TRIBUNWOW.COM - Budayawan Sudjiwo Tedjo tampak menanggapi sejumlah komentar yang dilayangkan kepada dirinya.
Diinformasikan TribunWow.com, hal tersebut tampak dari laman Twitter @sudjiwotedjo yang diunggah pada Kamis (21/6/2018).
Awalnya, Sudjiwo Tedjo memberikan pernyataan mengenai aksi pungut sampah yang dilakukan oleh supporter Jepang di ajang Piala Dunia 2018.
Menurut Sudjiwo Tedjo, aksi tersebut telah dilakukan di Indonesia oleh aksi dan Alumni 212.
• Raja Juli Antoni Minta Fadli Zon Urus Prabowo yang Terancam Gagal Nyapres, Gerinda Angkat Bicara
Ia pun menegaskan jika dirinya tak memihak Alumni 212.
Meski demikian, ada netizen yang menganggapnya abu-abu.
Menanggapi hal tersebut, Sudjiwo Tedjo menjelaskan di warna apa ia berdiri.
Tak hanya itu, ia juga kembali memberikan penjelasan mengenai postingan yang utarakan sebelumnya, di mana ia sudah berusaha untuk obyektif dalam menilai aksi tersebut.
Berikut postingan Sudjiwo Tedjo dan sejumlah netizen mengenai aksi pendukung Jepang dan Alumni 212 itu.
@sudjiwotedjo: Yg bersih2 sampah abis nonton bukan cm wong Jepang di World Cup, pihak2 lain spt #alumni212 abis reunian jg gitu.
Aku bukan pemihak #alumni212 /pihak mana pun.
Aku cm selalu berusaha "Obyektif" dan selalu terngiang "janganlah kebecianmu pd suatu kaum membuatmu tak adil padanya".
• Insiden KM Sinar Bangun, Hotman Paris Sumbang Rp 100 Juta hingga Ungkap 5 Dugaan Pelanggaran
@adang_setiadana: Mbah menilai objektif aja masih ada aja komen yg memancing.
@arif_bhazink: Kalau banyak orang indonesia cara berfikirnya kayak mbah ini....damailah indonesiaku.
@firman_mantri: Takut ya kalau di bilang memihak 212 mbah?.
@sudjiwotedjo: Walau bukan Tuhan, aku pun bagimu tergantung sangkaanmu .. Be hepi.
@sudjiwotedjo: Imbuhan "aku bukan pemihak #alumni212 atau pihak mana pun" pada twitku bhw mrk pun bersih2 sampah abis acara tak cuma penonton asal Jepang di World Cup,
dikomen "ngaku bukan pemihak krn takut ya?"
Heuheuheu pdhl imbuhan itu utk menunjukkan tak ada bias pujian krn pemihakan.
• Kesaksian Korban Selamat KM Sinar Bangun di Danau Toba: Sudah Penuh Dipaksa Masuk
@sudjiwotedjo: Ada jg yg komen, Jepang beda ma #alumni212 walau sama2 bersihkan sampah abis acara.
Orang2 212 "bejat" pernah serukan bunuh orang.
Lha gmn dgn Jepang dgn perbudakan seksnya di Indonesia (Yugun Ianfu)?
Knp kita gak fokus aja "obyektif" pd kebaikan mereka dlm hal bersih2 sampah?.
@aa_mbei: Jepang paska perang dunia 2 tampak imut Ki. Generasi sekarang kenalnya Jepang Hello Kitty, padahal jejak darahnya panjang.
@siandarasi: Mr Tejo ini abu-abu.
@sudjiwotedjo: No... Aku hitam seperti Rahvana .. Aku gelap karena kegelapan adalah pelindung segenap warna ..
Sila stalking TL-ku ttg #Sastrajendra , Sastra Ilahiah, Sastra ttg Paradoks Semesta.
@bagiartaketut: Karena utk bisa "obyektif" hrs "netral" cuk.
@sudjiwotedjo: Betul dan semua harus dlm tanda petik.
Selama roh masih berbadan artinya masih perlu sandang-pangan-papan, pasti perlu pemihakan dan krn itu mustahil Netral.
"Netral" masih mungkin.
Dan selama ada Subyek, mustahil Obyektif. "Obyektif" msh mungkin.
• Tanggapi Omongan Fahri Hamzah, Jubir PSI: Bagaimana Kelanjutan Pelanggaran 2 Kode Etik Terhadapmu?
@Odang4Z: Dimaklum lah. Kita lebih suka import dari pada lokal.
@Asmara_1701: Seneng aja Mbah klo sudah obyektif kaya gini.keren.
@sudjiwotedjo: Suwun. Tapi Aku tidak obyekti. Aku "Obyektif" dalam tanda kutip.
Itu pun masih aku usahakan.
Aku goblok tp gak goblok2 amat.
Selama masih ada Subyek, maka hubungan kita terhadap realitas/fakta tak mungkin Obyektif.
Diberitakan sebelumnya, aksi pungut sampah supporter Jepang menjadi viral dan ramai diperbincangkan.
Dalam video yang beredar, mereka tampak membawa kantong sampah dan mengambil sambah yang berceceran di bangu tribun penonton.
(TribunWow.com/Lailatun Niqmah)
• Guntur Romli Bahas Mudik Neraka Habiburokhman, Fahri Hamzah: Kebohongan Publik, Bisa Lapor Polisi