Fadli Zon: Rupiah Tembus 14.100, Halo Pak Jokowi, What's Next?

Penulis: Woro Seto
Editor: Woro Seto
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Fadli zon

TRIBUNWOW.COM - Wakil Ketua DPR RI, Fadli Zon menyinggung Presiden Joko Widodo (Jokowi) soal pelemahan rupiah terhadap dollar.

Dilansir TribunWow.com, melalui akun Twitter @fadlizon yang ia tuliskan pada Selasa (15/5/2018).

Diketahui, Indeks Harga Saham Gabungan ( IHSG) masih dibayangi oleh sentimen negatif pada siang hari ini, Rabu (16/5/2018) sehingga ditutup melemah di zona merah saat jeda perdagangan sesi I.

Defisitnya neraca perdagangan sedikit banyak berpengaruh terhadap minat investor di lantai bursa pada siang ini. Isu lainnya yang juga turut berpengaruh adalah terkait dengan isu keamanan.

Pagi ini, teroris kembali menyerang aparat kepolisian di Riau.

4 Fakta Guru Pelaku Bom Surabaya dan Sidoarjo, Kerap Adakan Pertemuan dengan Nobar Film Teroris

Hal itu membuat IHSG tertekan sejak pagi.

Demikian juga nilai tukar rupiah yang menembus level Rp 14.100 per dollar AS di pasar spot.

Adapun, nilai tukar rupiah sang ini juga terkoreksi lumayan tajam. Mengutip Bloomberg, mata uang Garuda diperdagangkan di Rp 14.108 per dollar AS.

Kondisi tersebut membuat Fadli Zon menuliskan cuitan yang menyindir Presiden Jokowi.

"Rupiah makin melemah, hari ini tembus Rp 14100 per 1 US dollar. Halo P @jokowi what's next?," tulisnya.

RUU Antiterorisme, Wiranto: Definisi Teroris Kita Anggap Sudah Selesai, Tidak Perlu Diperdebatkan

Sementara itu,  Presiden Jokowi telah menggelar rapat terbatas dengan jajaran terkait untuk membahas kebijakan ekonomi makro dan pokok-pokok kebijakan fiskal, pada Selasa, 15 Mei 2018.

Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta agar pertumbuhan ekonomi dimanfaatkan untuk tingkatkan ekspor.

"Saya minta momentum pertumbuhan ekonomi nasional di kuartal pertama 2018 ini yang mencapai angka 5,06 persen lebih kita tingkatkan lagi dengan menjaga daya beli, meningkatkan investasi, dan meningkatkan daya saing ekspor kita," ujar Presiden di Kantor Presiden, Jakarta.

3 Alasan Kuat Densus 88 Melumpuhkan Aksi Baku Tembak hingga 1 Terduga Teroris Tewas

Khusus yang berkaitan dengan ekspor, dirinya menyebut bahwa sejumlah hambatan baik di perizinan, perbankan, pembiayaan, termasuk pajak dan kepabeanan agar dapat dihilangkan.

Hal itu tak hanya berlaku di tingkat pusat, tetapi juga di pemerintah daerah.

"Jangan kita ragu untuk mendesain insentif-insentif yang tepat. Segera lakukan sekarang dan kita harapkan manfaatnya akan segera kelihatan," tuturnya.

Lebih lanjut, Presiden mengingatkan jajarannya agar selalu waspada terhadap risiko ketidakpastian ekonomi global.

Menurut Presiden volatilitas keuangan global yang dipicu kebijakan normalisasi moneter Amerika Serikat juga telah banyak mengakibatkan depresiasi mata uang negara-negara di dunia, termasuk Indonesia.

"Tapi alhamdulillah dibandingkan negara-negara lain, kita jauh lebih baik," lanjutnya.

Selain itu, Presiden mengingatkan faktor-faktor eksternal lain seperti harga minyak dunia, potensi perang dagang Amerika Serikat dan Tiongkok, serta kondisi geopolitik internasional juga harus diwaspadai.

"Kita perlu menyiapkan mitigasi ketidakpastian global ini serta melakukan antisipasi pergerakan menuju keseimbangan baru perekonomian global," ucapnya.

Mengakhiri arahan, Kepala Negara juga menginstruksikan jajarannya untuk fokus dalam menjaga stabilitas keamanan nasional sehingga kerja besar pemerintah dalam mengupayakan penciptaan lapangan kerja, pengentasan kemiskinan, dan peningkatan kesejahteraan masyarakat dapat berjalan dengan baik.

"Saya juga minta agar kita tetap fokus menjaga stabilitas keamanan sehingga seluruh kerja untuk perbaikan kesejahteraan, penurunan kemiskinan, serta penciptaan lapangan pekerjaan dapat kita teruskan dan kita perbaiki," tandasnya. (TribunWow.com/Woro Seto)

Addie MS Bahas RUU Antiterorisme, Rachel Maryam:Hambatannya Ada di Pemerintah, Jokowi Kepalanya