TRIBUNWOW.COM - Pemprov DKI Jakarta kemarin malam menggelar tarawih akbar, Sabtu (26/5/2018).
Di kesempatan itu, Hidayat menyampaikan sejarah kota Jakarta.
"Kembali jadi Mubaligh di Masjid Istiqlal (Kemerdekaan), sampaikan bahwa pada bulan Ramadhan, selain RI yang merdeka dari Belanda, juga kota ini dari penjajahan Portugis, pada 22 Ramadhan 933H, dan diberi nama baru Ja(ya)karta. Saya usulkan agar Pemprov DKI juga syukuri HUT Jakarta,22 Ramadhan," tulis wakil ketua dewan syura PKS itu.
Menanggapi hal tersebut, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengaku akan mempertimbangkan saran dari Hidayat Nur Wahid.
"Nanti kami kaji dulu. Jadi sejauh ini memang yang resmi peringatannya KHUT Jakarta) tanggal 22 Juni. Nanti kami kaji. Karena seperti juga peringatan 17 Agustus itu diperingati sebagai Hari Kemerdekaan, tapi kita juga tahu bahwa 9 Ramadan hari Jumat itu adalah juga hari kemerdekaan," kata Anies di Masjid Istiqlal, Sawah Besar, Jakarta Pusat, Sabtu (26/5/2018) malam dikutip dari Tribunnews.
• Habiburokhman: Sekarang Ada yang Takut dengan Takjil, Semakin Yakin #2019GantiPresiden
Menurut Anies, peringatan hari jadi Kota Jakarta harus dimaknai secara mendalam oleh setiap masyarakatnya.
"Menurut saya, yang penting adalah pada semangatnya bahwa negeri ini meraih kemerdekaan tidak seperti hadiah. Semua kemerdekaan kebebasan di negeri ini diraih lewat perjuangan. Jadi putra-putri negeri ini termasuk Jakarta adalah para pejuang. Menurut saya semangat itu yang penting untuk di dorong," katanya.
Bukan Permintaan Anies dan Menteri Agama
Selain itu, Hidayat Nur Wahid juga memberikan alasan dirinya menjadi muballigh di Masjid Istiqlal.
Hidayat mengaku jika dirinya sudah lama terjadwal menjadi muballigh di Masjid Istiqlal.
Menurutnya, posisinya sebagai muballigh di Tawarih Akbar itu bukan merupakan permintaan baik dari Anies Baswedan maupun rekomendasi Menteri Agama.
"He he he, tadi di depan Pak Anies Baswedan&jemaah tarawih akbar dll di Masjid Istiqlal,juga saya sampaikn, bahwa saya sudah lama terjadwal sebagai mubaligh di Istiqlal, bukan karena permintaan pak Anies, juga bukan karena rekomendasi pak Menag," tulisnya.
(TribunWow/Dian Naren)
• Denny Siregar: Sabar, Rumah DP 0 Persen Masih Belum Jadi, Sementara Minum Air Tinja Dulu Ya