TRIBUNWOW.COM - Lima berita terpopuler yang menarik perhatian pembaca selama 24 jam, Sabtu (28/4/2018).
Mulai dari tanggapan Mahfud MD dibandingkan Ustaz Abdul Somad hingga pengritik Jokowi mingkem karena ketahuan bohong ujar Rustam Ibrahim.
Inilah 5 berita terpopuler di kanal TribunWow.com.
1. Pendapatnya tentang Partai Setan Dibandingkan dengan Pendapat Abdul Somad, Mahfud MD Beri Tanggapan
Mahfud MD kembali angkat bicara mengenai persoalan Partai Allah dan Partai Setan yang menyeruak di media sosial.
Kali ini seorang netizen bernama @bangyupi_006 menandai akun Mahfud MD dalam sebuah unggahan.
Dalam unggahan tersebut, @bangyupi_006 menilai jika untuk soal tafsir ayat, ia lebih percaya pada sosok yang dinisial dengan nama 'UAS'.
Unggahan tersebut juga melampirkan sebuah video yang memperlihatkan sosok Ustaz Abdul Somad.
Namun tidak dijelaskan oleh @bangyupi_006, apakah UAS yang dimaksud adalah Ustaz Abdul Somad atau bukan.
Dalam video pendek tersebut Abdul Somad mengatakan jika penggunaan istilah hizbussyaithon (Partai Setan) bukanlah istilah yang baru.
Somad menambahkan, istilah tersebut sudah ada sejak zaman Nabi Muhammad.
Baca selengkapnya di bawah ini:
Pendapatnya tentang Partai Setan Dibandingkan dengan Pendapat Abdul Somad, Mahfud MD Beri Tanggapan
2. Kasus Tersangka Rizieq Shihab, Ruhut Sitompul: Terimakasih Pak Jokowi Sudah Menolak Intervensi
Mantan Anggota DPR RI, Ruhut Sitompul ikut menanggapi permintaan Alumni 212 kepada Presiden Joko Widodo untuk menghentikan kasus hukum pemimpin Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Shihab
Dilansir TribunWow.com, melalui akun Twitter @ruhutsitompul yang ia tuliskan pada, Jumat (27/4/2018).
Diketahui, alumni 212 menginginkan Presiden Joko Widodo untuk menghentikan kasus hukum pemimpin Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Shihab dan sejumlah orang lainnya.
Ketua Tim 11 Ulama Alumni 212 Misbahul Anam mengungkapkan, pertemuan pihaknya dengan Presiden Jokowi bertujuan untuk menyampaikan informasi akurat terkait kasus-kasus kriminalisasi terhadap para ulama dan aktivis alumni 212.
Menurut Anam, para ulama dari Tim 11 yang hadir pada waktu itu juga menyampaikan berbagai harapan dan penjelasan terkait masalah kriminalisasi ulama dan aktivis 212 secara apa adanya.
Mereka mendesak Presiden untuk segera menghentikan kriminalisasi terhadap ulama dan aktivis 212.
Permintaan itu disampaikan alumni 212 saat pertemuan tertutup dengan Presiden Jokowi di Istana Bogor, Jawa Barat, Minggu (22/4/2018).
Baca selengkapnya di bawah ini.
Kasus Tersangka Rizieq Shihab, Ruhut Sitompul: Terimakasih Pak Jokowi Sudah Menolak Intervensi
3. Yusril Sebut Banyak TKA Karena Bebas Visa, Andi Arief: Itu Gara-gara Kebijakan Rizal Ramli
Politisi Demokrat, Andi Arief memberikan tanggapan soal pernyataan Yusril Ihza mahendra terkait tenaga kerja asing lantaran adanya kebijakan bebas visa.
Dilansir TribunWow.com, melalui akun Twitter @andiarief__, yang ia tuliskan pada Jumat (27/4/2018).
Awalnya, Yusril Ihza Mahendra mengaku kecewa dengan jawaban pemerintah yang menanggapi soal tenaga kerja asing dengan membandingkan WNI yang bekerja di luar negeri.
"Pemerintah selalu saja berdalih ada jutaan TKI kerja di LN, negara lain tdk protes, kok kita protes membanjirnya TKA ke sini.
Mereka tdk protes karena mereka butuh TKI kita.Kita protes karena kita tidak butuh TKA.Disini msh banyak yg miskin dan nganggur, untuk apa TKA?," tulis Yusril.
Yusril pun mengaku jika pada saat dia menjadi Menteri Hukum dan Perundang-undangan, TKA sudah ada.
Akan tetapi jumlah TKA tersebut dibatasi dan pihaknya saat itu tidak secara ugal-ugalan membolehkan para buruh kasar datang ke Indonesia.
Yakni hanya pada level managemen dan tenaga ahli yang belum bisa dilakukan oleh tenaga kerja Indonesia.
Baca selengkapnya di bawah ini.
Yusril Sebut Banyak TKA Karena Bebas Visa, Andi Arief: Itu Gara-gara Kebijakan Rizal Ramli
4. Kisah Ki Joko Bodo: Menangis Melihat Kabah, Membuang Ajian Saktinya hingga Asmara yang Tak Terbalas
Saat masih menjadi paranormal, oleh pasiennya, Ki Joko Bodo dipercaya dapat menangani segala prolem hidup mengenai nasib, ekonomi, usaha dan penyakit.
Ilmu andalannya ialah "Ilmu Gendam Putih" yang selain dapat dipergunakan untuk menyembuhkan berbagai macam penyakit, juga dapat dipergunakan sebagai alat komunikasi dengan makhluk halus.
Ribuan jin diklaim dimanfaatkan Ki Joko Bodo untuk menolong pasien mempercepat proses meraih keberuntungan, meraih pangkat dan jabatan, jodoh dengan suami kaya atau istri cantik.
Juga untuk upaya penyembuhan, melawan kebuntuan untuk tolak sial, pagar gaib untuk rumah, pabrik atau tempat usaha lainya, dan gangguan jahat berupa guna-guna seperti santet, teluh, dan lain sebagainya.
Dia turut melayani transfer ilmu secara gaib yang meliputi berbagai ilmu seperti ilmu kekebalan, ilmu terawang, pegangan judi, aji polo lakang, aji jaran goyang, rogoh sukma dll.
Ada pula layanan jasa supranatural, seperti pemasangan susuk, pelaris, pengasihan, kejantanan, dan lain-lain.
Kini Agus Yulianto alias Ki Joko Bodo meninggalkan pekerjaannya sebagai paranormal.
Padahal, dia sempat diakui sebagai satu di antara paranormal terbaik di Asia.
Mulai saat ini, dirinya enggan berhubungan lagi dengan hak-hal mistis yang mengarah kepada perbuatan musyrik (menyekutukan Allah).
Baca selengkapnya di bawah ini.
Kisah Ki Joko Bodo: Menangis Melihat Kabah, Membuang Ajian Saktinya hingga Asmara yang Tak Terbalas
5. Sindir Pengkritik Jokowi, Rustam Ibrahim: Disodori Angka dan Data Mingkem karena Ketahuan Bohongnya
Direktur LP3ES sekaligus Board of Komunitas Indonesia Rustam Ibrahim melontarkan sejumlah sindiran kepada para pengkritik Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Pantauan TribunWow.com, hal tersebut ia sampaikan melalui akun Twitternya yang diunggah pada Sabtu (28/4/2018).
Rustam Ibrahim mengatakan jika ciri khas kritik oposisi terhadap Jokowi ialah menyebut jika fiksi adalah realitas.
Rustam kemudian mencontohkan di mana mereka mengatakan jika IHSG anjlog, padahal menurutnya di masa Jokowi IHSG melonjak.
Rustam Ibrahim juga mengungkapkan apabila nilai tukar rupiah anjlog tidak hanya di era Jokowi, tetapi juga di era SBY, bahkan di era Soeharto.
Menurut Rustam Ibrahim, para pengkritik Jokowi hanya mengandalkan sebuah permainan kata.
Mereka menggunakan kata-kata besar dan retorika yang dibumbui dengan ejekan dan hinaan.
Rustam Ibrahim menyebut jika mereka akan diam ketika disodori data.
Baca selengkapnya di bawah ini. (*)
Sindir Pengkritik Jokowi, Rustam Ibrahim: Disodori Angka dan Data Mingkem karena Ketahuan Bohongnya