TRIBUNWOW.COM - Mantan Staff Khusus Menteri ESDM, Muhammad Said Didu memberikan tanggapan soal kunjungan Yahya Cholil Staquf menjadi pembicara dalam Acara AJC (American Jewish Comittee) Global Forum di Yerusalem, Israel, Minggu (10/6/2018).
Dilansir TribunWow.com, melalui akun Twitter @saididu yang ia tuliskan pada Senin (11/6/2018).
Kunjungan Gus Yahya ke Israel menjadi pembicaraan publik dan menuai kontroversi.
Lantaran hal itu, Muhammad Said Didu melemparkan tiga pertanyaan sekaligus..
said Didu mempertanyakan posisi Gus Yahya dalam acara tersebut.
"Apakah sebagai watimpres, atau karena diundang israel lalu diangkat watimpres, atau mewali istana atau NU?," tulis Said Didu.
• Gus Yahya ke Israel Demi Palestina, Hidayat Nur Wahid Beberkan Kondisi Sebenarnya
Begini pertanyaan Said Didu selengkapnya:
"3 pertanyaan mendasar saya atas kehadiran pak Yahya pada acara The AJC (Israel) :
1. Beliau hadir/diundang krn sbg Wantimpres ?
2. Beliau diangkat sbg Wantimpres krn diundang Israel ?
3. Beliau newakili Istana dan NU ? krn kedua identitas tsb disebutkan dlm undangan/acara," tulis Said Didu.
• Rocky Gerung: Dosen Radikal Nggak Membahayakan Kampus
Sementara itu, melalui website resmi Nahdatul Ulama, tujuan Gus Yahya tersebut didasari atas kedaulatan Palestina yang harus dihormati di Israel.
“Saya berdiri di sini untuk Palestina, saya berdiri di sini atas dasar bahwa kita semua harus menghormati kedaulatan Palestina sebagai negara merdeka,” tegas Gus Yahya, Ahad (10/6) saat dikonfirmasi NU Online.
Gus Yahya juga menjelaskan perihal peran NU bagi keberlangsungan kehidupan sebuah bangsa di level global.
Hal ini merupakan salah satu usaha untuk meneruskan perjuangan KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) di sejumlah negara untuk mewujudkan perdamaian dunia, termasuk kemerdekaan rakyat Palestina.
• Sindir Anak Soeharto, Goenawan Mohammad: Kaya karena Kekuasaan Monopoli Bisnis, Bukan Kerja Keras
Gus Yahya juga menambahkan bahwa solusi perdamaian di Timur Tengah maupun di belahan dunia manapun adalah dengan kasih dan peduli terhadap sesama manusia.
Jika kasih dan rasa peduli bisa diterapkan, maka keadilan akan tercipta.