TRIBUNWOW.COM - Harga Eceran Tertinggi (HET) yang ditentukan oleh pemerintah untuk beras jenis medium di Pulau Jawa, Lampung, Sumatera Selatan yaitu Rp 9.450/kg dan Rp 12.800/kg untuk premium harus sudah realisasi di April 2018.
Namun, dikabarkan pada Kamis (26/4/2018), masih ada pedagang yang menjual beras kelas medium Rp 14.000/kilogram di Pasar Gondangdia, Jakarta Pusat.
Mengenai belum terealisasinya HET beras, Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita mengatakan masyarakat perlu menawar harga beras yang sudah disesuaikan oleh pemerintah.
Dirinya juga mencontohkan seperti saat berada di Cirebon dimana menawar harga yang semula Rp 10.000/kg menjadi Rp 9.000/kg.
Menurutnya, pedagang terkadang memberikan harga yang lebih mahal atau di atas harga normal sebagai strategi dagang.
Ia berharap pembeli seharusnya bisa lebih jeli dan bisa menawar.
• Pelihatkan Botol Berisi Minyak Bumi dan Air, Jubir BNPB: Seperti PDIP dan Gerindra
Menanggapi pertanyaan Enggar, sejumlah tokoh angkat bicara.
Ketua DPP PKS, Mardani Ali Sera mengritik ucapan Enggar. Dirinya bahkan membuat tagar #SeriusDongUrusRakyat
@Mardani Ali Sera:
Beras naik, suruh diet jgn byk makan
Cabe mahal, suruh nanam sendiri.
Daging mahal, makan keong sawah.
Daging melonjak, makan jeroan
Sarden ditemukan cacing, sehat berprotein
Yg terbaru:
Harga beras mahal, Tawar aja.
Founder AMI Foundation, Azzam M Izzulhaq justru ingin mengajak Enggar ke SPBU, PLN, dan Money Changer.
@AzzamIzzulhaq: Saya mau ajak saudara Menteri Perdagangan ke pasar, SPBU, PLN, penukaran uang, dll. Tugasnya cuma satu, jadi tukang tawar.
• Rustam Ibrahim: Jangan Bandingkan Jokowi dengan Anies saat Menemui Presiden Erdogan, Jauh Bedanya
Kadiv Advokasi Partai Demokrat, Fedinand Hutahaean mengatakan jika Enggar tidak punya hati dan jiwa sehingga tidak bisa merasakan derita rakyat.