Jika Dolar Tembus Rp 20.000 Ribu, Jansen Sitindaon: Untuk Menteri Aman Karena Dolarnya Banyak

Penulis: Tiffany Marantika Dewi
Editor: Wulan Kurnia Putri
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Jansen Sitindaon

TRIBUNWOW.COM - Ketua DPP Partai Demokrat, Jansen Sitindaon, mengomentari terkait menteri yang pernah mengatakan jika tidak ada masalah dolar menembus Rp 20.000 ribu.

Mulanya, netizen pemilik akun @wargajakarta6 memberikan tweet pada Jansen, Kamis (12/7/2018).

"Lah, ada menteri yang bilang sampai 20 ribu pun aman," tulis akun @wargajakarta6.

Jansen pun membalas jika aman untuk menteri yang menyebutkan hal tersebut karena ia memiliki dolar yang banyak.

Namun, untuk rakyat dan negara akan 'ambles'.

Selain itu, PLN pun juga telah merugi Rp 6 triliun menurut Direktur Utamanya.

Nadirsyah Hosen: Nama Cawapres Jokowi Nanti Bikin Gempar, Inisialnya KM

"Untuk Menteri itu pasti aman karena Dollarnya dia banyak.

Untuk rakyat dan Negara yang diurusnya?? Ya ambless lah!

Indomie dan teman baiknya telor aja udah naik tuh.

PLN udah rugi 6 T kata Dirutnya.

Sebentar lagi rakyat akan bantu PLN lagi dong dengan listrik naik untuk nutup kerugian," tulis Jansen.

Sebelumnya, diberitakan TribunWow.com dari Kontan, Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Wimboh Santoso menyebutkan bahwa regulator telah melakukan stress test terhadap perbankan, Jumat (4/5/2018).

Dalam konferensi pers Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) di Gedung Bank Indonesia, Senin, 30 April 2018 lalu, Wimboh mengatakan bahwa stress test bahkan dilakukan hingga rupiah mendekati level Rp 20.000 per dollar AS.

Hasilnya kata Wimboh, kondisi perbankan Indonesia masih cukup kuat.

Kemarin, nilai tukar rupiah terkapar.

Budiman Sudjatmiko: Jokowi sudah Menjalankan Perkataan Oscar Wilde

Berdasarkan JISDOR BI, Kamis (3/5/2018), rupiah di posisi Rp 13.965 per dollar AS.

Ini merupakan level terlemah rupiah sejak 2015 lalu.

Salah satunya hal ini disebabkan oleh reaksi pasar atas pernyataan soal stress test tersebut.

Meski begitu, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution mengatakan, stress test boleh-boleh saja dilakukan.

Sebab, gunanya adalah mengetahui sampai level berapa sektor keuangan suatu negara mulai bermasalah

"Boleh-boleh saja. Tidak berarti dia kepingin segitu," ujar Darmin di kantornya, Jumat (4/5).

BTS Jadi Artis Pertama yang Raih Penghargaan Million dari Sistem Baru Gaon Chart

Adapun menurutnya, market tidak perlu merespon berlebihan atas hal ini.

"Katakanlah 20 ribu, bagaimana dia (OJK) bilang? Oke kan? Makanya ya sudah," ucap dia.

Dia mengatakan, nilai tukar rupiah yang sekarang masih oke dibandingkan September tahun 2015 yang sempat mencapai 14.650.

Namun demikian, seharusnya nilai tukar rupiah saat ini lebih rendah sedikit.

“Mestinya ini lebih rendah sedikit, tapi memang situasinya masih, ya memang mau dilihat sama market naiknya kapan dan berapa kali tahun ini (suku bunga The Fed). Kalau seluruh dunia kena, jangan terlalu dibahas-bahas Indonesia bagaimana. Dan melemahnya kan lebih kurang ya sama saja kalau sebulan terakhir, mau negara mana pun mengalaminya," jelasnya.

Adapun ia menyebutkan, market memiliki satu penyakit yang umum terjadi, yaitu taper tantrum.

"Kalau lagi begini, semua kemudian berpersepsi macam-macam dan ambil langkah, tapi nanti setelah kejadian tidak seserius itu kok," kata dia. (TribunWow.com/Tiffany Marantika)