TRIBUNWOW.COM - Mantan Sekretaris kabinet di era SBY, Dipo Alam menanggapi cuitan Direktur LP3ES Rustam Ibrahim soal tingkat kepuasan masyarakat di era kepemimpinan Presiden Joko Widodo.
Dilansir TribunWow.com, hal itu disampaikannya melalui akun Twitternya, @dipoalam49, yang ditulis pada Jumat (1/6/2018).
Mulanya, Rustam Ibrahim menuliskan cuitannya soal janji dan program Nawacita yang diusung Presiden Jokowi waktu kampanye dulu.
Rustam mengatakan banyak pihak yang menggunakan janji-janji itu untuk menurunkan elektabilitas Jokowi dalam Pilpres 2019 mendatang.
• Sang Kakak Menikah di Indonesia, Kendall dan Kylie Jenner Tak Terlihat Hadir
Namun, dirinya optimis isu-isu yang berkembang tersebut tidak mempengaruhi tingkat pemilih.
Menurutnya, hal yang lebih menentukan adalah kepuasan dari masyarakat itu sendiri.
"Sy tidak yakin isu janji kampanye Presiden @jokowi akan banyakpengaruhi pemilih, aplg soal nawacita segala. Isu sentralnya apakah rakyat MERASAKAN kehidupan dimasa Jokowi, lebih BAIK atau lebih BURUK. Kalau rakyat merasa lebih baik, lanjutkan. Sekarang rakyat puas capai 70%," kata Rustam dalam akun Twitternya, @RustamIbrahim.
• Putri Adam Levine, Dusty Rose Tampil di Video Klip Terbaru Maroon 5 Bersama Sederet Artis Cantik
Membalas pernyataan itu, Dipo Alam menuliskan bahwa seharusnya Rustam Ibrahim tidak hanya berpegang pada hasil survei saja.
Dirinya mencontohkan, hasil survey Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) terkait kepuasan masyarakat terhadap kinerja Ahok-Djarot saat Pilkada DKI Jakarta 2017 silam.
"Bung Rustam jangan kecilkan semangat Nawacita dong dgn hanya berpegang ke % hasil survey? Inga..inga, slh satu survey SMRC 78% masyarakat DKI puas kinerja Ahok-Djarot?," tulis Dipo Alam.
• Fakta-fakta Forensik Pembunuhan Mahasiswi di Gereja, Pelaku telah Ditangkap dan Mengaku
Seperti dikutip Kompas.com, hasil survei nasional Indikator Politik Indonesia (Indikator) menunjukkan kepuasan atas kinerja Presiden Joko Widodo sebagai presiden mencapai 71,2 persen.
"Sementara yang tidak puas 27,3 persen dan tidak menjawab 1,5 persen," ujar Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia, Burhanudin Muhtadi, Kamis (3/5/2018).
Survei dilakukan dengan wawancara tatap muka kepada 1.200 responden pada 25 Maret - 31 Maret 2018.
Populasi survei yakni warga Indonesia yang punya hak pilih, berusia di atas 17 tahun atau sudah menikah.
Sementara itu tingkat kepercayaan survei ini 95 persen dengan margin of error plus minus 2,9 persen. (TribunWow.com/Rekarinta Vintoko)