Sindir Pengkritik Jokowi, Rustam Ibrahim: Disodori Angka dan Data Mingkem karena Ketahuan Bohongnya

Penulis: Lailatun Niqmah
Editor: Lailatun Niqmah
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Rustam Ibrahim

TRIBUNWOW.COM - Direktur LP3ES sekaligus Board of Komunitas Indonesia Rustam Ibrahim melontarkan sejumlah sindiran kepada para pengkritik Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Pantauan TribunWow.com, hal tersebut ia sampaikan melalui akun Twitternya yang diunggah pada Sabtu (28/4/2018).

Rustam Ibrahim mengatakan jika ciri khas kritik oposisi terhadap Jokowi ialah menyebut jika fiksi adalah realitas.

Rustam kemudian mencontohkan di mana mereka mengatakan jika IHSG anjlog, padahal menurutnya di masa Jokowi IHSG melonjak.

Rustam Ibrahim juga mengungkapkan apabila nilai tukar rupiah anjlog tidak hanya di era Jokowi, tetapi juga di era SBY, bahkan di era Soeharto.

Reaksi Mahfud MD Saat Dibilang Sensi Menanggapi Dirinya yang Dibandingkan dengan Ustaz Abdul Somad

Menurut Rustam Ibrahim, para pengkritik Jokowi hanya mengandalkan sebuah permainan kata.

Mereka menggunakan kata-kata besar dan retorika yang dibumbui dengan ejekan dan hinaan.

Rustam Ibrahim menyebut jika mereka akan diam ketika disodori data.

Berikut ini postingan lengkap Rustam Ibrahim terkait hal tersebut.

@RustamIbrahim: Ciri khas kritik oposisi terhadap Presiden @Jokowi adalah mengatakan fiksi sebagai realitas,
mengatakan yang belum atau tidak terjadi sebagai sudah terjadi, dan mengharapkan wishful thinking menjadi kenyataan.

Ferdinand Hutahaean Ngaku Bersedia Siapkan dan Fasilitasi Panggung Debat Rizal Ramli vs Sri Mulyani

@RustamIbrahim: Pengkritik Jokowi mengatakan bahwa IHSG anjlog,

padahal dimasa Jokowi IHSG telah melonjak sekitar 20% dari sekitar 5.000-an pada akhir 2014 menjadi 6.000-an sekarang ini.

@RustamIbrahim: Pengkritik Jokowi mengatakan bahwa nilai tukar Rp dimasa Jokowi anjlog.

Padahal nilai tukar Rupiah selalu anjlog terhadap Dollar AS.

Dimasa SBY anjlog dimasa Soeharto apalagi.

Kenyataannya ekonomi tetap tumbuh dan kesejahteraan rakyat terus meningkat.

@RustamIbrahim: Pengkritik Jokowi mengatakan bahwa Presiden @jokowi menumpuk utang.

Padahal SBY juga menumpuk utang, Soeharto apalagi.

Kenyataannya ekonomi Indonesia tetap tumbuh dan kesejahteraan rakyat terus meningkat.

Mahfud MD: Quraish Shihab Bukan Ahli Tafsir Pop-Situasional

@RustamIbrahim: Bagi saya, ujian pertama bagi Budi Waseso sebagai Direktur Utama Perum Bulog, bukan hanya memastikan stabilitas harga beras, tapi juga stabilitas harga daging sapi, telur dan daging ayam.

@RustamIbrahim: Pengkritik Presiden @jokowi mengatakan bahwa pertumbuhan ekonomi turun.

Padahal yang benar pertumbuhan ekonomi menjelang akhir masa jabatan SBY menujukkan tren menurun, dan pada masa Jokowi menunjukkan tren menaik.

@RustamIbrahim: Ciri2 khas kritik kepada Presiden @jokowi umumnya hanya mengandalkan permainan kata.
Menggunakan kata2 besar, retorika, metafora.

Biasanya ditambahi ejekan dan bahkan hinaan.

Tapi jika disodorkan fakta, angka dan data mereka mingkem, karena ketahuan bohongnya.

@RustamIbrahim: Contoh lain kebodohan kritik biaya pertemuan IMF-Bank Dunia 600 Milyar di Bali.

Yang mereka tidak katakan dampak ekonomi yang timbul.

Bappenas memperkirakan Rp 6,9 triliun dana berputar sbg bahan bakar penggerak perekonomian Indonesia. (TribunWow.com/Lailatun Niqmah)

Jawaban Gerindra Saat Ditanya Solusi Melihat Permasalahan TKA dan Apa yang Dilakukannya 2 Tahun Lalu

Postingan Rustam Ibrahim (Capture)