TRIBUNWOW.COM - Ketua DPP Partai Demokrat Jansen Sitindaon turut menanggapi kabar keretakan koalisi partainya dengan Gerindra setelah rekannya Andi Arief melayangkan sejumlah tudingan.
Dilansir TribunWow.com, hal tersebut ia sampaikan melalui akun Twitter @jansen_jsp yang diunggah pada Rabu (8/8/2018).
Jansen Sitindaon mengatakan apabila Demokrat dan Gerindra masih tetap solid.
Menurutnya, semua ucapan yang bertebaran hanyalah pemanis dan perekat koalisi.
Ia pun berharap pertemuan lanjutan antara Prabowo dan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang akan digelar Kamis (9/8/2018) semakin mempererat koalisi mereka.
• Suryo Prabowo: Kemungkinan Pendaftaran Capres Bakalan Mundur karena SBY Membatalkan Koalisi
@jansen_jsp: Pendinginan
Kita tunggu 48 jam kedepan.
Semua pihak colling down dulu. @PDemokrat dan @Gerindra masih tetap solid.
Semua ucapan yg bertebaran sejak malam tadi adalah pemanis dan perekat koalisi ini.
Semoga pertemuan besok hari akan membuat kesolitan ini tambah dalam lagi.
• Reaksi Gerindra setelah Prabowo Dibilang Jenderal Kardus oleh Politisi Demokrat Andi Arief
Diketahui, kabar keretakan tersebut ramai menjadi perbincangan setelah Wasekjen Demokrat Andi Arief menuding adanya mahar politik Rp 500 miliar yang diberikan Wakil Gubernur DKI Jakarta kepada sejumlah partai koalisi PAN dan PKS.
Tak hanya itu, Andi Arief juga menyebut Prabowo Subianto sebagai Jenderal Kardus lantaran melihat materi sebagai pertimbangan memilih cawapres.
Nama Ketua Kosgama Pemenangan Pemilu Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono ( AHY) yang dulu santer dikabarkan menjadi pendamping Prabowo, kini dikabarkan tersingkir dari bursa cawapres.
Tersingkirnya AHY disebut-sebut lantaran Wakil Gubernur Jakarta, Sandiaga Uno membayar PAN dan PKS masing -masing Rp 500 miliar demi diusung menjadi Calon Wakil Presiden Prabowo.
Hal itu diutarakan oleh Wakil Sekretaris Jenderal Demokrat, Andi Arief.
"Bahwa di luar dugaan kami ternyata Prabowo mementingkan uang ketimbang jalan perjuangan yang benar. Sandi Uno yang sanggup membayar PAN dan PKS masing-masing 500 M menjadi pilihannya untuk cawapres. benar-benar jenderal di luar dugaan," kata Andi Arief saat dihubungi, Rabu malam, (8/8/2018), dikutip dari Tribunnews.
Oleh karena itu menurut Andi, Demokrat akan keluar dari Poros Gerindra.
Demokrat akan berkonsentrasi pada Pemilu legislatif 2019.
"Baru tadi malam Prabowo datang dengan semangat perjuangan. Hanya hitungan jam dia berubah sikap karena uang. Besar kemungkinan kami akan tinggallkan koalisi kardus ini. Lebih baik kami konsentrasi pada pencalegan ketimbang maauk lumpur politik PAN PKS dan Gerindra," imbuh Andi Arief.
• Guntur Romli Komentari Tudingan Andi Arief terkait Mahar Cawapres Rp 500 Miliar Sandiaga Uno
Sementara itu, diwartakan Kompas.com Prabowo Subianto dijadwalkan menemui SBY pada Kamis (9/8/2018) pagi di Kuningan, Jakarta.
"Jadi rencananya besok, Insya Allah Pak Prabowo akan berjumpa dengan Pak SBY di kediaman beliau (SBY). Jam sedang ditunggu, Insya Allah besok pagi," kata Sekjen Gerindra Ahmad Muzani.
Muzani mengungkapkan tidak ada intrik di antara dua jenderal tersebut.
Terkait cuitan Andi Arief yang dianggap menyinggung SBY, Muzani menyatakan hal itu tidak mempengaruhi hubungan SBY-Prabowo.
Rencananya, pertemuan kali ini akan membahas kelanjutan koalisi kedua belah pihak.
"Jadi untuk bicarakan kelanjutan dari koalisi yang telah dirintis selama ini. Jadi karena ada komunikasi yg terputus, sehingga ada pemahaman yang lompat dalam proses ini, sehingga terjadi distorsi informasi," imbuhnya. (TribunWow.com/Lailatun Niqmah)