TRIBUNWOW.COM - Ketua DPP Tsamara Amany menuai kecaman dan kritikan soal omongannya soal Vladimir Putin, Rusia dan Fadli Zon.
Pantauan TribunWow.com, tak hanya dari Indonesia, akun resmi Rusia bahkan menyebut Tsamara berwawasan dangal dan berpengetahuan minim.
"Putin bukan contoh pemimpin yang baik, yang membungkam oposisi dan pers di Rusia sana
Di rusia tidak ada kebebasan beraspirasi seperti di Indonesia.
Bahkan di sana, praktik-praktik korupsi dibiarkan begitu saja,
Kalau kita lihat index presepsi korupsi, Indonesia jauh diatas Rusia.
Nah, kalau sudah tahu seperti itu, yakin mau dijadikan standar kepemimpinan? kalau saya tidak mau ada pemimpin seperti itu di Indonesia," kata Tsamara yang akhirnya menuai kontroversi.
• Mahfud MD: Saya Bersedia Membantu PSI
Menanggapi hal itu, Tsamara kemudian mengunggah ulang sebuah video dari media asing, yang terbit pada 22 Maret 2018 dan diunggah pada 30 Maret oleh akun Twitter mereka.
Dari video yang diunggah oleh media Inggris Bussiness Insider, dibahas mengenai:
"Bagaimana serangkaian pemboman apartemen Rusia yang mematikan pada tahun 1999 menyebabkan Putin naik ke tampuk kekuasaan"
Video tersebut memperlihatkan seorang jurnalis AS yang menghabiskan beberpa dekade meliput politik di Rusia.
Sebelum akhirnya ia diusir dari negara tersebut setelah mengklaim bahwa Presiden Vladimir Putin dan FSB mungkin terlibat dengan serangan bom mematikan apartemen Rusia yang terjadi pada 1999.
• Videonya saat Berdialog dengan Warga Tersebar, Pertanyaan yang Diajukan Fadli Zon Jadi Sorotan
Berikut transkrip video tersebut.
David Satter: Anda harus tuli, bisu, dan buta untuk tidak melihat apa yang sedang terjadi.
Dan khususnya, Anda harus sangat tidak peduli jika Anda tidak melihat implikasi dari insiden Ryazan.
(David Satter adalah seorang jurnalis AS dan pakar politik Rusia.
Dia diusir dari Rusia setelah mengklaim bahwa Putin dan FSB berada di belakang pemboman apartemen)
David Satter: Pada musim panas 1999, peringkat persetujuan mantan Presiden Yeltsin adalah 2%.
Tampaknya tidak ada peluang apa pun, bahwa Putin, yang ditunjuk oleh Yeltsin sebagai penggantinya, bisa menjadi presiden Rusia berikutnya.
Pemboman apartemen mengubah segalanya.
Dikatakan setelah bangunan-bangunan itu naik, sekarang kita hidup di negara yang sama sekali berbeda.
• Tuai Kecaman Media Rusia, Tsamara Amany Beri Tanggapan dan Bandingkan dengan Orba
(Lebih dari 200 orang tewas dalam pemboman September. Rusia menyalahkan gerilyawan Chechnya, yang memicu Perang Chechen kedua)
David Satter: Putin maju sebagai penyelamat negara.
Dia ditugaskan perang di Chechnya. Pemboman itu dituduhkan pada orang-orang Chechen tanpa bukti apa pun,
dan sebagai hasil dari penuntutan yang sukses atas perang itu, melawan segala rintangan ia terpilih sebagai presiden Rusia berikutnya.
Pemboman apartemen tampaknya menjadi batu kunci dari sebuah rencana untuk mengacaukan opini publik Rusia, untuk menciptakan teror,
untuk mengalihkan perhatian publik Rusia, untuk mengalihkan kemarahan mereka dari korupsi yang telah berkembang di bawah Yeltsin,
dan terhadap orang-orang Chechen yang memiliki untuk beberapa tahun pemerintahan semi-independen di Chechnya
dan dengan cara itu menciptakan kondisi bagi rakyat Rusia untuk memilih dalam apa yang secara sadar mereka tidak inginkan, yang merupakan penerus Yeltsin yang akan melindungi Yeltsin.
Ada sejumlah besar materi di koran Rusia Novaya Gazeta yang menunjukkan kemungkinan itu dan nyatanya kemungkinan bahwa pihak berwenang sendiri meledakkan gedung-gedung itu.
• Omongan Tsamara Amany Dihujat Akun Resmi Rusia, Ferdinand Hutahaean: Mirip Orang Mabuk Micin
Pada saat yang sama, bom kelima ditemukan di ruang bawah tanah sebuah gedung apartemen di Ryazan, yang merupakan kota di sebelah tenggara Moskow.
Dan saya pergi ke Ryazan setelah bom ditemukan dan disebarkan untuk berbicara dengan penduduk setempat,
dan sudah jelas dari percakapan bahwa apa yang terjadi adalah upaya asli untuk meledakkan bangunan kelima.
Pihak berwenang mengatakan bahwa ini hanya latihan, tapi itu bukan jenisnya.
Dan yang paling penting adalah bahwa tiga orang ditangkap karena meletakkan bom di sebuah bangunan di Ryazan.
Mereka ternyata bukan orang-orang Chechen, bukan teroris dalam pengertian biasa, melainkan agen-agen Layanan Sekuritas Federal yang merupakan FSB.
Saya meminta dokumen dari CIA dari FBI, dari direktorat intelijen nasional dari departemen luar negeri.
Saya mendapat sangat, sangat sedikit yang tidak ada gunanya.
Tapi saya mendapatkan beberapa dokumen dari departemen luar negeri yang menunjukkan bahwa sumber informasi mereka mengatakan kepada mereka bahwa pemboman apartemen sangat mencurigakan.
Anda harus tuli, bisu, dan buta untuk tidak melihat apa yang sedang terjadi.
Dan khususnya Anda harus sangat tidak peduli jika Anda tidak melihat implikasi dari insiden Ryazan di mana tiga agen FSB ditangkap karena meletakkan bom kelima di sebuah gedung,
meskipun bom itu tidak meledak. bom.
Apa yang dilakukannya di ruang bawah tanah sebuah gedung apartemen? (TribunWow.com/Lailatun Niqmah)
• EQ dan Pemecatannya Disinggung, Rizal Ramli: Konflik Kepentingan Penguasa-Pengusaha, Hantu Reklamasi