Bom di Surabaya

Inilah 4 Pahlawan yang Rela Pertaruhkan Nyawa demi Selamatkan Banyak Jiwa dalam Insiden Bom Surabaya

Editor: Fachri Sakti Nugroho
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

PENGAMANAN GEREJA - Petugas dari berbagai elemen diturunkan diarea ledakan bom di pintu sisi selatan Gereja Santa Maria Tak Bercela di Jl Ngagel Madya Nomor-1 Surabaya, Minggu (13/5/2018). Total korban ledakan ini mencapai 16 orang dan diantaranya meninggal dunia. Gereja Santa Maria Tak Bercela merupakan gereja pertama yang terjadi ledakan sebelum dua gereja lain di kawasan Jl Diponegoro dan Jl Arjuno

TRIBUNWOW.COM - Serangkaian teror bom terjadi di Surabaya dan Sidoarjo.

Kejadian pertama yang disoroti adalah peledakan bom bunuh diri di tiga gereja di Surabaya.

Tiga gereja tersebut antara lain Gereja Santa Maria Tak Bercela, GKI Diponegoro, dan GPPS Arjuno.

Kisah AKBP Roni Faisal Selamatkan Anak Pelaku Bom Polrestabes Surabaya: Ini Naluri Saya Sebagai Ayah

Menurut Kapolri, serangan bom bunuh diri tersebut dilakukan satu keluarga yang terdiri dari bapak bernama Dita Supriyanto dan istri bernama Puji Kuswati.

Kemudian dua anak perempuanya, Fadilah Sari (12 tahun) dan Pamela Rizkita (9 tahun).

Serta kedua puteranya bernamanya Yusuf Fadil (18 tahun) dan Firman (16 tahun).

Aksi teror tersebut menelan sejumlah korban meninggal dan luka-luka.

Malam harinya, bom kembali meledak di Rumah Susun Wonocolo, Sidoarjo pukul 20.30.

Keluarga yang tinggal di kamar rusun tersebut adalah Anton Febrianto (47), istrinya bernama Puspitasari (47), dan empat orang anak mereka, yakni Hilta Aulia Rahman (17), Ainur Rahman (15), Faisa putri (11), dan Garida Huda Akbar (10).

Ahmad Faiz Mengaku Kenal Pelaku Bom & Beberkan Rahasia Radikalisme Dita Supriyanto 30 Tahun Silam

Belum reda kesedihan warga Surabaya karena teror bom yang datang dalam waktu yang bersamaan, kini muncul teror baru.

Kali ini sebuah bom meledak di Mapolrestabes Surabaya pada Senin (14/5/2018) pagi, sekitar pukul 08.50 WIB.

Bom bunuh diri itu dilakukan oleh satu keluarga yang menggunakan dua sepeda motor yakni Honda Beat L 6629 NN dan Honda Supra L 3559 D.

Keluarga tersebut beranggotakan lima orang, empat di antaranya tewas di tempat dan satu anak kecil kelahiran 2010 hidup dan kini dalam kondisi luka.

Saat aksi teror terjadi, ada beberapa sosok yang berperan penting.

Aksi heroiknya menarik banyak perhatian netizen.

Bahkan ada yang kehilangan nyawa demi mengurangi jumlah korban lebih banyak.

Siapa saja mereka?

1. Aloysius Bayu

Aloysius Bayu Rendra Wardhana menjadi salah satu korban meninggal dari insiden ledakan bom di Gereja Santa Maria Tak Bercela, Jalan Ngagel, Surabaya.

Nyawa Bayu melayang akibat aksi teroris yang tiba-tiba menerobos masuk Gereja Santa Maria Tak Bercela (SMTB).

Bayu saat itu mencoba menghadang teroris dengan tubuhnya, tak beberapa lama kemudian, bom meledak dari teroris tersebut.

Bayu kini meninggalkan seorang istri dan satu anak.

Sehari-harinya, Bayu bekerja sebagai teknisi Sekolah St Clara Surabaya.

Saat insiden terjadi, Bayu menjadi koordinator relawan parkir gereja OMK (Orang Muda Katolik).

Aksinya yang berani menghadang pelaku menarik simpati dari netizen.

Bom Surabaya Dikaitkan dengan JAD, Mantan Napiter: Black Widow (Wanita) Bisa Picu Serangan Besar

2. Daniel, tukang parkir di Gereja Pantekosta Pusat Surabaya (GPPS)

Sama halnya dengan Bayu, Daniel juga berani menghadang mobil Avanza yang merupakan pelaku bom di Gereja Pantekosta Pusat Surabaya (GPPS).

Saat itu, Daniel berusaha menghadang mobil yang tiba-tiba nyelonong mau menerobos gerbang gereja yang terbuka.

Keluarga Daniel menyakini, tukang parkir yang kerja tiap hari Minggu ini sudah tidak bernyawa.

Apalagi saat ini ayah Daniel, Budi Kusuma, juga mencari di RSUD Dr Soetomo.

3. Yesayas

Yesayas merupakan satpam GKI Diponegoro, Surabaya.

Ia menjadi korban ledakan bom di GKI Diponegoro, Surabaya, Minggu (13/5/18) pagi.

Saat itu, Yesayas menghalangi para pelaku pemboman yang berusaha merangsek masuk area gereja.

Para pelaku tersebut terlihat tergesa-gesa masuk ke area gereja.

Hal ini diketahui lantaran ada seorang warga yang menjadi saksi mata bernama Tardianto melihat kejadian tersebut.

Setelah ledakan terjadi, Tardianto melihat Yesayas terkapar di tanah.

Tubuh Yesayas dipenuhi luka parah dan pada saat itu letusan bom untuk kedua kalinya terjadi.

4. Roni Faisal Saiful Faton

Aksi heroik seorang polisi Polrestabes Surabaya yang menolong korban ledakan bom, ternyata bernama AKBP Roni Faisal Saiful Faton.

Dia merupakan Kasatresnarkoba Polrestabes Surabaya.

Roni mengevakuasi anak perempuan yang tergeletak di samping mobil warna hitam yang terbakar akibat ledakan bom.

Saat itu, Roni mengaku melihat anak perempuan menangis dan menyangkut di motor bersama ibunya.

"Saya teriak, berdiri nak. Saya takut mobil yang terbakar meledak," jelas Roni.

Begitu anak berdiri, kata Roni, dirinya kemudian berlari dan menyambar anak perempuan berumur sekitar 7 tahunan tersebut.

Artikel ini telah tayang di Tribunjatim.com dengan judul Hadang Teroris hingga Selamatkan Anak Kecil Saat Ledakan, Aksi Heroik 4 Sosok Ini Bikin Salut!