AHY Diajukan Jadi Cawapres, Prabowo: Sudah Terlanjur Bekerja Sama Erat dengan PKS dan PAN

Penulis: Tiffany Marantika Dewi
Editor: Wulan Kurnia Putri
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Agus Harimurti Yudhoyono menemui Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto, Selasa (31/10/2017).

TRIBUNWOW.COM - Mandat menjadi calon presiden (capres) pada pemilihan presiden (pilpres) 2019 telah diterima Prabowo Subianto dari partai Gerindra.

Namun, nama calon wakil presiden (cawapres) hingga kini belum juga resmi diumumkan Gerindra maupun Prabowo, Minggu (8/7/2018).

Beberapa nama santer disebut akan mendampingi Prabowo untuk melaju di Pilpres 2019.

Seperti nama Komandan Satuan Tugas Bersama (Kogasma) dari Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).

Disebut akan jadi cawapres untuk dirinya, Prabowo mengatakan ia masih akan melakukan pembahasan dengan mitra-mitranya.

"Saya akan bahas dengan mitra-mitra saya," ungkap Prabowo usai menghadiri acara halalbihalal dan reuni akbar Korps Baret Merah Kopassus di GOR Ciracas, Sabtu (7/7/2018), seperti dikutip TribunWow.com dari Kompas.com.

Secara terpisah, setelah pertemuannya dengan Wakil Ketua Umum Demokrat, Syarief Hasan pada Kamis (5/7/2018), Prabowo mengatakan dirinya tidak masalah terkait opsi cawapres yang mereka bicarakan.

Namun, Prabowo mengatakan dirinya dan Gerindra sudah terlanjur bekerja sama erat dengan PKS dan PAN, sehingga perlu ada kesepakatan (konsensus) dengan koalisinya tersebut.

Karena kedepannya, Prabowo menginginkan suatu koalisi yang kuat.

"Saya sampaikan ke Pak Syarief Hasan, kami tidak ada masalah, kami welcome tapi karena saya sudah terlanjur bekerja sama erat dengan PKS dan PAN berarti perlu ada konsensus karena kami ingin suatu koalisi yang kuat ke depannya," ujar Prabowo.

Sementara itu, dikutip TribunWow.com dari Tribunnews, pertemuan Syarief Hasan dengan Prabowo di kediaman Prabowo, Jalan Kertanegara, Kebayoran Baru ditujukan untuk menyampaikan pesan dari Ketua Umum Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

"Ini kan hari-hari komunikasi politik. Menyampaikan pesan-pesan dari Ketua Umum Partai Demokrat kepada dan Pak Prabowo mendengarkan pesan yang disampaikan Pak Syarief kepada beliau," ujar Ahmad Muzani, Sekretaris Jenderal Gerindra.

Namun Muzani enggan menjelaskan rinci mengenai isi pembicaraan antara Syarief Hasan dan Prabowo yang berlangsung kurang lebih selama 45 menit tersebut.

Yang pasti menurutnya pesan yang disampaikan terkait Pemilihan Presiden yang akan memasuki tahap pendaftaran pasangan calon pada Agustus mendatang.

"Ya pesan-pesan lah ya. Namanya politik ya pesan-pesan politik. Pesan menghadapi Pilpres apa segala macam," katanya.

Ahmad Muzani mengatakan, kemungkinan akan adanya pertemuan lanjutan yang melibatkan SBY dan Prabowo membahas Pilpres 2019.

Menurut Muzani partainya selalu terbuka untuk berkoalisi dengan siapapun termasuk dengan Demokrat.

"Gerindra tidak memiliki halangan untuk berhubungan dengan partai manapun. Karena kita memiliki asas dan prasangka yang sama untuk membangun bangsa dan negara. Kita memiliki cara pandang yang sama tentang masalah bangsa," kata Muzani.

"Kita memiliki cara pandang yang sama tentang mencari solusi masalah bangsa. Termasuk dengan partai Demokrat.

Karena itu Pak Prabowo sangat memberi hormat kepada Pak SBY. Apresiatif terhadap mantan presiden. Karena itu hari ini beliau menerima Pak Syarief," lanjut Ahmad Muzani. (TribunWow.com/Tiffany Marantika)