TRIBUNWOW.COM - Mantan Kepala Staf Umum Tentara Nasional Indonesia, Suryo Prabowo menanggapi keputusan penghentian pencarian korban dan bangkai Kapal Motor (KM) Sinar Bangun.
Dilansir TribunWow.com, melalui akun Twitter @marierteman yang ia tuliskan pada Selasa (3/7/2018).
Suryo Prabowo menyayangkan jika lokasi korban yang tewas sudah ditemukan, namun justru jenazah tersebut tidak diangkat.
Kemudian, Suryo Prabowo juga membandingkan dengan perlakukan pemeritah Australia yang menemukan jasad seorang tentara yang hilang selama 44 tahun silam.
• Terkuak Alasan Nahkoda Tenggelamkan KM Lestari Maju
"Pancasilais kah kita, ketika jenasah telah ketemu bukannya dievakuasi, malah ditinggal di danau krn 'toh setelah jenasah dpt diangkat akan dikuburkan jg.'
Coba bandingkan, stlh 44 th 2 jasad Tentara Australia ditemukan, dan dibawa kembali ke Australia," tulis Suryo Prabowo.
Diketahui, Tim Basarnas gabungan telah memastikan untuk menghentikan proses pencarian tepat di hari ke-16 pencarian korban hilang KM Sinar Bangun tersebut.
Kepala Kantor SAR Medan, Budiawan mengatakan walaupun telah dihentikan, tapi sejumlah personel dari Tim SAR daerah tetap akan memantau di perairan Danau Toba, Sumatera Utara.
• Bupati Kabupaten Selayar: KM Lestari Maju adalah Kapal Barang yang Dimodifikasi jadi Kapal Penumpang
Dilansir TribunWow.com, dari TribunMedan.com, "benar untuk secara nasional sudah dihentikan. Setelah ini kita laksanakan operasi rutin yang ada di Parapat. Ada personel SAR di sini," kata Budiawan, Selasa (3/7/2018).
Budiawan menjelaskan selain personel Tim SAR, peralatan seperti kapal, dan perahu karet juga masih disiagakan guna melancarkan operasi rutin di perairan Danau Toba.
Hal itu dilakukan untuk berjaga-jaga apabila adanya laporan temuan jasad yang mengapung di perairan Danau Toba, personel Tim SAR dapat segera melakukan evakuasi.
"Pokoknya di sini tetap ada kapal dan perahu karet Tim SAR, serta ada peralatannya. Nanti dalam pelaksanaan bersama TNI AL dan Polisi Air," jelas Budiawan.
Sementara itu, proses pencarian korban telah dilakukan pada tanggal 18 Juni hingga 3 Juli 2018.
Hasil proses pencarian tersebut, Sebanyak 21 orang berhasil selamat dan 3 orang dalam keadaan meninggal dunia. Serta 164 orang masih dinyatakan hilang di perairan Danau Toba. (TribunWow.com/Woro Seto)