TRIBUNWOW.COM - Menjelang Hari Raya Idul Adha yang jatuh pada tanggal 10 Dzulhijjah, umat muslim disunnahkan untuk melakuan dua puasa sunnah.
Kedua puasa tersebut yaitu Puasa Tarwiyah yang dilakukan pada tanggal 8 Dzulhijjah sementara puasa Arafah dilakukan tanggal 9 Dzulhijjah.
Hukum puasa Tarwiyah dan puasa Arafah adalah sunah muakad, atau sunah yang sangat dianjurkan untuk dikerjakan.
• Aksi Jokowi yang Digantikan Stuntman Dipersoalkan, Tsamara Amany: Saya Sedih
Dari Hasil sidang isbat Kementerian Agama awal Dzulhijjah 1439 Hijriah, ditetapkan Hari Raya Idul Adha jatuh pada Rabu, 22 Agustus 2018.
Penetapan ini telah disampaikan Kementerian Agama (Kemenag) di Kantor Kemenag di Jakarta, Sabtu (11/8/2018) lalu.
Dengan demikian, Puasa Tarwiyah dan Puasa Arafah dilakukan padahari Senin dan Selasa, 20-21 Agustus 2018.
Niat Puasa Tarwiyah dan Puasa Arafah
Niat puasa Tarwiyah sebagai berikut.
"Nawaitu shauma ghadin min yaumi tarwiyata sunnatan lillahi ta'ala."
Artinya, "Sengaja saya berpuasa esok hari, yaitu puasa Tarwiyah sunah karena Allah Taala."
Sementara itu, niat Puasa Arafah sebagai berikut:
"Nawaitu shauma ghadin min yaumi arafata sunnatan lillahi ta'ala."
Artinya, "Sengaja saya berpuasa esok hari, yaitu puasa Arafah sunah karena Allah Taala."
• Utang Negara Rp 409 Triliun Jatuh Tempo di Tahun 2019, Ratna Sarumpaet Beri Tanggapan
Keutamaan Puasa Tarwiyah dan Puasa Arafah
Menurut KH Basyaruddin Maisir yang dilansir dari Tribunlampung.com, menunaikan Puasa Tarwiyah dapat mendatangkan pahala yang kita tidak mengetahuinya, kecuali Allah SWT.
Sementara itu, menunaikan Puasa Arafah akan menghapus dosa setahun yang lalu dan setahun yang akan datang. (TribunWow.com/Woro Seto)