Viral Benda Mirip Gunting dari RS Masih Menempel pada Dada Jenazah di Sumut, Berikut Fakta-faktanya

Penulis: Lailatun Niqmah
Editor: Lailatun Niqmah
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Benda mirip gunting menempel di dada Jariman

TRIBUNWOW.COM - Para pelayat di Deliserdang, Sumatera Utara dihebohkan dengan temuan benda mirip gunting rumah sakit yang masih menempel di dada jenazah.

Dilansir TribunWow.com dari akun Facebook @Ronggur Raja Doli Simorangkir, Selasa (1/5/2018), benda mirip gunting berwarna silver tersebut masih menempel di dada Jariman, warga Desa Tanjung Sari, Batang Kuis, Deliserdang.

Berikut sejumlah fakta terkait hal tersebut.

1. Warga dan Pelayat Heboh

Jariman diketahui meninggal pada Selasa (1/4/2018) sore.

Jariman meninggal dunia di RSUD Deliserdang lantaran penyakit komplikasi.

Pria itu meninggal dunia di ruang ICU rumah sakit setelah dirawat selama 2 minggu akibat penyakit yang dideritanya.

Lama Tak Terdengar Kabar, Artis Cantik Kiki Amalia Bawa Berita Duka: Tenanglah di Sana

Jenazah Jariman kemudian diantar ke rumah duka menggunakan ambulance pihak rumah sakit.

Saat tiba di rumah, keluarga Jariman dan para pelayat langsung kaget melihat benda menyerupai gunting masih menempel di dada Jariman.

2. Viral di Facebook

Berita ini pertama diunggah oleh akun @Ronggur Raja Doli Simorangkir.

"Kasihan Bapak ini, sudah dua minggu dia di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Deliserdang Lubuk Pakam. Tapi kabarnya, keluarga tidak dapat kepastian sakit apa yang di deritanya.

Tidak lama kemudian beliau meninggal, dan diantarlah jenazah kerumah. Sesampainya di rumah duka, keluarga terkejut saat membuka kain pembungkus mayat, karena ada gunting yang masih menempel di dada almarhum.

Kabarnya saat keluarga menanyakan hal itu ke pihak rumah sakit, sang perawat malah tertawa.

Yah, begitu lah fenomena pelayanan kesehatan kita.

Semoga Almarhum ditempatkan di sisi Allah SWT," tulisnya.

Ruhut Sitompul: Jokowi Janji Buka 10 Juta Lapangan Kerja Baru, Tahun Ketiga Hampir 12 Juta Ini Fakta

Postingan tersebut kemudian mendapat beragam komentar dari netter.

@Morika Dewi: Semoga almarhum tenang dan di trima oleh maha pencipta amin.

@Rina Chyntia: Innalillahi wa innailahi rojiun,
Ya Allah kok bisa sprti itu,nempel guntingnya.

@Marthina Flora Simorangkir: Waduhh...RSUD bermaslh.

@Puja Amanda Batubara: Kacau.

@Muhammad Nayif: Parah kali tuh bang. 

3. Klarifikasi Pihak RS

Diberitakan Tribun Medan, Rabu (2/5/2018), Direktur RSUD Deliserdang, dr Hanif Fahri SpKJ mengaku jika ada kesalahan dari pihaknya.

Terkait penanganan yang dilakukan terhadap pasien.

Hanif mengungkapkan jika seharusnya petugas menginformasikan tindakan yang diambil untuk pasien serta menjelaskan maksud dan tujuan dari tindakan tersebut.

4. Bukan Gunting

Hanif menyebut jika benda yang menempel di dada Jariman bukanlah gunting, akan tetapi sebuah penjepit perdarahan.

Penjepit masih menempel di dada Jariman lantaran untuk menghindari darah yang terus mengalir.

"Itu bukan gunting tapi penjepit pendarahan. Penjepit pembuluh darah itu terbuat dari nikel. Jika tidak dilakukan seperti itu darah bisa terus-terusan mengalir, tapi saya akui ada juga kesalahan anggota dalam hal ini," ungkap Hanif.

Menurutnya, darah di dada Jariman sudah ditutup menggunakan perban, namun darah terus mengalir.

Hingga akhirnya dipasang penjepit yang bisa dilepaskan jika darah sudah membeku.

Sebut Ridwan Kamil, Rustam Ibrahim: Jangan Pilih Pemimpin yang Menjual Fiksi

5. Tak Didampingi Anggota

Menurut Hanif, kesalahan pihaknya adalah tidak ada anggota yang menemani pengantaran jenazah Jariman.

Hal tersebut lantaran mereka harus menangani pasien lain di ruang ICU.

"Seharusnya dijelaskan dan ikut mendampingi ke rumah duka anggota.

Kalau cuma ditutup saja itu pasti akan keluar terus-terusan darahnya karena sudah sempat ditutup pakai perban tapi gak bisa.

Kalau satu atau dua jam darah masih akan mengalir tapi kalau sudah empat hingga lima jam darah pastikan sudah membeku dan bisa dilepas penjepitnya.

Anggota saat itu enggak ikut mendampingi karena harus tangani pasien lain di ICU," ujar Hanif.

6. Paru-paru

Hanif menuturkan apabila darah dari pasien mengalir dari paru-paru, di mana sebelumnya ada selang yang dipasang di sana.

Jariman diketahui mengidap diabetes, gangguan jantung, dan paru-paru.

7. Tanggapan Ombudsman

Kepala Ombudsman RI Perwakilan Sumatera Utara Abyadi Siregar buka suara terkait permasalan ini.

Menurutnya, pihak rumah sakit harus memberikan sanksi yang tegas kepada petugas medis yang menangani Jariman saat itu.

"Masalah ini tidak bisa dibiarkan. Saya kira, kalau Direktur sudah mengakui kesalahan SOP (standart operasional prosedur) maka harus ada sanksi kepada para medisnya. Ini tidak bisa dibiarkan," kata Abyadi Siregar.

Abyadi menyatakan apabila dokter hingga perawat harus diperiksa secara internal terkait kasus ini.

Apabila terbukti ada kesalahan prosedur, maka harus segera ditindak.

"Kalau terbukti ada kesalahan prosedur, sudah diketahui siapa yang paling bertanggungjawab, maka pihak manajemen harus memberi sanksi.

Ya harus dengan sanksi tegas, karena pelayanan seperti ini tidak hanya persoalan yang menunjukkan kebobrokan layanan rumah sakit, tapi ini juga telah berdampak munculnya rasa ketakutan masyarakat untuk berobat di rumah sakit pendidikan itu," lanjutnya. (*)

Mahfud MD Ngaku Terpukau Dengan Said Didu Saat Bicara Buruh Lokal dan TKA