Rustam Ibrahim: Mengatakan Rakyat Tambah Miskin dan Sengsara adalah Dusta yang Nyata

Penulis: Laila N
Editor: Fachri Sakti Nugroho
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Rustam Ibrahim

TRIBUNWOW.COM - Direktur LP3ES Rustam Ibrahim turut menyoroti hasil pengukuran dari Badan Pusat Statistik (BPS).

Dilansir TribunWow.com, hal tersebut ia sampaikan melalui akun Twitter @RustamIbrahim yang diunggah pada Selasa (31/7/2018).

Rustam Ibrahim mengungkapkan apabila standar pengukuran tingkat kemiskinan yang dirilis oleh BPS lebih tinggi dari standar bank dunia.

Ia lantas menyindir orang-orang yang mengatakan jika rakyat tambah miskin adalah sebuah kebohongan.

Contohkan Boediono, Andi Arief: Jangan Remehkan Elektabilitas dan Kesukaan pada Cawapres

"Ternyata standar pengukuran tingkat kemiskinan oleh BPS lebih tinggi dari standar Bank Dunia yg dipakai di dunia.

Dan BPS secara ilmiah tetap menemukan jumlah orang miskin MENURUN, baik relatif maupun absolut.

Yg mengatakan rakyat tambah miskin & sengsara, tentunya dusta yg nyata," tulisnya.

Sebut Rakyat Kehilangan Harapan 4 Tahun Ini, SBY: Pak Prabowo Jangan Terlalu Banyak Janji Nanti

Postingan Rustam Ibrahim (Capture/Twitter)

Dikutip dari Tribunnews, dengan persentase kemiskinan 9,82 persen, jumlah penduduk miskin atau yang pengeluaran per kapita tiap bulan di bawah garis kemiskinan mencapai 25,95 juta orang.

"Maret 2018 untuk pertama kalinya persentase penduduk miskin berada di dalam 1 digit. Kalau dilihat sebelumnya, biasanya 2 digit, jadi ini memang pertama kali dan terendah," kata Kepala BPS, Suhariyanto, saat menggelar konferensi pers di kantornya, Senin (16/7/2018).

Jika dibandingkan dengan periode sebelumnya, yaitu September 2017, persentase kemiskinan tercatat sebesar 10,12 persen atau setara dengan 26,58 juta orang penduduk miskin di Indonesia.

Bila dirinci lagi, terdapat penurunan persentase penduduk miskin baik di perkotaan maupun di perdesaan.

Persentase penduduk miskin di perkotaan per Maret 2018 sebesar 7,02 persen, turun dibandingkan September 2017 sebesar 7,26 persen.

Sama halnya dengan di perdesaan, di mana persentasenya pada Maret 2018 sebesar 13,20 persen, turun dari posisi September 2017 sebesar 13,47 persen.

Presidential Threshold 20 Persen Disebut Warisan SBY, Rizal Ramli Beri Penjelasan yang Berbeda

Suhariyanto mengungkapkan, ada sejumlah faktor yang mempengaruhi tingkat kemiskinan dari September 2017 hingga Maret 2018, yakni inflasi umum dalam periode itu sebesar 1,92 persen.

Serta rata-rata pengeluaran per kapita tiap bulan untuk rumah tangga di 40 persen lapisan terbawah yang tumbuh 3,06 persen.

Halaman
12