KNKT Akan Investigasi 14 Barang Bukti untuk Temukan Penyebab Jatuhnya Pesawat Dimonim

Penulis: Roifah Dzatu Azma
Editor: Claudia Noventa
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Proses evakuasi penumpang dan Pesawat Dimonim Air PK-HVQ yang jatuh di Gunung Menuk, Distrik Aerambakon, Minggu (12/8/2018).

TRIBUNWOW.COM - Barang bukti atas jatuhnya pesawat Air Dimonim AirPK-HVQ tipe Pac 750 XL milik Matha Buana Abadi yang ditemukan rusak parah di Gunung Menuk, Kampung Okatem, Oksibil, Kabupaten Pegunungan Bintang, Sabtu (11/8/2018) akan diinvestigasi.

Dilansir TribunWow.com dari Kompas.com, Kamis (16/8/2018), barang bukti dan dokumen penerbangan tersebut selanjutnya akan diserahkan ke Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) pusat untuk diinvestigasi penyebab pasti kecelakaan pesawat Dimonim Air.

Pihaknya akan menganaisis 14 item atau barang bukti yang ditemukan di lokasi kejadian.

Rayakan HUT RI, Raisa Persembahkan Suara Merdunya dengan Menyanyi Lagu Nasional Bersama 2 Temannya

"Untuk pesawat kecil 9 penumpang ke bawah secara regulasi tak ada kotak hitam dan tak diwajibkan. Instrumen yang diserahkan adalah instrumen Garmen jene 430 gps yang berisi komunikasi navigasi dan komunikasi serta Emergency Locator Transmitter (ELT).

Komponen pesawat ini sebelumnya telah diserahkan oleh Kepolisian dan TNI kepada KNKT di Oksibil Pegunungan Bintang," ungkap Nurbert selaku staf KNKT perwakilan Papua.

Nubert menambahkan, seluruh barang bukti dan dokumen penerbangan selanjutnya akan diserahkan ke KNKT pusat untuk diinvestigasi penyebab pasti kecelakaan pesawat Dimonim Air.

Gaji Pokok Aparatur Sipil Negara Naik 5 Persen, Ini Tanggapan Sri Mulyani

"Untuk proses investigasi diperkirakan selesai dalam waktu satu tahun, bahkan bisa lebih jika sulit. Sementara laporan awal akan dikeluarkan satu bulan setelah kejadian," tegasnya.

Kabid Humas Polda Papua Kombes Pol, Ahmad Musthofa Kamal mengatakan, penyerahan kotak hitam ini merupakan bagian dari investigasi oleh KNKT.

"Kotak hitam adalah petunjuk memberikan informasi dan kondisi pesawat takeoff dan jatuh. Saat ini kita serahkan ke KNKT untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut agar ada kepastian penyebab jatuhnya pesawat ini," tuturnya di lokasi yang sama.

Ini Nama-nama yang pada Pilpres 2014 Dukung Prabowo Kini Berbalik Arah Dukung Jokowi

Diberitakan sebelumnya, Pesawat Dimonim Air PK-HVQ yang hilang kontak di Oksibil, Kabupaten Pegunungan Bintang, Provinsi Papua, ditemukan hancur di Gunung Menuk.

Pesawat tersebut membawa tujuh penumpang yang dipiloti Kapten Lessie dan Kopilot Wayan Sugiarta.

Jumaidi, salah satu penumpang yang merupakan bocah berusia 12 tahun, satu-satunya korban selamat.

Dilansir TribunWow.com dari Kompas.com, Minggu (12/8/2018), korban mengalami luka patah pada tangan sebelah kanan kemudian dievakuasi tim SAR gabungan ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Oksibil melalui jalan darat.

"Sementara untuk delapan korban meninggal dunia saat ini masih dalam proses evakuasi," kata Kabid Humas Polda Papua Kombes Ahmad Mustofa Kamal, Minggu (12/8/2018). (TribunWow.com/ Roifah Dzatu Azmah)