Pilkada Serentak 2018

Unggul di Quick Count Pilkada Jabar: Ini Profil hingga Program Kerja Ridwan Kamil-Uu Ruzhanul

Penulis: Lailatun Niqmah
Editor: Astini Mega Sari
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ridwan Kamil-Uu Ruzhanul Ulum

TRIBUNWOW.COM - Dari hasil penghitungan cepat atau quick count sejumlah lembaga survei, pasangan Rindu (Ridwan Kamil-Uu Ruzhanul Ulum) berhasil unggul di Pilkada Jawa Barat 2018.

Dilansir TribunWow.com dari Kompas TV, dari 100 persen suara yang masuk ke Litbang Kompas, Ridwan Kamil berhasil mendapat 32,54 persen.

Hasil survei tersebut hampir sama dengan quick count LSI, di mana Ridwan Kamil menang dengan 32,94 persen suara dari 99 persen suara yang masuk.

Pasangan yang diusung oleh PPP, PKB, Nasdem, dan Hanura ini berhasil mengalahkan 3 pasangan calon lainnya.

Seperti Tubagus Hasanuddin-Anton Charliyan (HASANAH) yang diusung oleh PDIP, Sudrajat-Ahmad Syaikhu (ASYIK) yang didukung Gerindra dan PKS, dan Deddy Mizwar-Dedi Mulyadi yang disokong oleh Golkar, Demokrat dan PAN.

Dinyatakan Unggul di Quick Count, Berikut Profil Khofifah Indar Parawansa

Profil

Ridwan Kamil

Ridwan Kamil lahir di Bandung pada 4 Oktober 1971, calon Gubernur yang tidak berasal dari partai politik ini merupakan suami dari Atalia Praratya.

Lulusan ITB dan Master of Urban Design University of California, Berkeley Amerika ini sebelumnya menjabat sebagai wali kota Bandung.

Dikutip wikipedia, sebelumnya Ridwan Kamil sempat berkerja sebagai arsitek di berbagai firma di Amerika Serikat.

Kini Ridwan Kamil aktif menjabat sebagai Prinsipal PT. Urbane Indonesia, Dosen Jurusan Teknik Arsitektur Institut Teknologi Bandung, serta Senior Urban Design Consultant SOM, EDAW (Hong Kong & San Francisco), dan SAA (Singapura).

Undang-undang yang Menghalangi Langkah Ahok jika Diajukan jadi Capres, Cawapres, dan Menteri

Uu Ruzhanul Ulum

Lahir di Tasikmalaya, Jawa Barat pada 10 Mei 2969, calon wakil gubernur Jawa Barat ini sebelumnya menjabat sebagai bupati Tasikmalaya periode 2016-2021.

Suami dari Lina Marlina ini merupakan lulusan dari Universitas Siliwangi, Indonesia.

Uu Ruzhanul Ulum berasal dari Partai Persatuan Pembangunan (PPP).

Visi dan Misi

Visi dari pasangan Rindu adalah:

"Terwujudnya Jabar Juara Lahir Batin dengan inovasi dan kolaborasi."

Sedangkan misinya ada 5 yaitu:

1. Membentuk manusia Pancasila yang bertaqwa melalui peningkatan peran masjid sebagai pusat peradaban.

2. Melahirkan manusia yang berbudaya, berkualitas, bahagia dan produktif melalui pelayanan publik inovatif.

3. Mempercepat pertumbuhan dan pemerataan pembangunan berbasis lingkungan dan tata ruang yang berkelanjutan melalui konektivitas dan penataan daerah.

4. Meningkatkan produktivitas daya saing ekonomi umat yang sejahtera dan adil melalui pemanfaatan teknologi digital dan kolaborasi pusat-pusat inovasi serta pelaku pembangunan.

5. Meningkatkan tata kelola pemerintah yang inovatif melalui kepemimpinan yang kolaboatif.

Budiman Sudjatmiko Sebut Bahasa Tubuh SBY Tidak Tulus, Ferdinand Hutahaean: Ia Sedang Cari Panggung

Program Kerja jika Terpilih

Pendidikan hingga ekonomi menjadi sasaran dari pasangan Ridwan-Uu.

Mulai dari akses pendidikan yang mudah hingga infrastruktur dan berbagai subsidi gratis, berikut selengkapnya seperti yang TribunWow.com kutip dari Kompas.com:

1. Akses pendidikan untuk semua (Smart Class untuk semua satu universitas di kabupaten dan kota).

2.Desentralisasi layanan kesehatan (Layat Rawat, pembangunan dan revitalisasi rumah sakit serta Posyandu multifungsi).

3. Pertumbuhan ekonomi umat berbasis inovasi (Digital ekonomi, pengembangan pusat inovasi, Creative/Start-up Hub, Resi gudang pertanian per Kabupaten, Kredit tanpa bunga/agunan melalui masjid).

Beberkan Data, Fadli Zon: Kritik Prabowo Sudah Benar dan Tidak Asal Bunyi, Ini Rezim Raja Utang

4. Pengembangan destinasi dan infrastruktur pariwisata (1 kota/kabupaten 1 destinasi wisata unggul, pengembangam infrastruktur dan SDM pariwisata).

5. Pesantren Juara (modernisasi dana umat, tunjangan santri dan ulama, modernisasi manajemen pesantren 1 pesantren 1 produk atau pesantren mart).

6. Infrastruktur konektivitas wilayah (jalan mulus di Jawa Barat dan transportasi massal berbasis kereta).

7. Gerbang Desa (1 desa 1 BUMDes atau one village one product, tunjangan desa, irigasi pertanian desa, internet masuk desa).

8. Subsidi gratis golongan ekonomi lemah (rumah gratis, transportasi gratis, pelayanan kesehatan gratis, pendidikan gratis, sembako gratis).

9. Inovasi dan penataan pelayanan publik (Smart Province melalui e-planning budgeting, e-remunerasi, e-monev, smart city/village, pemekaran daerah Tk 2/desa). (TribunWow.com/Lailatun Niqmah)