Faizal Assegaf: Bila Budiman Sudjatmiko Berdebat secara Fair, AHY Unggul

Penulis: Wahyu Ardianti
Editor: Astini Mega Sari
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

AHY dan Faizal Assegaf

TRIBUNWOW.COM - Ketua Progress 98, Faizal Assegaf menuliskan pendapatnya terkait wacana debat terbuka yang akan dilakukan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dengan politisi PDIP, Budiman Sudjatmiko.

Dalam cuitannya di akun Twitter @faizalassegaf yang ia tulis pada Senin (6/8/2018), Faizal Assegaf menilai bahwa jika Budiman Sudjatmiko dan AHY berdebat secara adil, maka AHY akan lebih unggul.

Namun menurutnya, jika adu retorika, maka AHY akan terpojok karena Budiman pintar berakrobat menggunakan logika pendek.

Faizal pun mengakui bahwa AHY pernah tampil memukau dan visioner ketika di Pilgub DKI Jakarta.

Kakak Jerry Aurum Beri Semangat untuk Shakira yang Berjuang Lawan Leukimia

"Bila AHY & bung @budimandjatmiko berdebat scr fair, AHY unggul. Tp soal adu retorika, AHY bakal terpojok.

Maklum Budiman hanya lihai berakrobat dgn logika akal pendek, namanya juga politisi.

Sebaliknya AHY pernah tampil memukau publik dlm debat visioner di Pilgub DKI," tulisnya.

Diketahui, sebelumnya, Budiman Sudjatmiko menerima tantangan dari politisi Demokrat, Andi Arief untuk berdebat dengan AHY.

Tantangan tersebut diketahui dari laman Twitter keduanya yang diunggah, pada Selasa (7/8/2018).

Awalnya, Andi Arief mengatakan jika dirinya sudah semalaman berfikir mengenai tema debat AHY dan Budiman.

Ia pun menyatakan telah menemukan solusi dengan mengangkat tema "Membangun Peradaban Desa dan Ketahanan Nasional Menuju Indonesia 2045 (sebelumnya tertulis 2040)".

Sesalkan Beragam Spanduk Menuju Asian Games, Yunarto Wijaya: Berasa Zaman Orba

"Saya semalam memikirkan tema debat AHY dan @budimandjatmiko, agar bermanfaat dan menghasilkan solusi lebih baik temanya soal "Membangun Peradaban Desa dan Ketahanan Nasional menuju Indinesia 2040". (2045-ralat Andi Arief)," tulis @AndiArief__.

Menanggapi hal tersebut, Budiman Sudjatmiko mengatakan judul yang diajukan oleh Andi Arief sederhana tapi komprehensif.

"Judulnya sederhana tp komprehensif. Ubah sedikit jadi 2045 saja," ujar @budimandjatmiko.

Meski demikian, ia meminta agar pembahasan tidak eksplisit mengenai desa.

"Tp juga tdk harus eksplisit tentang Desa spy tdk tampak eksklusif.

Bisa saja: "Ketahanan nasional & kecerdasan bangsa menuju 2045: apa yg harus dibangun & apa yang harus dihilangkan?" @AndiArief__" lanjut @budimandjatmiko.

Andi Arief kemudian mengaku setuju dengan usul tersebut dan mengatakan nantinya varian pembicaraan akan berkembang.

"Nanti variannya berkembang," jawab @AndiArief__.

Diberitakan sebelumnya,  Andi Arief menantang Budiman untuk berdebat dengan AHY mengenai geopolitik.

Ia mengaku akan memberikan fasilitas, baik untuk debat terbuka maupun debat tertutup.

"Saya menantang @budimandjatmiko dan Prof @MPabottingi untuk share dan debat soal geopolitik dengan AHY.

Terbuka boleh, tertutup tidak masalah. 

Asal Yunarti gak ikut karena plagiat," tantang @AndiArief__.

Menanggapi hal tersebut, Budiman Sudjatmiko mengatakan jika tantangan itu sangat menarik.

Ia pun mengatakan lebih baik debat dilakukan satu lawan satu.

"Ini sangat menarik. Agar fair..lebih baik One on One," jawab @budimandjatmiko.

Postingan Budiman Sudjatmiko (Capture/Twitter)

Lebih lanjut, Budiman mengaku senang dengan tantangan yang diajukan oleh Andi Arief.

"Gak apa2..aku suka jika peran @AndiArief__ jd promotor AHY utk menarungkan gagasannya di mana pun.. Artinya Andi tdk membiarkan AHY cuma jd manequin. Itu yg ingin kulihat dr anak muda yg terjun politik," ucapnya.

Hasil Survei LIPI: Politisasi SARA dan Identitas Berpotensi Hambat Penyelenggaraan Pemilu 2019

Budiman Sudjatmiko juga mengatakan apabila seandainya debat digelar dengan terbuka, Ia mengaku akan respek dengan AHY bila benar-benar melakukannya.

"Bagus..Terbuka ya, bung...Pasti aku akan respek dgn AHY," tambah @budimandjatmiko.

Hal tersebut ia ungkapkan setelah Andi Arief mengatakan akan memfasilitasi debatnya.

"Nanti aku fasilitasi," tulis Andi Arief.

(TribunWow.com/Woro Seto)

Said Didu: Sesuai Undang-undang, Komisaris BUMN Dilarang Jadi Timses Presiden