Pilpres 2019

Fahri Hamzah Sebut Jokowi Tak akan Menang di Pilpres 2019 jika Demokrat-Gerindra Berkoalisi

Penulis: Laila N
Editor: Astini Mega Sari
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

SBY, Prabowo, dan Jokowi

TRIBUNWOW.COM - Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Fahri Hamzah turut menanggapi pertemuan antara Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dengan Prabowo Subianto.

Dilansir TribunWow.com, hal tersebut ia sampaikan melalui akun Instagram @Fahrihamzah yang diunggah pada Rabu (25/7/2018).

Fahri Hamzah mengatakan pertemuan antara SBY dan Prabowo sangat berkelas.

Diketahui, dari pertemuan tersebut, SBY kemungkinan besar akan menjalin koalisi dengan Prabowo.

Menanggapi hal tersebut, menurut Fahri Hamzah petahana Joko Widodo (Jokowi) akan semakin sulit untuk menang.

"Terutama setelah pertemuan Pak @prabowo dan Pak SBY, makin berat bagi pak @jokowi untuk menang di Pilpres 2019," tulis Fahri Hamzah.

Menurutnya, ada fakta-fakta yang ditutupi oleh pencitraan.

Sel Setnov dan Nazaruddin di Lapas Sukamiskin Sempit dan Kumuh, Najwa Shihab Ungkap Hal Berbeda

Fahri Hamzah juga menyebut apabila pencitraan-pencitraan itu akhirnya membuat rakyat kecewa dan sulit percaya.

@FahriHamzah: "Bahasa elit, terutama pencitraan melalui lembaga negara atau pendapat perseorangan; bagi2 akta, gunting pita, prestasi olah raga, atau pembukaan tol dan bandara, hanya berkecamuk di dunia maya, tidak masuk dalam perasan rakyat bawah. Rakyat kecewa dan sulit percaya. # Waspada"

Melalui akun Twitternya, Fahri Hamzah juga kembali menuliskan pernyataannya mengenai pertemuan SBY dan Prabowo.

Menurut Fahri jika SBY dan Prabowo bersatu, mereka akan bisa melakukan apa saja lantaran memiliki kapasitas yang luar biasa.

".... pak Dan Penghasilan kena pajak @ SBYudhoyono Dan pak @ prabowo bersatu. Maka dua raksasa akan menjadi wakil dari bersatunya 2 tenaga jiwa anak bangsa. Mereka akan sanggup melakukan apa saja karena kapasitasnya luar biasa. Begitu cahaya datang maka gelap akan hilang ...," tulis Fahri.

Ferdinand Hutahaean: Utang Kita Banyak Disembunyikan di BUMN

Diketahui, SBY dan Ketua Partai Gerindra, Prabowo Subianto menggelar pertemuan di Mega Kuningan Jakarta, Selasa (24/7/2018) malam.

Seperti dikutip Kompas.com, pertemuan antara SBY dan Prabowo menghasilkan lima buah kesepakatan.

Kedua tokoh itu menitikberatkan kesamaan visi dan misi bersama untuk membangun koalisi pada Pilpres 2019.

SBY, selaku tuan rumah, menjabarkan panjang lebar soal kesepakatannnya itu dalam jumpa pers sesuai pertemuan 1,5 jam.

Berikut lima poin kesepakatan tersebut:

1. Bidang perkembangan ekonomi dan kesejahteraan rakyat

SBY mengungkapkan dirinya dan Prabowo menyoroti soal pertumbuhan ekonomi, lapangan pekerjaan, pengurangan kemiskinan, keseimbangan pembangunan manusia dan infrastruktur, situasi moneter, kebijakan pajak, situasi dan beban Pertamina.

Dalam bidang ekonomi, kedua tokoh sepakat agar rakyat tidak terbebani tetapi tetap bisa menggerakkan investasi dan dunia usaha.

2. Bidang Hukum dan keadilan

SBY mengungkapkan rakyat saat ini membutuhkan hukum yang adil dan bebas intervensi.

3. Bidang politik dan demokrasi

SBY dan Prabowo membahas soal kebebasan berbicara, netralitas aparat, kebebasan pers, hingga penertiban hoaks.

Kedua tokoh mendukung penertiban hoaks, namun tetap diakukan proporsional dan adil.

Bertemu Zulkifli Hasan, SBY Rumuskan Visi Misi Pasangan Capres dan Cawapres yang Mereka Usung

4. Sikap anti kapitalisme dan persatuan bangsa dan kerukunan sosial

Isu ini pun dibahas antara Prabowo dan SBY.

Mereka sepakat menolak radikalisme dan ekstremisme tidak bisa dibiarkan.

Namun, kedua parpol menolak Islamophobia.

5. Terkait ideologi dan dasar negara

SBY dan Prabowo sepakat untuk tetap berpegangan pada Pancasila dan UUD 1945.

Kedua tokoh menolak dan mencegah upaya untuk menghadirkan paham lain di negara ini.

SBY mengungkapkan dengan adanya kesepakatan lima isu sebagai dasar visi dan misi ini, kedua partai akan kembali bertemu untuk membahas lebih detil.

Demokrat dan Gerindra juga membentuk tim teknis untuk membenah kelima isu itu lebih dalam.

SBY mengaku dalam pertemuan tersebut tidak membahas soal cawapres yang akan diusung.

Namun, ketika mendapatkan pertanyaan dari awak media, SBY mengatakan posisi cawapres bukanlah harga mati.

"Saya tidak membicarakan cawapres saat ini, setiap partai politik pasti menginginkan kadernya untuk menjadi capres atau cawapres, tapi bagi saya posisi cawapres bukanlah harga mati" ujarnya.

Pernyataan SBY tersebut disambut Prabowo dengan sebuah penegasan soal Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).

"Saya tegaskan bahwa SBY tidak meminta AHY menjadi cawapres, tapi yang saya butuhkan adalah orang yang memiliki kapabilitas dan mampu berkomunikasi dengan pemuda, jika dalam pertemuan dengan partai PAN dan PKS, nama AHY adalah nama yang dibicarakan maka saya katakan why not? Jadi intinya tidak ada harga mati soal cawapres, niat kami adalah memberikan yang terbaik untuk rakyat," kata Prabowo Subianto. (TribunWow.com/Lailatun Niqmah)

SBY Ungkap Hubungannya dengan Jokowi-Megawati hingga Ingatkan Romahurmuziy untuk Jaga Bicara