Pilpres 2019

Tanggapi Isu Jokowi Gandeng Prabowo, Fadli Zon: Ada yang Takut dan Gamang Berhadapan dengan Prabowo

Penulis: Fachri Sakti Nugroho
Editor: Fachri Sakti Nugroho
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Fadli Zon

TRIBUNWOW.COM - Fadli Zon angkat bicara di media sosial miliknya menanggapi kicauan netizen soal pencapresan Ketua Umum Gerindra, Prabowo Subianto.

Dalam kicauannya, Senin (16/4/2018) Fadli menyebut ada yang takut dan gamang berhadapan dengan Prabowo.

"Mmg benar, ada yg takut n gamang berhadapan dg P @prabowo," tulis Fadli.

Luhut Pandjaitan dan Susi Pudjiastuti telah Diperiksa Terkait Kasus Reklamasi

Kicauan Fadli tersebut merupakan tanggapan dari pernyataan netizen yang menduga ada pihak yang takut jika Prabowo maju Pilpres 2019.

"Masih aja ada yang giring2 Prabowo jd cawapres Jokowi,,, apa krn takut kali yaaa @fadlizon @KabarFZ @nizarzahro @HeriGunawan88 @MuzaniGerindra," kicau akun bernama Zul Sikumambang.

Amien Rais Maju Pilpres 2019?

Diketahui sebelumnya, Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Romahurmuziy mengatakan, alasan utama Presiden Joko Widodo ingin menggandeng Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto sebagai cawapres untuk menjaga persatuan.

Ia mengungkapkan, saat menawari Prabowo sebagai cawapres, Jokowi berkaca pada Pilkada DKI Jakarta yang dipenuhi ketegangan dan berpotensi memicu konflik.

"Beliau menyampaikan, bayangkan gaduhnya republik ini. DKI Jakarta saja yang satu provinsi luar biasa gaung perbedaannya. Kemudian intoleransi meningkat dengan simpul-simpul agama," kata Romajurmuziy alias Romi, di sela Musyawarah Nasional (Munas) Alim Ulama PPP di Hotel Patra, Semarang, Jumat (13/4/2018).

Ia memaklumi kekhawatiran Jokowi.

Menurut dia, dengan pelaksanaan Pemilu 2019 yang digelar serentak dan yang diikuti sekitar 320.000 calon anggota legislatif (caleg), potensi perpecahan bisa terjadi jika Jokowi dan Prabowo kembali berhadapan.

Alasannya, masing-masing caleg akan mengampanyekan Jokowi dan Prabowo sekaligus karena waktu pencoblosan pileg dan pilpres berbarengan.

"Masing-masing (caleg) mengampanyekan hanya dua kutub. Jokowi atau Prabowo. Bisa dibayangkan betapa dahsyatnya. Dan itu tak terjadi pada Pilpres 2014 karena pileg duluan," ujar Romi.

"Nah, hari ini pileg bersama dengan pilpres. Karena itu kami DPP partai mewajibkan seluruh caleg

Politisi PKS Sebut Jika Prabowo Akan Lepas Tiket Calon Presiden kepada Gatot, Ini Penyebabnya

Sebelumnya, Romi membenarkan kabar bahwa Jokowi pernah menawari Prabowo untuk menjadi cawapres pada Pilpres 2019.

"Bulan November Pak Jokowi dan Pak Prabowo dua kali bertemu. Tahun 2017. Dan di situ ada semacam keinginan. Kalau melihat kalimatnya bisa jadi Pak Jokowi yang berinisiatif. Kenapa saya tahu? Karena waktu itu Pak Jokowi menanyakan kepada saya," kata Romi.

Romi mengatakan, Jokowi sempat menanyakan pendapatnya jika ia menggandeng Prabowo sebagai cawapres pada Pilpres 2019.

Romi mengaku menyambut baik ide Jokowi tersebut.

Prabowo, kata Romi, juga mengapresiasi tawaran Jokowi.

Romi mengungkapkan, saat itu Prabowo merasa terhormat karena mendapatkan tawaran dari Jokowi untuk menjadi cawapres.

Bahkan, lanjut Romi, Prabowo merespons positif tawaran tersebut.

Ia mengatakan, dua pekan yang lalu, Prabowo mengirim utusan ke Jokowi untuk menanyakan kelanjutan tawaran cawapres.

Namun, kata Romi, Jokowi belum bisa menjawab karena masih harus mendengar masukan dari semua ketua umum parpol yang beberapa di antaranya masih berada di luar negeri atau masih disibukkan urusan partai. (TribunWow.com/Fachri Sakti Nugroho)