Peternak Kecoa Pelihara 300 Juta Kecoa untuk Mengolah Limbah Sampah dan Pengobatan

Penulis: Ekarista Rahmawati Putri
Editor: Ekarista Rahmawati Putri
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi Kecoak

TRIBUNWOW.COM - Pria bernama Li Yanrong memiliki sebuah peternakan yang tak biasa di Zhangqiu, Jinan, Henan,Cina.

Peternakannya menampung 300 juta kecoa Amerika yang bisa mengolah sekitar 15 ton sampah makanan sehari atau sekitar seperempat dari sisa sampah dapur dalam area tersebut.

Cina menghasilkan setidaknya 60 juta ton sampah dapur setiap tahun.

Sebagian besar sampah di Cina diproses melalui fermentasi.

Namun sistem ini cukup mahal dan tidak efisien serta mencemari lingkungan.

Bayi Lahir pada Usia Kandungan 24 Minggu Beratnya 0,37 Kg, Kondisinya Kini Menakjubkan

Li mengatakan kecoa menawarkan alternatif pengolahan limbah makanan dengan cara yang tak menimbulkan polusi.

"Kecoa-kecoa ini tidak takut pada apa pun, lunak, keras, asam, manis, pahit, atau pedas semua dilahap," kata Li, seperti dilansir TribunWow dari AsiaOne, Senin (30/4/2018).

Dia mengatakan dia sudah memiliki sekitar 300 ton kecoa dan berencana untuk menambahnya menjadi sekitar 4.000 ton.

Kecoa-kecoa itu diharapkan dapat memproses 200 ton limbah makanan dari Zhangqiu dan kota-kota sekitarnya per hari.

Kecoa Amerika adalah salah satu varietas kecoa terbesar di dunia.

Panjang tubuh mereka sekitar 4 sentimeter dan siklus hidupnya sekitar 700 hari.

Di Cina kecoa jenis ini sering digunakan sebagai bahan dalam pengobatan tradisional untuk menyembuhkan luka dan memperbaiki jaringan.

Peternakan kecoa telah berkembang di China dalam beberapa tahun terakhir, namun sebagian besar untuk memenuhi permintaan obat.

Aksi Susi Ferawati Tersebar, Mohamad Guntur Romli: Rasa Geram, Marah Nggak Habis-habis

Peternakan kecoa yang terbesar di dunia adalah di Xichang, provinsi Sichuan di barat daya.

Peternakan itu merupakan rumah enam miliar kecoa dewasa yang dipelihara untuk industri farmasi.

Hampir 28.000 kecoa dewasa diproduksi di sana setiap tahun, per 0,09 meter persegi.

Hal tersebut disebutkan oleh pemerintah Sichuan dalam laporan yang diserahkan ke Beijing awal tahun ini. (TribunWow.com/Ekarista R.P)