Bandingkan dengan Malaysia, Rustam Ibrahim: Tak Ada Rumor Apapun tentang Korupsi Jokowi-Keluarganya

Penulis: Lailatun Niqmah
Editor: Lailatun Niqmah
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Presiden RI Jokowi Widodo

TRIBUNWOW.COM - Direktur LP3ES Rustam Ibrahim tampak membandingkan Pemilu di Malaysia dengan kondisi di Indonesia.

Dilansir TribunWow.com, hal tersebut tampak dari unggahan akun Twitter Rustam Ibrahim pada Kamis (10/5/2018).

Menurut Rustam Ibrahim, kekalahan Najib Razak adalah bukti jika rakyat Malaysia menghukum sendiri pemimpinnya.

Di mana sang pemimpin dilanda skandal korupsi.

Rustam Ibrahim menyebutkan jika Indonesia juga perlu melanjutkan kepemimpinan yang tak korup.

Angkat Kertas Putih saat Jokowi Pidato, 2 Mahasiswa Universitas Riau Langsung Diamankan Paspampres

Ia lantas mengatakan jika hingga saat ini tidak ada rumor apapun yang menyeret nama Jokowi dan keluarganya soal korupsi.

Korupsi sendiri menurut Rustam merupakan isu utama Pemilu Malaysia.

Sang pemenang, Mahathir Muhammad diharapkan dapat membangun pemerintahan yang lebih bersih dari sebelumnya.

@RustamIbrahim: Kekalahan Najib Razak membuktikan bahwa rakyat Malaysia menghukum sendiri pemimpinnya yang dilanda skandal korupsi.

Kita di Indonesia juga perlu melanjutkan kepemimpinan yang tidak korup.

Dan sampai sekarang tidak ada rumor apapun tentang korupsi Jokowi dan keluarganya.

@RustamIbrahim: Isu Pemilu Malaysia yang utama adalah korupsi.

Budayawan Ridwan Saidi: Rocky Gerung Mesti Tahan Hawa Nafsunya untuk Tidak Hajar Masinton

Mahathir Muhammad memenangkan Pemilu Malaysia karena Najib Razak dilanda skandal korupsi.

Mahathir diharapkan dapat membangun pemerintahan yang bersih.

@RustamIbrahim: Tahniah to the people of Malaysia. Can you tell us why Najib Razak lost the election?

@RustamIbrahim: Ini jawaban rekan dari @amzarsafiy dari Malaysia perihal kekalahan Najib:

"Yes corruption and the way he treated his opposition and also control of media(television, newspaper)"

Di sini ada yang mencoba memplintir dengan analisa rasisnya.

@RustamIbrahim: Rakyat Malaysia telah menghukum Najib Razak dengan tidak memilihnya dalam Pemilu.

Rakyat muak dengan skandal korupsi dan perlakuannya yang otoriter terhadap kaum oposisi dan media (suratkabar dan televisi).

Hasil Voting yang Dibuat Iwan Fals: Jokowi-Cak Imin Raih 52 Persen Suara, Bagaimana dengan Prabowo?

Diberitakan sebelumnya, mantan perdana menteri Malaysia sekaligus pemimpin oposisi Mahathir Mohamad mencetak kemenangan bersejarah dalam pemilihan umum yang digelar pada Rabu (9/5/2018).

Komisi pemilihan umum menyatakan, koalisi oposisi yang dipimpin Mahathir telah memenangkan 115 kursi, atau di atas lebih dari cukup untuk memenangkan pemilu.

Calon perdana menteri Malaysia harus mengamankan minimal 112 kursi dari 222 kursi Parlemen.

Dengan hanya beberapa kursi yang tersisa untuk dihitung, hasil sementara menunjukkan oposisi Pakatan Harapan telah mendominasi hasil perhitungan suara.

Sejauh ini, koalisi pemerintah Barisan Nasional mencatatkan perolehan sebanyak 79 kursi, sementara Pakatan Harapan memenangkan 115 kursi.

Ruhut Sitompul Sebut Jokowi Kacang yang Tak Lupa Kulitnya

Mahathir (92) mengalahkan koalisi Barisan Nasional yang telah berkuasa selama lebih dari 60 tahun.

Koalisi Barisan Nasional dipimpin oleh petahana Perdana Menteri Nasional Najib Razak, yang juga merupakan mantan anak didik dari Mahathir.

"Kami tidak balas dendam, kami ingin memulihkan aturan hukum," kata Mahathir dalam konferensi pers, Kamis (10/5/2018), pukul 02.45 dini hari waktu setempat, dikutip BBC melalui Kompas.com.

Terkait sejumlah skandal yang melibatkan Najib, dia menyatakan Pakatan Harapan bakal mengembalikan aturan hukum.

"Jika ada yang melanggar hukum, termasuk wartawan, mereka akan diseret ke pengadilan," kata Mahathir. (TribunWow.Com/Lailatun Niqmah)

Postingan Rustam Ibrahim (Capture/Twitter)