Rustam Ibrahim Jelaskan Posisi Jokowi saat Pidato di Sentul, Tamrin Tomagola Beri Tanggapan

Penulis: Vintoko
Editor: Claudia Noventa
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Rustam Ibrahim dan Tamrin Tomagola

TRIBUNWOW.COM - Guru Besar sekaligus Sosiolog Universitas Indonesia (UI), Tamrin Tomagola, menanggapi cuitan Mantan Direktur LP3ES, Rustam Ibrahim, soal pidato Presiden Joko Widodo (Jokowi) kepada para relawan.

Dilansir TribunWow.com, hal itu disampaikannya melalui akun Twitter, @tamrintomagola, yang diunggah, Senin (6/8/2108).

Awalnya, Rustam Ibrahim membalas cuitan pernyataan Tamrin yang menilai jika Presiden Jokowi lebih banyak menggunakan kata-kata yang kalem.

Pengamat Politik Sebut PAN Berpotensi Tidak Bergabung ke Koalisi Prabowo

Tamrin mengatakan, jika Jokowi membagi pendukung menjadi dua bagian yang disebut Tamrin sebagai 'pihak sana' dan 'pihak sini'.

Rustam Ibrahim lantas memberikan balasan jika Jokowi saat membacakan pidatonya tidak sebagai Presiden, namun sebagai calon presiden (Capres).

Menurut Rustam, ketika Capres berkompetisi wajar bila menggunakan 'pihak sana' dan 'pihak sini' untuk menggelorakan semangat relawan pendukungnya.

@RustamIbrahim: Saya pikir @jokowi sedang tidak bicara sebagai Presiden. Dia sedang bicara sebagai bakal Capres menggelorakan semangat relawan2 pendukungnya. Presiden harus selalu menyuarakan persatuan, tapi bakal Capres sedang berkompetisi wajar saja menggunakan "pihak sana" dan "pihak sini"

 

Ferdinand Hutahaean: Tsamara Amany Levelnya Jauh di Bawah untuk Debat dengan AHY

Menanggapi hal tersebut, Tamrin mengatakan hal itu wajar jika Jokowi sudah mendaftar sebagai Capres 2019.

@tamrintomagola: Itu benar bila sudah masuk masa kampanye Bung. Wong mendaftar sbg capres 2019 aja belum

Diberitakan sebelumnya, Presiden Joko Widodo memberikan arahan kepada relawan di Sentul International Convention Center (SICC) Bogor, Sabtu (4/8/2018).

Dalam arahannya, Jokowi meminta para relawan untuk melakukan kampanye dengan cara yang baik pada Pilpres 2019 mendatang.

Jokowi juga meminta relawan untuk tidak takut apabila mendapat serangan dari lawan politik.

"Jangan bangun permusuhan, jangan membangun ujaran kebencian, jangan membangun fitnah fitnah, tidak usah suka mencela, tidak usah suka menjelekkan orang. Tapi, kalau diajak berantem juga berani," kata Jokowi seperti dikutip dari Kompas.com.

Sekjen Partai Gerindra Sebut Cawapres Prabowo Mengerucut Jadi Dua Nama

Pernyataan Jokowi itu langsung membuat para relawan yang memadati ruangan acara bersorak dan berteriak heboh.

Jokowi membiarkan kehebohan berlangsung sekitar 15 detik sebelum ia kembali melanjutkan arahannya.

"Tapi jangan ngajak (berantem) loh. Saya bilang tadi, tolong digarisbawahi. Jangan ngajak. Kalau diajak, tidak boleh takut," kata Jokowi lagi-lagi disambut antusias oleh para relawan.

Gempa Lombok, Ridwan Kamil hingga Tri Rismaharini Ajak Masyarakat Lakukan Penggalangan Dana

Menanggapi hal tersebut, Ketua Umum kelompok relawan Pro Jokowi (Projo) Budi Arie Setiadi memastikan jajarannya siap untuk menjalankan arahan dari Presiden Joko Widodo.

Sesuai pesan Jokowi, menurut dia para relawan akan berkampanye dengan santun.

Namun, sesuai arahan Jokowi juga, para relawan akan melawan apabila diganggu oleh lawan politik.

"Tentu saja jika kita diajak berkelahi kita tidak akan menghindari. Kita adalah petarung-petarung," kata Budi. (TribunWow.com/Rekarinta Vintoko)