TRIBUNWOW.COM - Dewan Pakar PKPI, Teddy Gusnaidi, angkat bicara soal pernyataan Wakil Ketua DPR, Fadli Zon, kepada ekonom Amerika di Universitas Johns Hopkins, Prof. Steve Hanke terkait melemahnya rupiah.
Dilansir TribunWow.com, hal itu ia sampaikan melalui akun Twitter-nya, @TeddyGusnaidi, yang diunggah pada Kamis (6/9/2018).
Teddy menyebut jika ekonom Amerika itu menyalahkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) terkait pelemahan rupiah.
• Ekonom Amerika Serikat Steve Hanke Sebut Jokowi Omong Kosong soal Rupiah, Fadli Zon: Ironis
Fadli Zon, kata Teddy, juga setuju dengan pernyataan ekonom Amerika itu.
Lantas, Teddy mengatakan jika berbau Amerika atau pihak asing, akan didukung oleh Partai Gerindra.
Ia juga menyebut Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto, menjadikan pihak asing sebagai kiblat.
"Ekonom Amerika menyalahkan Jokowi, eh malah diaminkan oleh @fadlizon. Memang kalau berbau Amerika atau pihak asing, sepertinya didukung oleh Gerindra. Termasuk sang ketua umum @prabowo, yang jadikan pihak asing sebagai kiblat.
Apakah amerika ikut campur mendukung Prabowo?"," tulis Teddy.
Cuitan Teddy Gusnaidi (Capture/Twitter)
• 3 Gelar Liga Champions Punya Alasan Berbeda untuk Zinedine Zidane: Yang Ketiga sebagai Hiasan
Diberitakan sebelumnya, Steve Hanke memberikan komentar terkait pernyataan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang menyalahkan faktor eksternal terkait pelemahan rupiah.
Dalam pemberitaan tersebut, Jokowi mengatakan jika hanya ada dua kunci untuk menyelamatkan rupiah.
Yakni menggenjot investasi dan meningkatkan ekspor.
"Hanya ada dua kunci, investasi harus terus meningkat dan ekspor juga harus meningkat sehingga (kita) dapat menyelesaikan defisit saat ini," kata Jokowi.
Tak hanya itu, disebutkan pula jika saham Indonesia tenggelam paling dalam hampir dua tahun karena kemerosotan pasar negara berkembang.
Jokowi pun menyalahkan faktor eksternal untuk penurunan rupiah ke posisi terendah 20 tahun terakhir.
Diketahui, aset-aset Indonesia telah laku karena investor keluar dari pasar negara berkembang dengan kerentanan ekonomi terbesar di Asia Tenggara yang meningkat.
Hal itu disebabkan mereka khawatir dengan defisit neraca yang berjalan.
• Kwik Kian Gie: Sejak Republik Ini Berdiri, Rupiah Itu Tidak Pernah Tidak Merosot
Menanggapi hal itu, Steve Hanke menyebut jika Jokowi hanya omong kosong karena menyalahkan rentetan faktor eksternal sehingga rupiah terjun bebas.
Steve mengatakan, jika AS dan International Monetary Fund (IMF) tidak berencana untuk menggulingkan Soeharto 20 tahun lalu, maka Indonesia akan memiliki rupiah yang sehat saat ini.
"#Presiden Indonesia Joko Widodo mengatakan bahwa faktor eksternal berada di belakang #jatuhnya rupiah ke posisi terendah 20-tahun. Omong kosong apa. Jika AS & IMF tidak berencana untuk menggulingkan Soeharto 20 thn lalu, Indonesia akan memiliki mata uang & rupiah yang sehat," kata Steve.
Menanggapi hal itu, Fadli Zon mengaku setuju.
Fadli Zon pun mengatakan jika hal ironis terjadi karena Indonesia akan menjadi tuan rumah pertemuan IMF dan Bank Dunia Oktober mendatang.
"Setuju. Ironisnya, pemerintah akan menjadi tuan rumah pertemuan IMF / Bank Dunia pada Oktober 2018 nanti akan menghabiskan biaya USD 70 juta," ujar Fadli Zon.
• Soal Nilai Tukar Rupiah, Wakil Ketua Tim Kampanye Jokowi-Maruf: Jangan Dipolitisasi
Diketahui sebelumnya, Fadli Zon dan Steve Hanke sempat membahas hal serupa mengenai ekonomi Indonesia dan IMF.
Hal tersebut mereka lakukan pada Maret 2018 lalu.
Keduanya tampak saling berbalas pesan membicarakan kondisi ekonomi Indonesia, pelengseran Soeharto, hingga pertemuan IMF.
Fadli Zon menanyakan pendapat Steve Hanke soal peran IMF dalam krisis yang dialami Indonesia 20 tahun lalu.
Hal itu lantaran Steve Hanke berada di Indonesia saat terjadinya krisis. (TribunWow.com/Rekarinta Vintoko)