TRIBUNWOW.COM - Wakil Ketua Dewan perwakilan Rakyat (DPR) Fadli Zon tampak menanggapi postingan mantan staf khusus menteri ESDM Muhammad Said Didu.
Dilansir TribunWow.com, hal tersebut ia sampaikan melalui akun Twitter @fadlizon yang diunggah, pada Sabtu (27/7/2018).
Awalnya, Said Didu mengunggah foto dirinya bersama para mantan pejabat BUMN.
Said didu mengatakan jika mereka tetap berfikir untuk kemajuan BUMN.
• Gerindra Angkat Bicara usai Dikritik karena Usung 27 Bakal Calon Legislatif Mantan Napi Koruptor
"Bersama Pak Tanri Abeng (MenBUMN 1993-1997), Abdul Gani (Sesmen BUMN 1998-1999), dan saya Sesmen BUMN 2005-2010.
Tetap berpikir utk kemajuan BUMN," caption @saididu.
Melalui akun Twitternya, Said Didu juga menjelaskan apabila dirinya bersama para tokoh lain saat itu tengah menjalani sesi wawancara dewan juri untuk pemilihan The Best CEO BUMN 2018.
"Wawancara Dewan Juri utk pemilihan The Best CEO BUMN 2018 oleh majalah @BUMNTrack bersama Pak Tanri Abeng dll," tulisnya lagi.
• Ruhut Sitompul Minta SBY Gabung dengan Koalisi Jokowi, Ferdinand Hutahaean: Permohonanmu Ditolak
Menanggapi hal tersebut, Fadli Zon mengingatkan agar jangan sampai BUMN bangkrut.
Ia kemudian menyinggung amanat konstitusi di mana cabang-cabang produksi strategis dikuasai oleh negara.
"Jgn sampai BUMN bangkrut/dibangkrutkan lalu dijual murah spt Indosat dulu. Amanat konstitusi: cabang2 produksi strategis dikuasai negara," cuit @fadlizon.
Sebelumnya, Ketua Umum Gerindra, Prabowo Subianto, juga memberi peringatan terkait BUMN yang dikabarkan dijual diam-diam.
Hal tersebut ia sampaikan dalam pidato sambutan acara Ijtima Ulama dan Tokoh Bangsa yang digelar oleh Gerakan Nasional Pengawal Fatwa (GNPF) Ulama di Hotel Menara Peninsula, Jakarta, Jumat (27/7/2018) malam.
Prabowo memberi contoh BUMN yang dijual diam-diam dan bangkrut.
• Chelsea Rela Copot Ban Kapten Gary Cahill untuk Eden Hazard agar Mau Menolak Real Madrid
Berikut petikan pidatonya:
"Saya lihat di hari-hari terakhir ini BUMN-BUMN kita dijual diam-diam tanpa transparansi, Pertamina sebagian sudah dijual, Garuda bangkrut, PLN bangkrut.
Perusahaan Gas Negara (PGN) bangkrut, BRI menerbitkan bon, bank menerbitkan bon berarti bank untuk utang, berarti gak ada uang di bank itu.
Kita kan mau pinjam uang ke bank, banknya ini pinjam uang.
Ini BRI dulu namanya Bank Tani, sekarang BRI terbitkan obligasi pinjam uang.
Bank Mandiri terbitkan global bon, utang USD 250 juta, apa artinya itu? Utang saudara-saudara sekalian, tapi diam-diam.
Kalau yang terhormat bu Rini Soemarno (menteri BUMN) ditanya, apa benar ada aset-aset Pertamina dijual? 'Oh saya lupa ya'.
Padahal ada dokumen-dokumen bahwa beliau menyetujui saudara-saudara.
Saya kira sudah jelas saudara-saudara, kalau kita lihat sepakbola saja, kalah kalah kalah berarti sudah angkat tangan, ya sebetulnya kalau mau bangkit menang ya managernya harus diganti.
BUMN itu pertanahanan terakhir, kekayaan rakyat, ini saya kira yang mengakibatkan situasi Indonesia seperti sekarang.
Menurut pendapat saya, bangsa Indonesia sedang sakit, sakitnya kalau diukur dari ukuran medis stadiumnya sudah lanjut, sudah agak lanjutlah.
Dibutuhkan sekarang sesuatu yang besar untuk menyelamatkannya," ungkap Prabowo.
Simak selengkapnya dalam video di bawah ini, mulai menit ke-17.16.
• Kebanggaan Hamish Daud Jadi Orang Pertama yang Bawa Obor Asian Games sambil Berselancar
(TribunWow.com/Lailatun Niqmah)
(Hingga berita ini diturunkan belum ada tanggapan dari pihak pemerintah mengenai sejumlah hal yang disampaikan oleh Prabowo)