TRIBUNWOW.COM - Kadiv Advokasi dan Hukum Partai Demokrat Ferdinand Hutahaean turut menanggapi pernyataan Ruhut Sitompul.
Dilansir TribunWow.com, hal tersebut ia sampaikan melalui akun Twitternya yang diunggah pada Senin (21/5/2018).
Awalnya, Ruhut Sitompul mengatakan jika kerja keras Presiden Joko Widodo (Jokowi) terlihat hasilnya.
Di mana harga BBM dan listrik tidak naik.
• Faizal Assegaf: Fahri Stop Menipu Semua Fakta Akan Saya Adukan ke Polri, Sampai Ketemu di Pengadilan
Ruhut yang selama ini mendukung Jokowi juga mengajak orang-orang untuk tetap berada di pihak Jokowi.
Serta memberikan dukungan agar sang petahana bisa menang dan kembali memerintah 2 periode.
@ruhutsitompul: Kerja keras Pak Joko Widodo Presiden RI ke 7 dengan Kerja kerja kerja terusssssss Melayani Rakyat Indonesia,
Terlihat Hasilnya karena Harga BBM & Listrik Tidak Naik, “Mari tetap Kita dukung Pak JOKOWI 2 Priode” MERDEKA.
Postingan itu kemudian dicapture dan ditanyakan ke Ferdinand Hutahaean oleh @FeriMokoginta.
Akun tersebut menanyakan apakah pernyataan Ruhut termasuk pujian atau sindiran?
@FeryMokoginta: menurut anda ini pujian atau sindiran dari ruhut?
Menanggapi hal tersebut, Ferdinand Hutahaean mengatakan jika apa yang disampaikan oleh Ruhut Sitompul adalah sindiran keras untuk Jokowi, bukan memuji seperti yang biasa ia lakukan.
@LawanPoLitikJKW: Sindiran keras.
• Dilaporkan ke Polisi oleh Bawaslu, PSI Buat Petisi: Jangan Penjarakan Raja Juli Antoni!
Postingan-postingan tersebut kemudian mendapat beragam komentar dari warganet.
@wentira2: Hooh gak naik hanya makin mahal WKWKKW dasar PEMBUAL.
@irwan062_irwan: kayak lg ga sehat ya ? jadi ga bisa dibilang nyindir atao muji.
@MasterTriyanto: Biasa bayar listrik 120.000n sekarang 540.000n... dgn kWh sama...
Itu bukan naik tapi melonjak...
@SyamsulLombok: Harga BBM dan Listrik gak naik, tapi lompat-lompat...
Diketahui, pada Sabtu (24/3/2018) Pertamina menaikan harga pertalite dan solar non-subsidi.
Untuk wilayah DKI Jakarta, harga solar non subsidi pada 24 Maret 2018 naik Rp 200/liter menjadi Rp 7.700/liter.
Harga solar non subsidi sebelumnya sebesar Rp 7.500/liter.
Sementara harga Pertalite naik Rp 200 per liternya.
• Fahira Idris: Hanya Mas Anies dan Bang Sandi yang Menangkap Keresahan Warga soal Saham Bir
Sebelumnya, Pertamina telah terlebih dahulu menaikkan harga seluruh BBM Umum (bahan bakar minyak non penugasan).
Diantaranya seperti Pertamax, Pertamax Turbo, Dexlite, dan Pertamina Dex.
Harga jenis bahan bakar Pertamax dibanderol sama dengan harga Rp 9.000 perliter.
Harga Pertamax Turbo kali ini juga tidak mengalami kenaikan dibanding bulan lalu, perliter bahan bakar ini dibanderol seharga Rp 10.200.
Golongan bahan bakar Dexlite kali ini dibanderol seharga Rp 8.400 perliter.
Untuk Pertamina Dex yang sebelumnya dibanderol Rp 10.200 perliter kini masyarakat dipaksa mengeluarkan uang lebih dengan membayar senilai Rp 10.550 perliter.
• Said Didu Sebut Sapi Belum Beri Jawaban soal 2019, Mahfud MD: Hahaha, Coba Tanya, Mengapa?
Dikutip TribunJateng, sementara itu, pada awal tahun 2018 lalu, PT PLN sedang menghitung formulasi baru yang tujuannya untuk menyesuaikan (menaikkan) tarif dasar listrik terkait kenaikan harga batu bara.
Kementerian ESDM memastikan formula baru penyesuaian tarif listrik bagi pelanggan nonsubsidi.
PT PLN akan menaikkan tarif dasar listrik untuk pelanggan nonsubsidi.
Kenaikan tarif listrik itu juga memasukkan faktor harga batu bara yang saat ini trennya menanjak.
"Pasti (akan naik). Nanti harus mencari formulasi baru lagi kalau memang ada faktor yang perlu disesuaikan lagi," ungkap Dirjen Ketenagalistrikan Andy Noorsaman Someng di kantornya, Senin (29/1/2018). (TribunWow.com/Lailatun Niqmah)
• Fadli Zon Singgung Revolusi, Rustam: Apa Anda Sebagai Wakil Rakyat Anjurkan Pemerintahan Diktator?