TRIBUNWOW.COM - Direktur Lembaga Penelitian, Pendidikan dan Penerangan Ekonomi dan Sosial (LP3ES), Rustam Ibrahim memberikan komentar terkait calon wakil presiden (Cawapres) untuk Joko Widodo (Jokowi).
Komentar itu diberikan Rustam melalui Twitter miliknya, @RustamIbrahim, Rabu (25/7/2018).
Rustam juga memberikan dua nama yang kemungkinan akan diterima oleh koalisi pendukung Jokowi.
Selain itu, Rustam juga memberikan perbandingan dengan Mahfud MD yang selama ini masuk dalam spekulasi nama cawapres Jokowi.
"Jika Presiden @jokowi memilih K.H. Ma'ruf Amin atau bahkan JK (jika Judicial Review diterima MK) sy dapat memahaminya. Kedua tokoh tua ini bisa jadi kesepakatan partai2 koalisi, karena tidak akan maju 2024. Beda jika Mahfud MD. Bisa saja ingin maju 2024, padahal bkn orang partai," tulis Rustam Ibrahim.
• Komentari Pertemuan SBY-Prabowo, Cipta Panca: Semoga Kawan PAN dan PKS Tak Terpancing Provokasi
Sebelumnya, Rustam juga berpendapat jika ia setuju KH Ma'ruf Amin menjadi cawapres Jokowi.
Hal ini bermula saat dirinya membuat polling terkait cawapres yang dirasa pantas mendampingi Jokowi oleh warganet.
Hasilnya, dari 928 vote, Mahfud MD memuncaki posisi tertinggi dengan mengantongi 62 persen.
Sementara nama lain, seperti Kepala Kantor Staf Kepresidenan, Moeldoko, Gubernur NTB, Tuan Guru Bajang, dan Menteri Keuangan , Sri Mulyani hanya mendapatkan 11 hingga 13 persen.
Menanggapi hal tersebut, Sosiolog Universitas Indonesia (UI), Tamrin Tomagola menjawab jika cawapres Jokowi tidak ada dalam polling yang dibuat oleh Rustam.
"Yang akan dipilh @jokowi tidak ada dalam daftar Bung Rustam. Sy yakin dia adalah: KH Ma'ruf Amin. PA 212 akan kocar-kacir. Mau taruhan ngopi ?," jawab Tamrin.
• SBY Sebut Cawapres Bukan Harga Mati Bagi Demokrat
Dari jawaban Tamrin, Rustam mengatakan jika dirinya pun setuju dengan kicauan Tamrin.
"Senang sekali bisa ngupi dengan Bung @tamrintomagola Tidak perlu nunggu taruhan, hehehe. Saya sendiri juga setuju jika benar beliau," jawab Rustam.
Sementara itu, dikutip dari Tribunnews, Sekretaris Jenderal PPP Arsul Sani mengatakan dalam pertemuan enam ketua umum Partai Politik dengan Joko Widodo (Jokowi) di Istana Bogor, Jawa Barat, telah disepakati satu nama Calon wakil presiden.
Nama Cawapres Jokowi tersebut akan diumumkan pada 9 atau 10 Agustus mendatang.
"Memang sudah dikerucutkan satu nama yah, namun kesepakatannya adalah bahwa pak Jokowi sendiri nanti akan mengumumkan siapa nama itu menjelang pilpres, ya kira-kira tanggal 9-10 lah. Itu kesepakatannya," kata Arsul di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa, (24/7/2018).
Pada pertemuan tersebut, menurut Arsul nama Cawapres telah disebutkan dan disepakati enam ketum Parpol. Nama tersebut yakni satu dari 10 nama yang selama ini santer disebutkan.
"Yah kalau infonya karena yang dibahas itu diantara 10 nama ya logisnya adalah 1 diantara 10 nama itu," katanya.
• Lukman Hakim: Catur Politik kian Dinamis, Peluncur, Kuda dan Benteng Bergerak Strategis
Menurut Arsul kesepakatan mengenai Cawapres tersebut tidak akan berubah meskipun nantinya ada parpol baru yang bergabung ke dalam koalisi.
Menurutnya Parpol baru yang akan bergabung harus menyesuaikan dengan kesepakatan koalisi.
"Yang diambil oleh para Ketum ini adalah yang datang belakangan ini yang harus menyesuaikan dengan yang enam, bukan yang kemudian menentukan atau memberikan syarat baru untuk bergabung dengan koalisi," katanya.
Sebelumnya Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Romahurmuziy atau yang akrab disapa Romi memberikan klarifikasi soal 10 nama yang digadang-gadang menjadi cawapres pendamping Joko Widodo.
Ke-10 orang itu adalah Romi sendiri, KH Ma'ruf Amin, Din Syamsudin, Muhaimin Iskandar atau cak Imin, Airlangga Hartato, Mahfud MD, Moeldoko, Sri Mulyani, Susi Pudjiastuti dan Chairul Tanjung. (TribunWow.com/Tiffany Marantika)