Pilpres 2019

Rustam Ibrahim Tanggapi Manuver Politik Partai Demokrat

Penulis: Lailatun Niqmah
Editor: Fachri Sakti Nugroho
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Rustam Ibrahim

TRIBUNWOW.COM - Direktur LP3ES Rustam Ibrahim turut menanggapi manuver politik yang dilakukan oleh Demokrat yang kini mulai menjalin pertemuan politik dengan sejumlah elit partai.

Dilansir TribunWow.com, hal tersebut tampak dari laman Twitter @RustamIbrahim yang diunggah pada Jumat (6/7/2018).

Rustam mengatakan apabila AHY lebih cocok menjadi menteri untuk saat ini.

Selain AHY, ia juga menyoroti nama Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan yang masuk dalam bursa cawapres.

Menurut Rustam, Anies tidak akan maju sebagai capres atau cawapres dan akan fokus membangun Jakarta.

Fakta Pelantikan Rustam Effendi Jadi Walkot Jakbar oleh Anies: Mundur Era Ahok hingga Alasan Dipilih

Berikut pernyataan Rustam terkait manuver politik Demokrat dan Pilpres 2019.

@RustamIbrahim: Tampaknya manuver Partai Demokrat makin intensif dan agresif untuk menempaatkan AHY sebagai Cawapres. Giliran PD bertemu Prabowo Subianto.

Jika tercapai kesepakatan pasangan Prabowo - AHY, bisa2 PKS gigit jari.

@RustamIbrahim: Tampaknya manuver Partai Demokrat makin intensif dan agresif untuk menempaatkan AHY sebagai Cawapres.

Bersama PKS menjajagi kemungkinan menduetkan pasangan Anies Baswedan - AHY.

Jika tercapai kesepakatan bisa2 Prabowo (Gerindra) yang gigit jari.

@RustamIbrahim: Kalau harus memilih koalisi, kesan saya PAN (Zulkifli Hasan) lebih cenderung ke Partai Demokrat (SBY) daripada Gerindra (Prabowo).

@RustamIbrahim: Maaf jika salah, tapi saya punya kesan kuat bahwa Anies Baswedan tidak akan maju dalam Pilpres 2019 baik sebagai Capres atau Cawapres.

Anies akan fokus membangun DKI Jakarta, sebagai investasi mempersiapkan diri menjadi Capres 2024.

@RustamIbrahim: Jika Anies sampai maju Capres 2019, akan timbul kesan kuat beliau hanyalah seorang yang sangat haus kekuasaan, Dia terkesan tidak serius ingin bangun DKI Jakarta dan hanya menjadikan jabatan Gubernur batu loncatan.

Soalnya kesan Anies belum punya prestasi yang patut dibanggakan.

@RustamIbrahim: Menurut pendapat saya, menjadi pasangan Anies - AHY ataupun Prabowo - AHY akan merugikan AHY sendiri.

Kalaupun menang, kesempatan AHY jadi Presiden tahun 2024 lebih sulit. Prabowo atau Anies tentu ingin 2 periode.

@RustamIbrahim: Menjadi Cawapresnya Jokowi tentu sulit bagi TGB. Tapi menjadi salah satu Menteri sangat mungkin. Apalagi jika jadi tim sukses @AndiArief__

@RustamIbrahim: Menurut pendapat saya, strategi paling baik bagi Partai Demokrat adalah gabung koalisi Jokowi. AHY jadi Menteri.

Sebagai Menteri akan lebih leluasa mempersiapkan diri jadi Capres 2024.

Apalagi jika sebagai Menteri terlihat sukses dimata rakyat @AndiArief__

Kicauan Rustam Ibrahim (TWITTER)

Pesan Anies Baswedan usai Lantik Wali Kota dan Pejabat DKI Jakarta: Jaga Prestasi yang Sudah Diraih

Diberitakan sebelumnya, Partai Demokrat sedang menjalin komunikasi dengan sejumlah partai, dan elit politik, termasuk dengan Gerindra dan PAN.

Politisi Partai Demokrat Andi Arief mengatakan jika komunikasi antara Gerindra dan Demokrat akan sangat positif dan sudah memiliki gambaran bersama.

Dirinya mengatakan jika akan ada pertemuan lanjutan untuk mematangkan dua pertemuan pembuka antara kedua partai melewati tahap mekanisme organisasi yang ada.

Iapun berharap ada pertemuan puncak antara dua ketua umum partai, yakni Susilo Bambang Yudhoyono dan Prabowo Subianto.

Selain Gerindra, SBY juga baru bertemu dengan Ketua PAN Zulkifli Hasan.

Zulkifli Hasan mengaku jika pertemuan tersebut membahas soal kebangsaan.

Dalam diskusi tersebut, SBY dan Zulkifli Hasan menyepakati bahwa Pilpres 2019 menjadi sebuah terobosan untuk kemajuan Indonesia.

Kedua tokoh politik itu berharap agar bangsa Indonesia lebih berdaulat, sejahtera dan keadilan hukum bisa ditegakkan. (TribunWow.com/Lailatun Niqmah)