TRIBUNWOW.COM - Mantan staff khusus Kepresidenan Era Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) turut mengomentari Peraturan Presiden (Perpres) yang diteken Presiden Jokowi.
Pada Perpres tersebut, Megawati Soekarno putri selaku Ketua Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) mendapatkan hak keuangan sebesar Rp 112.548,00 per bulan.
Dilansir Tribunwow dari Twitter, Andi Arief memberikan tanggapan mengenai hal tersebut melalui akun Twitternya @Andiarief__ pada Senin (28/5/2018).
• Ditanya Apakah Sudah Menerima Pendapatan dari BPIP, Mahfud MD: Tidak, Saya Block Saja
Andi Arief mengatakan bahwa BPIP sudah cacat karena gaji nyelonong yang diberikan Presiden tersebut merusak keadilan.
"BPIP sudah cacat karena kasus gaji nyelonong yang merusak keadilan. Padahal Pancasila kembali menjadi mentra sakti 2 tahun terakhir ini akibat negara gagal mengelola rasa adil," tulis @Andiarief__
Ia juga membandingkan fungsi BPIP dengan Badan Pembinaan Pendidikan Pelaksanaan Pedoman Penghayatan dan Pengamalan Pancasila (BP7) era Presiden Soeharto.
Andi mengatakan saat orde baru Ketua Umum Golkar yang mempertahankan kekuasaan dibalik Pancasila juga tidak menjabat sebagai BP7.
• Hak Keuangan Megawati sebagai Ketua Dewan Pengarah BPIP Lebih Besar dari Gaji Presiden
"Di jaman Orde Baru yang mempertahankan kekuasaan dibalik Pancasila saja Ketua Umum Golkar tidak pernah merangkap kepala BP7," tulis Andi Arief.
Pada Tweet sebelumnya, Andi juga mengemukakan pendapatnya mengenai tugas BPIP yang seharusnya bisa dilebur menjadi satu dalam Kantor Staf Kepresidenan (KSP).
Andi Arief juga menambahkan pendapat loper koran yang mengatakan karena besaran gaji yang diterima Megawati, dkk itu, maka pancasila bisa menjadi pancasial.
Tweet Andi Arief (Capture Twitter)
Sementara itu, Megawati menyebutkan tujuan dari tugas ideologi pancasila yang ia terimanya ini adalah untuk menjaga dan mempertahankan pancasila sebagai ideologi negara.
"Setiap warga negara saat ini tidak boleh hanya sekadar menyebut cinta Pancasila dari mulut saja, tetapi harus disimpan dalam hati, "Pancasila itu perekat bangsa, jika ada yang mau mengubah maka saya 100 persen tidak akan terima," ujar Megawati. (Tribunwow/ Tiffany Marantika)