Rustam Ibrahim Beri Analisis terkait Cawapres Jokowi dan Prabowo

Penulis: Wahyu Ardianti
Editor: Astini Mega Sari
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Prabowo Rustam Jokowi

TRIBUNWOW.COM- Direktur LP3ES Rustam Ibrahim menuliskan analisisnya terkait sosok cawapres Joko Widodo (Jokowi) dan Prabowo Subianto.

Dilansir TribunWow.com, melalui akun Twitter @RustamIbrahim yang ia tulis pada Jumat (27/8/2018).

Dalam cuitan tersebut, Rustam menganalisis jika Prabowo menggandeng Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sebagai cawapres, maka Jokowi lebih tepat memilih Wiranto atau Moeldoko.

Jika Prabowo memilih berpasangan dengan Anies, maka Jokowi lebih tepat berpasangan dengan Mahfud MD.

Sedangkan jika Prabowo menggandeng Ani yudhoyono sebagai cawapres, maka pasangan yang tepat untuk Jokowi, menurut Rustam, adalah Susi Pudjiastuti.

Jokowi Santap Siang Bersama Tiga Ketum Parpol, Politisi PKPI: Cawapres Itu Hak Prerogatif Jokowi

Berikut kicauan Rustam Ibrahim yang dirangkum TribunWow.com dari Twitter.

"Jika Prabowo memilih AHY, tampaknya pasangan Jokowi yang tepat adalah Wiranto atau Moeldoko, dua2nya jenderal senior. Ma'ruf Amin jadi Wantimpres, Mahfud MD dan TGB jadi Menteri

Jika Prabowo berpasangan dengan Anies Baswedan, tampaknya pasangan yang tepat untuk Jokowi adalah Mahfud MD, Jusuf Kalla atau KH Ma'ruf Amin. Jenderal Moeldoko, Gatot Nurmantyo dan TGB cocok jadi Menteri

Jika Prabowo berpasangan dengan Ani Yudhoyono, figur tepat mendampingi Jokowi sebagai Cawapres adalah Susi Pudjiastuti atau Sri Mulyani. Mahfud MD, Moeldoko dan TGB jadi Menteri," tulisnya.

Cuitan Rustam Ibrahim (twitter)

Sebelumnya, Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Romahurmuziy atau yang akrab disapa Romi menyebut 10 nama yang digadang-gadang menjadi cawapres pendamping Joko Widodo.

Ke-10 orang itu adalah Romi sendiri, KH Ma'ruf Amin, Din Syamsudin, Muhaimin Iskandar atau cak Imim, Airlangga Hartato, Mahfud MD, Moeldoko, Sri Mulyani, Susi Pudjiastuti dan Chairul Tanjung.

Ahmad Dhani Niat Jual Rumah Demi Prabowo, Yunarto Wijaya: Itu Utang Sama Pedagang Udah Bayar Belum?

"Ada 10 nama sesuai dengan pembicaraan saya dengan Pak Jokowi kemarin Selasa di Istana Bogor," kata Romi seperti dikutip dari Surya.

Menurutnya, Jokowi tidak akan memilih calon di luar nama-nama itu.

"Insya Allah sesuai pembicaraan saya dengan pak Jokowi Selasa kemarin calon wakil presiden Pak Jokowi tidak akan keluar dari 10 nama ini. Ya tentu ini sudah dibagikan kepada seluruh ketua umum partai yang saat ini sudah resmi mengusung Pak Jokowi," imbuhnya, Minggu (15/7/2018).

Sementara itu, Prabowo Subianto belum mengumumkan sosok cawapres yang akan mendampinginya di pilpres 2019.

DiKetahui, Prabowo selaku Ketua Umum Gerindra menyebut bahwa dirinya telah berkoalisi dengan PAN, PKS dan Gerindra.

Dewan Pakar PKPI Tanggapi Pertemuan Jokowi dengan 3 Ketum Parpol: Kami Mendukung Tanpa Syarat

Sementara itu, jika Prabowo maju sebagai calon presiden, PKS telah menyodorkan 9 nama cawapres.

Sembilan nama tersebut yaitu, Mantan Gubernur Jawa Barat dari PKS Ahmad Heryawan, Wakil Ketua Majelis Syuro PKS Hidayat Nur Wahid , Mantan Presiden PKS Anis Matta, Gubernur Sumatera Barat Irwan Prayitno, Presiden PKS Mohamad Sohibul Iman, Ketua Majelis Syuro PKS Salim Segaf Al'Jufrie, Mantan Presiden PKS Tifatul Sembiring , Ketua DPP PKS Al Muzammil Yusuf, Ketua DPP PKS Mardani Ali Sera.

Adapula partai Demokrat yang resmi bergabung dengan koalisi Prabowo.

Terkait nama cawapres, Ketua Umum Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengaku tidak menyodorkan nama Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).

Lantas pernyataan SBY tersebut disambut Prabowo.

""Saya tegaskan bahwa SBY tidak meminta AHY menjadi cawapres, tapi yang saya butuhkan adalah orang yang memiliki kapabilitas dan mampu berkomunikasi dengan pemuda, jika dalam pertemuan dengan partai PAN dan PKS, nama AHY adalah nama yang dibicarakan maka saya katakan why not? Jadi intinya tidak ada harga mati soal cawapres, niat kami adalah memberikan yang terbaik untuk rakyat," ujar Prabowo saat bertemu dengan SBY di Mega Kuningan Jakarta Selasa (24/7/2018). (TribunWow.com/Woro Seto)

KPK Beri Sepeda untuk Pengungkap Kasus Novel Baswedan, Teddy Gusnaidi: Itu Bukan Kewenangan KPK