TRIBUNWOW.COM - Partai Nasional Demokrat (Nasdem) memberikan larangan kepada para menteri untuk mencalonkan diri sebagai anggota legislatif (caleg).

Dilansir TribunWow dari website resmi Partai Nasdem, partainasdem.id, Sekretaris Jenderal Partai Nasdem, Johnny G Plate menegaskan bahwa menteri yang duduk di kabinet Jokowi - Jusuf Kalla harus menyelesaikan tugasnya terlebih dulu.

"NasDem melarang sebagai konsekuensi. Kami konsisten bahwa dulu pada saat diminta oleh Presiden mereka melayani Presiden secara purnawaktu," kata Johnny di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Senin, (23/7).

Johnny ingin para menteri berkomitmen untuk terus bekerja hingga akhir masa jabatan.

• Menteri Maju Jadi Caleg, Pengamat: Bentuk Pengakuan Dirinya Tidak Berkinerja Baik

Menurutnya, jika menteri nyaleg, maka hal tersebut merupakan wujud dari pribadi yang tidak konsisten terhadap politik.

"Kalau kita mencabut mereka dan ikut pileg, tentu di sinilah wujud inkonsistensi politik. Untuk Indonesia kita butuh konsistensi politik," tegas Johnny.

Di sisi lain, melansir dari Tribunnews.com, Johnny menjelaskan bahwa pihaknya telah mencalonkan beberapa tokoh ternama di Indonesia sebagai caleg.

Hal ini dilakukan untuk meraup sebanyak-banyaknya kursi di lembaga legislatif dari tingkat pusat hingga daerah.

“Kalau mantan menteri atau mantan gubernur dan sebagainya ada, kami berusaha menampilkan sosok yang berkompeten menuju perubahan Indonesia 2019,” pungkasnya, saat mendaftarkan caleg ke KPU, Jakarta Pusat, Senin (16/7/2018) siang.

• Johan Budi Ungkap Kekurangan Partai PDIP

Sebelumnya Ketua DPP Nasdem Bidang Media dan Komunikasi Publik, Willy Aditya mengatakan pihaknya mengajukan 4 mantan gubernur dan 2 mantan wakil gubernur sebagai caleg.

Ada juga mantan menteri yaitu Rahmat Gobel yang diajukan sebagai caleg DPR RI dari dapil Gorontalo. (TribunWow.com/Ananda Putri Octaviani)