Soal Tenaga Kerja Asing (TKA), Muhammad Said Didu: Mereka Butuh TKI vs Kita Banyak Pengangguran

Penulis: Lailatun Niqmah
Editor: Lailatun Niqmah
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Said Didu

TRIBUNWOW.COM - Staf Khusus Menteri ESDM Muhammad Said Didu periode 2014-2016, turut angkat bicara mengenai isu masuknya Tenaga Kerja Asing (TKA).

Berdasarkan pantauan TribunWow.com, hal itu tampak dari unggahan akun Twitter Muhammad Said Didu pada Rabu (25/4/2018).

Sejumlah pihak pun membandingkan Tenaga Kerja Indonesia (TKI) di luar negeri dengan TKA yang masuk ke Indonesia.

Said Didu lantas mengungkapkan sejumlah perbedaan antara keduanya.

Menurutnya, negara-negara yang memperkerjakan TKI lantaran memang negara kekurangakan tenaga kerja.

Hal itu berlawanan dengan di Indonesia yang justru marak pengangguran.

Di sisi lain, TKI di luar negeri berfungsi untuk mengisi kekosongan tenaga kerja di sana.

Reaksi Sudjiwo Tedjo Saat Omongannya Soal #2019GantiPresiden dan #2019TetapJokowi Dinilai Agak Maksa

Berbanding terbalik dengan TKA yang masuk dan justru merebut lapangan kerja masyarakat di Indonesia.

Tenaga Kerja Indonesia pun menghasilkan devisa untuk negara.

Sedangkan TKA justru menyedot devisa itu.

Menurut Said Didu, TKI membantu pengelolaan SDA, beda dengan para TKA yang masuk dengan modal untuk menguasai SDA Indonesia.

@saididu: Beda TKI di LN dan TKA yg masuk shg ribut : 1) mrk butuh TKI vs kita banyak penganguran,

2) TKI mengisi kekurangan tenaga kerja vs TKA merebut lapangan kerja kita,

3) TKI hasilkan devisa vs TKA sedot devisa,

4) TKI utk bantu kelola SDA vs TKA datang bersama modal kuasai SDA kita.

Kenapa Kemudi Mobil Ada yang di Kiri dan Kanan? Berikut Alasannya

Sebelumnya, Muhammad Said Didu juga mengungkapkan pendapat, terkait sebab-sebab TKA datang ke Indonesia, terutama TKA China.

Menurut Said Didu, TKA China muncul karena sejumlah pejabat kompak membela TKA, hingga adanya arogansi TKA di sejumlah daerah.

@saididu: Kasus TKA dari China muncul karena : 1) terdapat banyak fakta,

2) banyak Negara berkurang kedaulatannya krn utang ke China,

3) pelonggaran aturan masuknya TKA,

4) pjbt pemerintah kompak bela TKA,

5) arogansi TKA di berbagai daerah.

Postingan Said Didu itu kemudian mendapat beragam komentar dari dosen Universitas Indonesia, Ronnie Higuchi Rusli.

Ronnie mengatakan apabila dirinya setuju dengan pernyataan Said Didu.

Ia pun mempertanyakan kenapa Tenaga Kerja Ahli dari China tidak dipakai di sejumlah negara seperti Jepang, hingga Korea Selatan.

Akan tetapi justru dipakai di Indonesia?

Menurut Ronnie, Indonesia tidak sepintar negara-negara tersebut.

@Ronnie_Rusli: Saya setuju; pertanyaannya kenapa TKA (Tenaga Kerja Ahli) China sbnyk 36000 org tdk dipakai di Jepang, Korea Selatan, Vietnam, Filipina, Malaysia, Thailand, Singapore, Korea Utara, Brunei, Myanmar, tetapi dipakai di Indonesia??...Ohh kita tdk sepintar negara2 tsb Mas!!

Hotman Paris Hutapea Ngaku Sempat Coba Bunuh Diri Minum Baygon Gara-gara Stress

Muhammad Said Didu lantas memberikan tanggapan dengan melengkapi pernyataan Ronnie.

Menurutnya, negara-negara tersebut menjaga prinsip kedaulatan ekonomi mereka.

@saididu: Plus mereka punya prinsip penjaga kadaulatan ekonominya.

Yg saya maksud TKA adalah Tenaga Kerja Asing.

Diberitakan Kompas.com, Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko mengungkapkan jika TKA yang masuk ke Indonesia dari berbagai negara, tidak hanya dari China.

Sementara itu, Presiden Indonesia Joko Widodo (Jokowi) telah menandatangani Perpres Nomor 20 Tahun 2018 Tentang Penggunaan Tenaga Kerja Asing.

Menurut Jokowi, Perpres ini diharapkan dapat mempermudah TKA masuk ke Indonesia sehingga terjadi peningkatan investasi dan perbaikan ekonomi nasional.

Tak hanya izin masuk, izin tinggal TKA juga dipermudah.

"Dalam penataan tenaga kerja asing di Indonesia, pertama, saya minta agar proses perizinannya tidak berbelit-belit, ini penting sekali," kata Jokowi.

"Sebab, keluhan-keluhan yang saya terima perizinannya berbelit-belit, yang saya minta untuk dijalankan lebih cepat dan berbasis online dan dilakukan secara terintegrasi, terpadu, antara Kementerian Tenaga Kerja dan Imigrasi di bawah Kementerian Hukum dan HAM," imbuh sang presiden. (TribunWow.com/Lailatun Niqmah)

Ariel Heryanto: Baru Memulai Kariernya Sebagai Politikus, Tsamara Amany Sudah Dilecehkan