Rizal Ramli: Saat Saya Jadi Ketua, Keuntungan Bulog Diambil oleh Rini Suwandi untuk Membeli Sukhoi

Penulis: Dian Naren
Editor: Dian Naren
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Rizal Ramli

TRIBUNWOW.COM - Pada tahun 2000 ketika Rini Soemarno atau yang biasa dikenal sebagai Rini Suwandi yang ketika itu menjabat sebagai Menteri Perindustrian dan Perdagangan era pemerintahan Megawati Soekarnoputri, pernah menggunakan dana bulog untuk membeli pesawat Sukhoi.

Hal ini disampaikan oleh Mantan Menteri Keuangan sekaligus Mantan Ketua Bulog, Rizal Ramli (RR) melalui akun twitternya, @RamliRizal.

Menurutnya, pada tahun tersebut, Bulog memiliki keuntungan sebesar Rp 5 Triliun karena berhasil dalam stabilisasi harga beras.

"Waktu RR jadi Ketua Bulog tahun 2000 berhasil stabilkan harga beras dan naikkan keuntungan Bulog Rp 5 Trilliun.

Uang Bulog tsb “diambil” oleh Rini Suwandi, tanpa proses budgeter, utk membeli squadron pswr Shukoi yg pertama, yg penuh skandal dan patgulipat itu."

Pasca Ucapan Bubar 2030 Bisa Lebih Cepat, Gatot Prediksikan Indonesia 5 Besar Kekuatan Ekonomi Dunia

Diketahui sebelumnya, pada saat Pemerintahan Megawati, Indonesia sempat membeli pesawat tempur Sukhoi yang berasal dari Rusia.

Megawati menandatangani pembelian empat pesawat dan dua helikopter tempur buatan Rusia.

Jet tempur yang akan diboyong ke Tanah Air masing-masing jenis Sukhoi Su-27 Flanker, Sukhoi Su-30MK, dan helikopter perang jenis MI-35.

Pembelian pesawat ini mengandung kontroversi.

Rini mengatakan, transaksi senilai US$ 193 juta itu dilakukan dengan cara imbal dagang berupa komoditas pertanian.

Sebagai langkah awal, Rusia meminta 12,5 persen atau US$ 26 juta dari nilai imbal dibayar tunai.

Sedangkan sisanya dilunasi dengan komiditas crude palm oil dan karet beserta produk turunannya.

Pembayaran berupa komoditas ini diharapkan impas dalam waktu 18 bulan.

Namun, rupanya Memperindag belum memberikan keterangan di depan DPR soal pembelian Sukhoi.

Anggota DPR dari Fraksi Partai Golkar, Yasril Ananta Baharuddin mengatakan pihaknya merasa tertampar oleh pemerintah dalam kasus Sukhoi ini.

Tanggapan Mahfud MD Dibandingkan Abdul Somad hingga Kritikus Jokowi Mingkem karena Ketahuan Bohong

Menurutnya, kedatangan jet tempur Rusia ini tanpa melalui pemberitahuan resmi kepada Komisi Pertahanan DPR.

Kejadian ini, lanjutnya, sangat tidak baik proses pembangunan sebuah sistem yang bersih dan berwibawa.

Yasril mengatakan bahwa pemerintah sangat memaksakan pengadaan pesawat ini, apalagi dengan melanggar berbagai peraturan perundangan yang berlaku.

Pembelian Sukhoi, tambahnya, bisa dilakukan dengan cepat tanpa harus melanggar peraturan dan menghalalkan segala cara. (TribunWow/Dian Naren)