Ratna Sarumpaet: PDIP Harusnya Malu, Kadernya Menari di Atas Kemiskinan Rakyat yang Mereka Miskinkan

Penulis: Lailatun Niqmah
Editor: Lailatun Niqmah
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ratna Sarumpaet

TRIBUNWOW.COM - Seniman sekaligus aktivis Ratna Sarumpaet angkat bicara mengenai meninggalnya 2 bocah di acara bagi-bagi sembako di Monas.

Dilansir TribunWow.com, hal tersebut ia sampaikan melalui akun Twitternya yang diunggah pada Selasa (1/5/2018).

Ratna Sarumpaet mengatakan seharusnya PDIP malu melihat kejadian ini.

Di mana para kadernya menari-nari di atas kemiskinan rakyat yang mereka miskinkan secara sistemik.

2 Anak Tewas Saat Acara Bagi Sembako di Monas, Ferdinand Hutahaean: Aktivis dan Politisi Kampungan

Menurutnya, demi kekuasaan 2 anak meninggal, tapi Presiden Joko Widodo (Jokowi) justru bungkam.

@RatnaSpaet: Partai Banteng Bermoncong Putih itu / PDIP harusnya malu.

Mereka membiarkan Kadernya menari-nari diatas kemiskinan Rakyat yang secara sitemik mereka miskinkan.

Demi nafsu kekuasaan 2 anak meninggal d republik ini bungkam termasuk Presiden @jokowi dan pimpinan @PDI_Perjuangan

Rocky Gerung: Dollar Belum Full Speed, Teoretis Masih Akan Melaju, Mau Dikejar Pakai Chopper?

Postingan Ratna Sarumpaet (Capture)

Diberitakan sebelumnya, Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno menyebut jika 2 anak yang tewas di Monas meninggal karena berdesak-desakan.

Adinda Rizki, bersama dengan Mahesha Janaedi, harus kehilangan nyawa karena berdesak-desakan," kata Sandiaga, di Balai Kota DKI Jakarta, Senin (30/4/2018).

Menurut hasil investigasi, mereka dikerahkan oleh pihak RW setempat untuk datang di acara tersebut.

Diketahui, Mahesa berusia 10 tahun, sedangkan Adinda berusia 12 tahun.

Sandiaga Uno pun mengaku akan melakukan koordinasi dengan pihak kepolisian untuk mengusut kasus ini.

Halaman
12