerintah dan BI terapkan untuk menjaga nilai tukar rupiah terhadap dollar disambut positif oleh pelaku pasar.

Diberitakan sebelumnya, Wakil Presiden, Jusuf Kalla, menilai kebijakan pemerintah soal penguatan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) sudah mulai terlihat.

"Sudah terbukti hari ini lebih rendah dibanding kemarin kan?," ujar Kalla pada Kamis (6/9/2018) sore, di Kantor Wakil Presiden, Jakarta, seperti yang TribunWow.com lansir dari Kompas.com.

Fadli Zon Kritik Jokowi soal Pelemahan Rupiah, Jubir PSI: Kamu Sibuk Nyinyir, Dia Sibuk Kerja

Halaman
12