TRIBUNWOW.COM - Mantan anggota DPR RI yang juga mantan dari kader Partai Demokrat, Ruhut Sitompul, mengaku khawatir jika Demokrat berkoalisi dengan Partai Gerindra.
Ruhut mengatakan, jika dirinya tak yakin Demokrat akan mendapatkan elektoral jika mengusung Prabowo sebagai calon presiden pada pemilihan presiden (pilpres) 2019.
Hal ini dikarenakan pilpres dan dan pemilihan legislatif (pileg) akan dilakukan bersamaan.
Sehingga Ruhut khawatir dengan perolehan suara yang akan didapatkan Demokrat.
"Pak SBY (Susilo Bambang Yudhoyono) harus memikirkan kader-kader Partai Demokrat yang maju di legislatif," kata Ruhut kepada Kompas.com, Jumat (27/7/2018).
• Kritisi Presidential Threshold, Wasekjen Demokrat: Tak Ada Kemewahan untuk Memilih yang Ideal
Bahkan, Ruhut pun menyarankan agar mantan partainya tersebut merapat ke kubu Jokowi sebagai kubu petahana.
"Aku mohon Pak SBY berpikir ulang untuk mau koalisi dengan Pak Prabowo. Aku mohon Pak SBY sebagai Ketum Partai Demokrat, sudahlah bergabung dengan koalisi Jokowi," kata Ruhut.
Ruhut pun meyakinkan jika hubungan yang berjarak antara SBY dan Megawati bisa ditepis karena meraka sama-sama negarawan.
"Pak SBY dan Bu Megawati ini mereka, kan, negarawanlah," kata Ruhut.
• PSI Disebut Tak Ada Bacaleg dari Mantan Koruptor karena Partai Baru, Tsamara Beri Bantahan
Namun, diberitakan sebelumnya dari Tribunnews, SBY mengaku partainya sulit menjalin koalisi dengan kubu Jokowi.
Hal ini disampaikan SBY seusai pertemuan dengan Prabowo, pada Selasa (24/7/2018).
• Sindir Ngabalin, Wasekjen Demokrat: Istana Harus Mengatur Pola Komunikasi yang Lebih Beretika
"Selama setahun saya berkomunikasi dengan Pak Jokowi untuk membuka kemungkinan bersama di pemerintahan, tapi saya menyadari banyak rintangan dan hambatan untuk mencapai koalisi itu," ucapnya di hadapan puluhan awak media.
SBY menegaskan bahwa iklim koalisi yang baik kemungkinan tak terbentuk jika Demokrat merapat ke Jokowi.
"Saya kira koalisi akan terbentuk jika ada saling percaya, saling menghormati dalam koalisi, dan itu lah hambatannya," tegasnya.
Sementara itu, SBY menyatakan jalan untuk membuka koalisi dengan kubu Prabowo semakin terbuka lebar usai pertemuan malam itu.
"Saya harus katakan jalan untuk membangun koalisi dengan Pak Prabowo terbuka lebar apalagi ada kesepakatan di antara kami mengenai kebutuhan rakyat Indonesia lima tahun ke depan," imbuhnya.
"Saya dan Pak Prabowo sepakat syarat untuk bangun koalisi tersedia, termasuk ada niat baik bersama, saling hormat, dan saling menghargai," tambahnya.
• Tata Cara Salat Gerhana Bulan Total 28 Juli 2018, Jadwal, Keunikan, hingga Amalan yang Dilakukan
Ucapan SBY tersebut disambut tepuk tangan pimpinan Partai Demokrat dan Partai Gerindra yang hadir mendampingi.
Prabowo pun memberi isyarat adanya kesepakatan kedua pihak untuk membuka kemungkinan koalisi.
"Kami sangat gembira dengan suasana ini, tanpa ditanya masyarakat pasti mengerti, yang jelas tim kecil Gerindra dan tim kecil Demokrat akan bekerja intensif." kata Prabowo. (TribunWow.com/Tiffany Marantika)