TRIBUNWOW.COM - Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar atau akrab disapa Cak Imin membantah terjadi perpecahan suara Nahdatul Ulama (NU) di Pilpres 2019.
Cak Imin mengatakan jika sosok Ma'ruf Amin yang menjadi cawapres Joko Widodo (Jokowi) merupakan figur pemersatu warga NU.
• Soal Dugaan Mahar Politik, Teddy Gusnaidi Minta Bawaslu Fokus pada Pengakuan Sandiaga Uno
"Simbol perekat NU seluruh Indonesia, jadi Kiai Ma'ruf adalah figur yang cukup buat modal mengkonsolidir suara NU dan PKB," kata Cak Imin, dilansir TribunWow.com dari tayangan KompasTV yang diunggah di YouTube, Selasa (21/8/2018).
Saat disinggung wartawan terkait pernyataan Yenny Wahid yang menyatakan tidak semua warga NU mengarah ke Jokowi-Ma'ruf Amin, Cak Imin segera membantahnya.
"Kata siapa? Kita buktikan. Saya telah membuktikan 11 juta suara solid tahun 2014, bersama Kiai Ma'ruf. Sebelas juta loh, cukup besar," tegas Cak Imin.
• Tanggapan Syamsuddin Haris mengenai Survei Elektabilitas Capres-Cawapres LSI Denny JA
Sebelumnya, Direktur Eksekutif Wahid Institute Yenny Wahid mengatakan suara dari warga NU tidak pernah utuh untuk mendukung satu pasangan calon di Pilpres.
"Dari dulu suara warga nahdliyin tidak pernah utuh hanya di salah satu calon, ya dari dulu kita lihat sejarah NU saja," kata Putri Presiden ke-4 RI Abdurrahman Wahid itu.
"Bahkan ketika salah satu tokoh NU ikut dalam konstestasi politik yaitu almarhum KH Hasyim Muzadi, keluarga NU juga tidak bulat. Jadi ya warga NU punya prosesnya sendiri dalam membuat keputusan, warga NU ini kan di banyak partai," imbuh Yenny Wahid.
• Kaesang Pangarep Edit Foto Jan Ethes, Begini Reaksi Gibran Rakabuming
Yenny Wahid menambahkan NU tidak dapat dijadikan kepentingan politik praktis.
Apalagi warga NU terdapat di setiap partai di dua kubu yang berbeda, baik Jokowi-Ma'ruf Amin maupun Prabowo-Sandiaga Uno.
• Ucapan Selamat Idul Adha 2018 yang Pas Kamu Bagikan lewat Facebook, Instagram, Twitter, dan WhatsApp
(TribunWow.com/Rekarinta Vintoko)